Liputan6.com, Jakarta Memperingati Hari Lanjut Usia Internasional 2020 yang jatuh pada Kamis (1/10) Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (Pergemi) menyampaikan rekomendasi terkait lansia di masa pandemi COVID-19.
Rekomendasi ini ditujukan untuk pemerintah, fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, serta untuk lansia dan pelaku rawat atau masyarakat dan disampaikan oleh Kabid Pelayanan PB Pergemi Dr. dr Nina Kemala Sari, SpPD, K- GER.
Baca Juga
Berikut rekomendasi Pergemi untuk pemerintah:
Advertisement
- Menyediakan fasilitas skrining maupun tracing berupa alat PCR.
- Memerhatikan implementasi layanan geriartri terinfeksi COVID-19 di ruang isolasi rumah sakit.
- Mengaktifkan layanan telekonsultasi dan layanan antar obat dengan protokol kesehatan ketat.
- Mendata lansia yang memiliki keterbatasan akses terhadap makanan dan obat serta mengupayakan terpenuhinya kebutuhan mereka.
- Memfasilitasi kebutuhan lansia terhadap akses sosial ekonomi dengan memerhatikan protokol kesehatan.
Â
**Ingat #PesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini:
Rekomendasi Pergemi untuk Fasilitas Kesehatan dan Tenaga Kesehatan
- Bersikap proaktif memantau kondisi kesehatan para warga lanjut usia di rumah.
- Merekomendasikan pemeriksaan test swab RT PCR dan bukan pemeriksaan rapid test untuk menentukan status infeksi pada lansia.
- Mengimbau untuk memerhatikan kebutuhan fisik dan mental lansia baik di rumah maupun rumah sakit.
- Memerhatikan prinsip pencegahan penularan dan protokol kesehatan yang ketat dengan menggunakan alat pelindung diri minimal level 2 khususnya untuk layanan kunjungan rumah.
Advertisement
Rekomendasi Pergemi untuk Lansia dan Pelaku Rawat atau Masyarakat
1.      Kebutuhan aktivitas dan tempat tinggal
Lansia sebaiknya tinggal bersama pelaku rawat atau keluarga dengan memerhatikan protokol kesehatan dan kondisi rumah berventilasi baik.
Anjurkan lansia untuk berjemur selama 15 menit setiap pagi pukul 9 minimal 3 kali satu minggu. Melakukan aktivitas fisik secara rutin sesuai kapasitas fungsional. Stimulasi fungsi kognitif, tidur yang cukup, dan makan makanan bergizi, minum air putih serta tetap mengonsumsi obat secara rutin bagi yang memiliki penyakit kronik.
2.      Kebutuhan akses komunikasi
Lansia diharapkan belajar dan disediakan akses telekomunikasi untuk berkomunikasi dengan keljuarga, bersosialisasi, maupun berkonsultasi dengan dokter atau fasilitas kesehatan.
3.      Kebutuhan pemantauan kesehatan dengan memerhatikan protokol kesehatan yang sesuai
Memanfaatkan pelayanan telemedis, telekomunikasi, atau konsultasi awal sebelum memutuskan pergi ke pelayanan kesehatan. Memanfaatkan layanan kunjungan rumah secara bertahap, dapat berkunjung ke rumah sakit untuk kontrol serta memerhatikan gejala gawat atau darurat.
4.      Kebutuhan aktivitas psikososial
Untuk lansia sehat, aktivitas fisik di luar rumah jika diharuskan dapat dilakukan dengan memerhatikan protokol kesehatan. Untuk lansia sakit diharapkan tetap di rumah dengan memerhatikan kesehatan fisik dan mentalnya.
Â
Â