Liputan6.com, Bandung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak semua pasien yang tercatat meninggal dunia dalam data yang diterbitkan oleh Gugus Tugas terkonfirmasi positif COVID-19. Rincian data yang disebutkan oleh Kamil, sebanyak 180 orang meninggal dinyatakan postiif terpapar penyakit corona usai dilakukan tes usap (swab).
Sementara yang meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.950 orang. Kamil menegaskan seluruhnya belum terkonfirmasi positif terpapar COVID-19.
Baca Juga
"ODP yang meninggal 138 orang. PDP yang meninggal 1.631 orang, kemudian positif yang meninggal yang dilaporkan rutin 180 orang. OTG (orang tanpa gejala) yang meninggal satu orang," ujar Kamil dalam keterangan resminya ditulis Bandung, Selasa (14/7/2020).
Advertisement
Kamil menuturkan data tersebut akan dicantumkan dalam situs Pusat Informasi Dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (PIKOBAR) mulai hari ini. Sebelumnya, Kamil mengaku, perintah dari pemerintah pusat hanya melaporkan jumlah orang yang meninggal terkonfirmasi positif usai dilakukan swab test.
Alasan ditayangkannya data orang meninggal dengan status PDP, ODP dan OTG namun tidak terkonfirmasi terpapar COVID-19, yaitu untuk menjelaskan kepada masyarakat bahwa tidak seluruhnya dipicu oleh virus SARS-CoV-2. Karena bisa saja dipicu oleh penyakit lain tetapi berstatus orang dalan pengawasan atau pemantauan.
"Tapi karena dia mudik dalam status masuk dalam kategori, sehingga masuk sebagai ODP. Jadi tolong wartawan tidak menterjemahkan yang meninggal ODP, PDP ini sebagai kasus positif COVID. Karena kalau yang PDP dan ODP di-swabnya positif, dia begeser grupnya menjadi yang meninggal pistif COVID," kata Kamil.