Liputan6.com, Jakarta Distribusi vaksin COVID-19 Sinovac sedang dilakukan ke 34 provinsi di Indonesia. Meski begitu, masyarakat turut mempertanyakan, mengapa distribusi vaksin sudah dilakukan. Padahal, izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum keluar.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menjawab, distribusi vaksin COVID-19 Sinovac untuk menjamin ketersediaan vaksin secara merata.
Advertisement
"Pada intinya, upaya distribusi yang telah dilakukan ini bertujuan menjamin ketersediaan vaksin yang merata," kata Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (5/1/2021).
"Dengan prosedur kehati-hatian dan memanfaatkan waktu yang telah ada, pemerintah menjamin distribusi ke berbagai daerah Indonesia secara efektif. Tanpa merusak kualitas vaksin."
Saat penerimaan vaksin COVID-19 Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Badan POM memberi Lot Release sebagai bentuk upaya mengawal mutu vaksin yang tiba di Indonesia pada 6 Desember 2020.
Lot Release merupakan persyaratan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berupa proses evaluasi yang dilakukan Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin.
Â
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
BPOM Terbitkan Lot Release Vaksin COVID-19
Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Lucia Rizka Andalusia menyampaikan, BPOM telah menerbitkan sertifikat Lot Release untuk 1,2 juta vaksin dari kedatangan pertama pada 6 Desember 2020. Selanjutnya, segera menerbitkan sertifikat lot release untuk 1,8 juta vaksin yang datang pada 31 Desember 2020.
"Pada proses penerimaan di bandara, BPOM melakukan pengecekan kesesuaian dokumen, serta kesesuaian suhu tempat penyimpanan vaksin CoronaVac," ungkapnya saat memberi keterangan pers perkembangan vaksinasi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (4/1/2021).
Untuk pendistribusian vaksin COVID-19 Sinovac ke berbagai daerah akan tetap diawasi BPOM. BPOM melakukan sampling berbasis risiko di tingkat provinsi, kabupaten/kota di seluruh Indonesia
"Selain itu, BPOM telah melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pengadaan vaksin COVID-19 secara berkala. Mulai tahapan praklinik sampai uji klinik fase 1, 2 dan 3," Wiku menambahkan.
"Uji klinik Sinovac fase 3 saat ini sedang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Brasil, dan Turki. Jika uji klinik selesai dan lolos sesuai keamanan vaksin, maka barulah diterbitkan EUA."
Advertisement