Lebih Fleksibel, FDA Longgarkan Aturan Suhu Penyimpanan Vaksin COVID-19 Pfizer

Sebelumnya, vaksin COVID-19 Pfizer harus diangkut dan disimpan dalam suhu sangat rendah sekitar -80 derajat hingga -60 derajat Celsius

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Feb 2021, 11:00 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2021, 11:00 WIB
Vaksin COVID-19 buatan Pfizer tiba di Yunani
Kotak berisi vaksin COVID-19 dari Pfizer dibuka oleh petugas kesehatan saat tiba untuk pertama kalinya di Kryoneri village, dekat Athena, Yunani, Sabtu (26/12/2020). Gelombang pertama vaksin untuk melawan COVID-19 tiba di Yunani. (AP Photo/Yorgos Karahalis)

Liputan6.com, Jakarta - Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat mengizinkan vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech untuk diangkut dan disimpan pada suhu freezer farmasi konvensional, untuk jangka waktu hingga dua pekan.

Sebelumnya, vaksin virus corona berbasis mRNA ini memiliki aturan yang mengharuskannya disimpan di suhu sangat rendah antara -80 derajat hingga -60 derajat Celsius.

Dikutip dari keterangan resmi di laman FDA pada Minggu (28/2/2021), Peter Marks, Direktur dari Center for Biologics Evaluation and Research FDA mengatakan, Pfizer telah mengirim data untuk mendukung suhu alternatif transportasi dan penyimpanan ini.

"Suhu alternatif untuk penyimpanan vial (botol kecil) yang tidak dicairkan ini signifikan dan memungkinkan vial untuk diangkut dan disimpan dalam kondisi yang lebih fleksibel," kata Marks.

Menurut Marks, suhu alternatif untuk transportasi dan penyimpanan ini akan membantu meringankan beban pengadaan peralatan penyimpanan bersuhu sangat rendah bagi tempat vaksinasi, serta membantu vaksin menjangkau lebih banyak lokasi.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Data dari Pfizer

FOTO: Jepang Mulai Vaksinasi Virus Corona COVID-19
Seorang pekerja medis memegang vaksin Pfizer-BioNTech COVID-19 di Tokyo Medical Center, Tokyo, Jepang, Rabu (17/2/2021). Jepang memulai kampanye vaksinasi COVID-19 dengan suntikan COVID-19 pertama diberikan kepada petugas kesehatan. (Behrouz Mehri/Pool Photo via AP)

Berdasarkan data dari Pfizer yang diberikan ke FDA, vaksin COVID-19 mereka tetap stabil setelah vial yang tidak dicairkan, disimpan selama dua pekan pada suhu freezer standar.

Langkah ini dilakukan usai sebelumnya, Pfizer mengajukan pelonggaran suhu penyimpanan. Hal ini didasarkan pada studi mereka terhadap stabilitas vaksin di suhu yang lebih hangat.

Dikutip dari Science Alert, freezer farmasi biasanya beroperasi pada suhu sekitar -20 derajat Celsius.

Vaksin COVID-19 Pfizer sendiri menggunakan teknologi molekul sintetik mRNA (messenger ribonucleic acid), untuk menyampaikan instruksi genetik bagi sel manusia, untuk membentuk bagian dari virus corona.

Molekul mRNA terbungkus partikel lemak untuk melindunginya, tetapi mereka terdegradasi lebih cepat ketimbang vaksin tradisional. Maka dari itu, dibutuhkan langkah penyimpanan yang lebih ketat.

Setelah dicairkan, vial dapat disimpan di pendingin bersuhu 2 hingga 8 derajat Celsius sampai lima hari.


Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China?

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya