Liputan6.com, Jakarta - Utari Mahavira, 34 tahun, dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani swab test PCR (Polymerase Chain Reaction). Dia melakukan tes setelah dikabarkan sebagai kontak erat dalam proses tracing yang dilakukan petugas medis.
Berita dirinya positif COVID-19 membuat keluarganya khawatir. Seluruh penghuni rumah Utari dari mulai suami, adik, kedua anaknya, hingga dua asisten rumah tangga (ART) memutuskan untuk juga melakukan swab test PCR. Beruntung hasilnya negatif.
Baca Juga
"Rabu dikabarin tracing, Jumat swab, Sabtu hasilnya keluar dan positif COVID-19. Serumah swab mandiri hari Senin, Alhamdulillah, negatif hasilnya," ujar Utari saat dihubungi Health Liputan6.com melalui sambungan telepon pada Senin, 28 Desember 2020.
Advertisement
Wanita kelahiran 1986 mengaku tidak merasakan gejala apapun. Dirinya juga sempat bingung saat dinyatakan positif COVID-19, karena dia jarang pergi keluar rumah, kecuali hanya untuk urusan pekerjaan.
Guna mencegah terjadinya penularan Virus Corona ke keluarganya, Utari memilih menjalani isolasi mandiri di kamar rumahnya. Beberapa fasilitas seperti kamar mandi dan peralatan makan dipisahkan dari keluarganya.
Menurut Utari, bagian paling sulit saat isolasi adalah berpisah dari anak. Utari memiliki dua orang anak yang masing-masing berumur 5 dan 1 tahun. Anaknya yang 1 tahun masih membutuhkan air susu ibu (ASI), sehingga masih sulit untuk dipisahkan dengan dirinya.
"Karena masih menyusui, jadi, cukup rewel saat tidur, terutama dua sampai tiga hari pertama," ujarnya.
"Sementara anak yang besar, karena sudah 5 tahun, dan dari awal pandemi sudah mendapat banyak informasi mengenai COVID-19, dan sekolah dia pun menjadi online, jadi ketika harus isolasi dia cukup mengerti," Utari menambahkan.
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Simak Video Berikut Ini
Support System Dibutuhkan untuk Pasien COVID-19
Utari, mengungkapkan, saat sedang diisolasi, support system sangatlah penting. Banyaknya teman yang memberikan dukungan, disebut sangat membantu mentalnya, sehingga dirinya menjadi lebih semangat saat menghadapi kenyataan bahwa saat ini dia berstatus survivor (pejuang) COVID-19.
"Tetangga dan teman juga sangat perhatian, setiap hari ada saja paket datang mulai dari makanan, vitamin, madu, bahan makanan untuk dimasak, sampai untuk anakku ada yg kirim stiker dan tempat pensil. Hal-hal seperti itu membantu secara psikis ya ternyata,"Â kata dia.
Â
Advertisement
Apa yang Harus Dilakukan Ketika Ada Anggota Keluarga yang Positif COVID-19?
Merujuk dari penjelesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), apa yang dilakukan Utari agar keluarganya tidak tertular Virus Corona penyebab COVID-19 sudah tepat.
Dengan memisahkan kamar tidur, kamar mandi, sampai peralatan makan, akan membuat virus SARS-CoV-2 tidak menyebar ke seisi rumah.
Begini saran dari WHO jika salah satu anggota keluarga yang tinggal serumah dengan Anda dinyatakan positif COVID-19.
Siapkan kamar terpisah
Anggota keluarga yang positif COVID-19 harus ditempatkan di kamar yang terpisah dengan anggota keluarga lainnya. Namun, jika kamar yang dimiliki terbatas, WHO menganjurkan untuk menjaga jarak minimal satu meter dengan anggota keluarga yang sakit.
Perhatikan ventilasi
Berikan ventilasi di kamar tempat anggota keluarga yang positif COVID-19 dan di ruangan bersama. Buka juga jendela jika memungkinkan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari agar udara tidak menjadi lembab. Sebab, udara yang lembab dapat membuat Virus Corona hidup lebih lama.
Menggunakan masker
Anggota keluarga yang sakit harus menggunakan masker jika dia sedang berada di sekitar orang yang sakit. Masker juga tidak diperkenankan untuk sering disentuh dengan tangan.
Â
Saran Lainnya
Bersihkan permukaan benda dengan desinfektan
Permukaan benda yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, gagang telepon, keyboard komputer, harus setiap hari dibersihkan dengan desinfektan.
Siapkan peralatan makan dan mandi terpisah
Peralatan makan dan mandi antara yang sakit dan tidak, harus dipisahkan. Setelah menggunakannya juga harus selalu dibersihkan.
Rutin mencuci tangan
Setiap anggota keluarga harus rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama sesaat setelah batuk dan bersin, sebelum menyiapkan makanan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat orang yang sakit.
Tutup rapat limbah dari yang sakit
Limbah dari orang yang sakit harus dikemas dalam kantong tertutup, dan diikat rapat sebelum dibuang.
Tolak tamu yang datang ke rumah
Tolak siapa pun yang ingin datang ke rumah. Hal tersebut untuk menghindari menyebarnya Virus Corona ke orang tersebut.
Penulis : Rizki Febrianto
Advertisement