Liputan6.com, Jawa Barat - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mendatangi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Tujuannya untuk meninjau kesiapan pelayanan kesehatan bagi masyarakat pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Pada kesempatan itu, Muhadjir mengapresiasi Pemerintah Jawa Barat serta RSHS yang telah memberikan pelayanan yang baik bagi pasien COVID-19 dan atas kesiapan pelayanan rumah sakit dalam menghadapi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Baca Juga
“Kondisi kasus COVID-19 di RSHS yang semakin menurun pada khususnya dan pada umumnya di Jawa Barat,” kata Muhadjir dalam keterangan resminya di Bandung, Sabtu, 20 Juni 2020.
Advertisement
Sementara itu Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi, menyebutkan kondisi jumlah kasus COVID-19 yang tengah dirawat hingga saat ini mengalami penurunan. Pada hari ini pasien yang dirawat di RSHS sebanyak 20 orang dan yang masih positif COVID-19 sebanyak empat orang.
Simak Video Menarik Berikut Ini
RSHS Siap Memberikan Pelayanan Terbaik
Nina juga mengaku kesiapan layanan RSHS di masa AKB yang menekankan pada prinsip, tidak tertular dan tidak menularkan. Sehingga hingga saat ini diklaim Nina, tidak ada petugas kesehatan yang tertular COVID-19 dari pasien yang dilayani di RSHS.
“RSHS telah siap memberikan pelayanan dalam masa AKB dengan memberlakukan zoning area rumah sakit (zona hijau, zona kuning, zona merah). Protokol Kesehatan AKB-pun selalu disosialisasikan dan diterapkan, diantaranya selalu memakai masker, selalu menjaga kebersihan tangan, melakukan pemeriksaan suhu, waspada dan pahami rambu-rambu keselamatan dan kesehatan serta melakukan physical distancing (jaga jarak) satu sampai dua meter,” ujar Nina.
Advertisement
Terapi Plasma Konvalesen di RSHS
Hal lain yang menjadi perhatian adalah perkembangan dalam pelayanan COVID-19 yang termutakhir yaitu terapi plasma konvalesen. Terapi plasma konvalesen merupakan pemberian plasma dari donor pasien COVID-19 yang telah sembuh kepada pasien yang masih dinyatakan positif COVID-19.
Hal ini merupakan inovasi pelayanan untuk mempercepat kesembuhan pasien COVID-19 yang tengah di kembangkan di lebih dari 20 RS di Indonesia termasuk di RSHS. Terkait terapi ini, Terawan Agus Putranto mendukung untuk dilaksanakan demi percepatan penanganan COVID-19 di Indonesia.
“Kementerian Kesehatan sangat mendukung terapi ini, baik dari sisi kebijakan maupun sarananya yang relatif membutuhkan biaya cukup tinggi,” kata Terawan.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan santunan bagi tenaga kesehatan yang wafat saat memberikan pelayanan COVID-19.Santunan disampaikan Menkes RI kepada keluarga almarhum dr. Wahyu Hidayat, Sp.THT disaksikan Menko PMK dan Gubernur Jabar.
Kegiatan ini dihadiri juga oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar beserta para pejabat pimpinan tinggi madya dan pratama Kementerian dan Lembaga.