Menkes Budi: Indonesia Beruntung Jadi 40 Negara Pertama Laksanakan Vaksinasi COVID-19

Menkes Budi ungkapkan Indonesia beruntung jadi 40 negara pertama di dunia yang melaksanakan vaksinasi COVID-19.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Feb 2021, 20:00 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2021, 20:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja Kementerian Kesehatan bersama Komisi Pemilihan Umum tentang Data Pemilih Dalam Rangka Mendukung Program Vaksinasi COVID-19 di Jakarta pada Sabtu, 30 Januari 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, Indonesia beruntung masuk menjadi bagian dari 40 negara pertama di dunia yang melaksanakan vaksinasi COVID-19. Negara-negara lain seperti Amerika dan Uni Eropa juga sudah mulai vaksinasi COVID-19.

"Kita termasuk dari 40 negara pertama yang bisa melakukan vaksinasi COVID-19. Ini juga termasuk negara-negara di Uni Eropa," ungkap Budi saat dialog Vaksin COVID-19 untuk Indonesia Bangkit, ditulis Senin, 1 Februari 2021.

Pelaksanaan vaksinasi COVID-19 juga membutuhkan dukungan ketersediaan vaksin yang cukup. Saat ini, negara-negara lain pun berlomba secepat mungkin menyediakan vaksin COVID-19 untuk rakyatnya.

Di sisi lain, kapasitas pengadaan vaksin COVID-19 di dunia terbatas. Terlebih lagi pengadaan vaksin rutin tahunan, seperti flu dan lainnya juga harus tetap diproduksi.

"Untuk teman-teman ketahui, vaksin COVID-19 ini terbatas. Dibutuhkan kira-kira 11 miliar vaksin untuk seluruh dunia," imbuh Budi Gunadi.

"Tapi kapasitas produksi vaksin setahun hanya 6,2 miliar dosis, termasuk vaksin (rutin) yang dibutuhkan setiap tahunnya. Bisa dibayangkan, perebutan vaksin COVID-19 sangat tinggi di dunia."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Vaksinasi COVID-19 untuk 70 Persen Penduduk Indonesia

Ribuan Tenaga Kesehatan Jalani Vaksinasi di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran
Petugas medis akan menyuntikkan vaksin Coronavac kepada tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu (20/1/2021). Sebanyak 2.630 tenaga kesehatan di RSD Wisma Atlet divaksinasi Covid-19 secara bertahap. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Target vaksinasi COVID-19 menyasar 181 juta orang Indonesia. Dalam hal ini, jumlah sasaran vaksin tersebut sebanyak 70 persen penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity).

"Vaksin COVID-19 rencananya diberikan kepada rakyat Indonesia sebanyak 70 persen dari jumlah penduduk. Dari total 270 juta rakyat Indonesia diambil usia di atas 18 tahun, yakni 188 juta orang," Budi Gunadi menjelaskan.

"Lalu dari angka 188 juta orang ini dihitung jumlah ibu hamil, para penyintas COVID-19, dan orang-orang yang punya penyakit komorbid (jantung, paru-paru, hipertensi dll). Nah, jumlah mereka cukup banyak. Akhirnya, kita dapatkan target vaksinasi sebesar 181 juta orang."

Untuk penyuntikkan vaksin COVID-19 yang harus dilakukan dua kali akan memerlukan 363 juta dosis vaksin. Kemudian ditambah cadangan vaksin COVID-19 sebanyak 15 persen, sehingga total ada 426 juta dosis vaksin COVID-19.

"Jumlah dosis ini yang diperlukan untuk vaksinasi 70 persen dari populasi penduduk Indonesia," lanjut Budi.

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal

Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Vaksin Sinovac Boleh Digunakan dan Halal. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya