Kasus Aktif COVID-19 Indonesia 12,16 Persen, Lebih Rendah dari Malaysia dan AS

Satgas COVID-19 melaporkan kasus aktif Corona di Indonesia 12,6 persen yang disebut lebih rendah dari Malaysia dan AS

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Nov 2020, 10:09 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 10:08 WIB
Tim Medis Swab Tes Pegawai Kecamatan
Petugas medis mengambil sampel lendir saat tes usap (swab test) pegawai kecamatan Sawah Besar, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Tes swab yang dilakukan terhadap seluruh pegawai kecamatan Sawah Besar itu sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran Virus Corona Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Melihat grafik dari data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per 8 November 2020, kasus aktif COVID-19 di tanah air menjadi 12,16 persen.   

Dan, menurut Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito, jika dibandingkan dengan dunia dan beberapa negara lainnya, penangana pandemi COVID-19 di Indonesia terus menunjukkan hasil yang positif.

"Jika dilihat dari kasus aktif COVID-19 per 8 November 2020, kita berada pada level 12,16 persen, lebih rendah dibandingkan dengan kasus aktif dunia, yang mencapai 27,16 persen," kata Wiku saat konferensi pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Apabila dibandingkan dengan negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Malaysia (27,4 persen) dan Myanmar (22,39 persen); di Eropa seperti Prancis (90,55 persen), Belgia (91,47 persen), Swiss (60,64 persen), dan Jerman (35,95 persen); serta Amerika Serikat (34,78 persen), kasus aktif COVID-19 di Indonesia jauh lebih rendah.

"Hal ini menunjukkan bahwa penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia sudah on the track atau sesuai. Bahkan, dengan rendahnya angka kasus aktif Indonesia, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global," Wiku melanjutkan. 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Kita Tidak Boleh Lengah

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengajak masyarakat korbarkan jiwa kepahlawanan di tengah pandemi COVID-19 saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (10/11/2020). (Tim Komunikasi Satgas COVID-19/Marji)

Rendahnya angka kasus aktif COVID-19 di Indonesia dari sejumlah negara di dunia, menurut Wiku, ikut berperan menekan kasus aktif dunia. Apabila lengah, maka kita pun akan memberikan dampak yang buruk pada penanganan COVID-19 di dunia.

Selain itu, ia mengingatkan, hal itu tidak boleh membuat kita lengah.

"Jadi, rendahnya kasus aktif COVID-19, kita juga berperan dalam menekan kasus aktif di tingkat global. Meski demikian, capaian ini tidak boleh membuat kita lengah," ingat Wiku.

"Kita harus terus meningkatkan kolaborasi antara pemerintah masyarakat dan juga pemangku kepentingan lainnya dalam menekan kasus aktif COVID-19. kita bisa belajar dari negara-negara lainnya, yang telah mampu menekan kasus aktif, seperti Thailand (3,09 persen) dan Singapura (0,09 persen)."

Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menurun, Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya