Liputan6.com, Jakarta Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat menyatakan bahwa vaksin COVID-19 Johnson and Johnson aman dan efektif dalam mencegah virus corona.
Dilansir dari AP News pada Kamis (25/2/2021), dalam rilisnya, FDA pada Rabu waktu setempat juga menyatakan bahwa vaksin corona Johnson and Johnson memberikan perlindungan terhadap gejala parah dari COVID-19, hanya dengan satu kali suntikan.
Baca Juga
Pakar FDA menyatakan, secara keseluruhan, efektivitas vaksin tersebut mencapai 66 persen dalam mencegah COVID-19 gejala sedang hingga parah, serta 85 persen efektif melindungi dari penyakit yang paling serius.
Advertisement
FDA juga menyatakan vaksin COVID-19 aman.
Terkait efikasinya yang lebih rendah dari vaksin COVID-19 Pfizer atau Moderna, Paul Offit, pakar vaksin di Children's Hospital of Philadelphia, yang akan tergabung dalam panel FDA, mengatakan bahwa tidak bisa membandingkan satu vaksin dengan yang lain.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini
Efektivitas Terhadap Varian Baru Virus Corona
Menurut Offit, satu dosis vaksin J&J saja dapat dengan baik mencegah penyakit parah, sama seperti vaksin lain yang butuh dua kali suntikan. "Vaksin ini mencegah Anda dari pergi ke rumah sakit dan meninggal di level yang sebanding," kata Offit.
Vaksin J&J sendiri telah diuji pada 44 ribu orang dewasa di AS, Amerika Latin, dan Afrika Selatan. Mereka juga diuji pada mutasi virus corona yang berbeda-beda.
Namun, FDA memperingatkan bahwa belum diketahui seberapa jelas vaksin tersebut bekerja melawan setiap varian.
Sebelumnya, J&J mengumumkan bahwa vaksin COVID-19 mereka 72 persen efektif melawan gejala sedang hingga berat di AS, 66 persen efektif di Amerika Latin, dan 57 persen di Afrika Selatan.
FDA masih akan melakukan evaluasi lanjutan. Pada Jumat pekan ini, penasehat independen akan mendiskusikan apakah bukti yang ada cukup kuat, untuk mengeluarkan rekomendasi bagi vaksin Johnson and Johnson.
Setelah itu, regulator obat AS tersebut akan mengeluarkan keputusan akhir dalam beberapa hari kemudian.
Advertisement