100 Dokter Gugur karena COVID-19, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Disiplin Patuhi Protokol Kesehatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berduka atas meninggalnya 100 dokter karena tertular COVID-19 saat menangani pasien.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 03 Sep 2020, 07:53 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2020, 07:53 WIB
Ridwan Kam
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada pers usai mendapatkan suntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Garuda, Kota Bandung, Jumat (28/8/2020). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berduka atas meninggalnya 100 dokter karena tertular COVID-19 saat menangani pasien.

Emil, panggilan akrab Ridwan Kamil, mengajak warga sejenak mengheningkan cipta dan mendoakan dokter yang telah gugur dalam perjuangan merawat korban COVID-19, Rabu (2/8/2020).

"Mari mendoakna para pahlawan dari kalangan dokter yang sudah berjuang merawat korban COVID, namun akhirnya harus berpulang ke hadirat Tuhan YME," ujarnya di Kota Bandung, Jabar, melansir Antara.

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per 30 Agustus 2020, dokter yang meninggal akibat COVID-19 telah mencapai 100 orang dan tersebar di seluruh Indonesia.

Ridwan Kamil berpendapat, dengan 100 dokter yang telah meninggal semakin menguatkan fakta bahwa pandemi ini persoalan yang sangat serius.

"100 dokter yang berpulang ini adalah bukti bahwa pandemi ini berat dan tidak mudah," kata Emil.

Meski demikian, bukan berarti pandemi COVID-19 mustahil dikalahkan. Terlebih saat ini vaksin dengan dikembangkan yang berbarti ujung COVID-19 sudah mulai terlihat. "Hilalnya sudah terlihat, kira-kira begitu," ujarnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Hargai Pengorbanan Dokter dengan Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan

Gubernur Jawa Barat itu pun mengutarakan padangannya dalam menangani COVID-19, yakni dengan bergerak bersama Pemerintah dan masyarakat sebagai garda terdepan.

"Penanganan pandemi ini harus dua arah, yaitu kebijakan Pemerintah yang tepat dan ketaatan masyarakat pada kebijakan tersebut dan kedisiplinan pribadi."

Menurutnya, kasus COVID-19 di Jabar secara umum naik turun, namun saat ini cenderung naik seiring pembukaan kegiatan ekonomi yang menurut Emil tidak terelakkan.

"Konsep tarik-ulur, buka-tutup dan ngegas-ngerem terus dilakukan dengan hati-hati dan terukur. Karenanya prinsip 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) tidak bosan-bosannya kami sampaikan," kata Emil.

Ia pun mengajak warga menghargai pengorbanan para dokter dan tenaga kesehatan yang gugur dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

"Hormati pengorbanan lahir batin para dokter dan tenaga kesehatan dengan menjauhi penularan COVID melalui kedisiplinan diri. Mari disiplin sambil menunggu vaksin," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya