Liputan6.com, Jakarta Sebanyak lebih dari 11 ribu vaksin Ebola akan dikirim World Health Organization (WHO) ke Guinea, yang saat ini tengah memerangi wabah penyakit tersebut.
Direktur Regional WHO untuk Afrika Matshidiso Moeti mengatakan pada Kamis, 11 ribu vaksin Ebola dari Jenewa, Swiss ini diharapkan akan tiba akhir pekan ini. Selain itu, 8.600 dosis tambahan juga akan dikirim dari Amerika Serikat.
Baca Juga
"Tiga pukul pakar vaksinasi telah dikerahkan secara lokal dan siap melakukannya segera setelah vaksin Ebola tiba di negara itu," kata Moeti dikutip dari AP News pada Jumat (19/2/2021).
Advertisement
Mohamed Lamine Yansane, penasehat senior Menteri Kesehatan Guinea dalam konferensi pers yang sama, berharap agar kampanye vaksinasi Ebola bisa dimulai di negara Afrika Barat itu paling cepat pada Senin waktu setempat.
"Kami sangat didukung oleh pengalaman yang dikumpulkan selama gelombang pertama epidemi Ebola," kata Yansane merujuk pada wabah yang berlangsung dari 2013 hingga 2016, seperti dikutip dari Aljazeera.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Siaga Ebola di Negara-Negara Afrika
Guinea menyatakan wabah Ebola usai 14 Februari lalu, ditemukan tujuh orang yang mengalami diare, muntah, dan pendarahan setelah menghadiri sebuah pemakaman di Goueke, dekat perbatasan Liberia. Lima orang dinyatakan meninggal dengan status terinfeksi Ebola.
Dikabarkan bahwa pemakaman tradisional di daerah itu memungkinkan orang untuk mencuci dan menyentuh jenazah, sehingga berpotensi menularkan Ebola.
WHO telah meminta enam negara di Afrika untuk waspada tingkat tinggi setelah ditemukannya kasus Ebola di Guinea dan Kongo dalam beberapa pekan terakhir.
"Sub-wilayah dalam keadaan siaga tinggi dan pengawasan di negara-negara tetangga sedang berlangsung," kata Moeti.
"Tindakan kolektif dan cepat kita sangat penting untuk mencegah penyebaran Ebola yang tidak terkendali di tengah pandemi COVID-19, yang telah mendorong petugas kesehatan dan fasilitas kesehatan ke tepi jurang," ia menambahkan.
Temuan ini membuat negara tetangga bersiaga. Minggu kemarin Presiden Liberia George Weah meminta otoritas kesehatan untuk meningkatkan pengawasan negara, serta kegiatan pencegahan.
Sementara Sierra Leone telah mengirim petugas untuk mengawasi titik perbatasan, dan berkoordinasi dengan otoritas Guinea.
Advertisement