Waspada Varian Baru COVID-19, Inggris Masukkan India ke Daftar Merah Perjalanan

WN Inggris dan penduduk yang tinggal di sana pun diharuskan melakukan karantina dan tes ketat apabila baru kembali dari India

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Apr 2021, 10:40 WIB
Diterbitkan 20 Apr 2021, 10:40 WIB
FOTO: Inggris Alami Lonjakan Tertinggi Kasus Harian COVID-19
Seorang pria menyusuri Jembatan Waterloo dengan latar Gedung Parlemen di London, Inggris, 29 Desember 2020. Sebanyak 41.385 kasus tambahan COVID-19 dilaporkan di Inggris sehingga menjadi lonjakan tertinggi kasus harian COVID-19 sejak pandemi merebak di negara itu. (Xinhua/Han Yan)

Liputan6.com, Jakarta Inggris memasukkan India ke "daftar merah" usai laporan kasus varian baru COVID-19 dari negara tersebut. Mereka yang berada di negara itu dalam 10 hari terakhir dilarang masuk ke wilayah Britania Raya.

Pengecualian diberlakukan bagi warga negara atau mereka yang tinggal di Britania Raya atau Irlandia, tetapi mereka yang tiba dari India juga harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

"Penduduk Inggris dan Irlandia serta warga negara Inggris yang telah berada di India dalam 10 hari terakhir sebelum kedatangan, harus menyelesaikan karantina hotel selama 10 hari sejak kedatangan," kata Matt Hancock, UK Secretary of State for Health, mengutip The Indian Express pada Senin (20/4/2021).

Dikutip dari laman Gov.uk, India akan ditambahkan ke daftar merah pada pukul 4 pagi hari Jumat, 23 April 2021. Pemerintah Inggris mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk melindungi negara dari varian baru COVID-19, serta varian lain yang sudah ada.

Selain India, daftar tersebut juga memasukkan antara lain Kenya, Kolombia, Ekuador, Brasil, Argentina, Uni Emirat Arab, serta Afrika Selatan. Sejauh ini tidak ada Indonesia dalam daftar merah itu.

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa situasi COVID-19 di India memburuk dengan peningkatan kasus yang sangat cepat terdeteksi sepanjang April, dan semakin cepat.

Inggris pun menyatakan bahwa mulai pukul 4 pagi hari Jumat pekan ini, pendatang dari luar negeri yang telah berangkat dari atau transit melalui India dalam 10 hari terakhir, akan ditolak masuk ke Inggris.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini

Varian Baru dari India

India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Buruh migran yang memakai masker sebagai antisipasi terhadap virus corona menunggu pengangkutan di terminal bus di Jammu, India(26/3/2021). Pihak berwenang di kota Mumbai mengatakan mereka akan menggelar tes virus korona acak wajib di tempat-tempat ramai. (AP Photo/Channi Anand)

Hanya warga negara Inggris dan Irlandia, atau mereka yang memiliki hak tinggal di Inggris (termasuk pemegang visa jangka panjang), yang diizinkan masuk. Mereka harus tinggal di fasilitas karantina yang disetujui pemerintah selama 10 hari.

Selama masa karantina, pendatang akan diminta melakukan tes saat atau sebelum hari ke-2 dan pada atau setelah hari ke-8. Mereka tidak diizinkan mempersingkat masa karantina apabila telah menerima hasil tes negatif.

Meski diperketat, Inggris tidak melarang penerbangan langsung dari India. Hanya saja, penumpang diminta untuk memeriksa rencana perjalanan mereka sebelum menuju wilayah tersebut.

Mengutip The Guardian, India beberapa waktu lalu melaporkan bahwa mereka menemukan varian SARS-CoV-2 baru.

Kementerian Kesehatan setempat pada 24 Maret menyebut bahwa 15 sampai 20 persen dari sekuens virus corona di Maharashtra membawa dua mutasi yaitu E484Q dan L425R. Varian tersebut diberi nama B.1.617.

Pengawasan genom di Inggris menemukan varian tersebut dari sampel yang diteliti bulan Februari. Public Health England (PHE) pekan lalu menyebut bahwa mereka menemukan 73 kasus di Inggris dan 4 di Skotlandia. Namun pada Senin, Matt Hancock merevisi angkanya menjadi 103.

Sebagian besar kasus dilaporkan terkait dengan perjalanan dari India. Namun beberapa kasus merupakan penularan di rumah.

Para peneliti di Inggris sedang melakukan penyelidikan terhadap varian ini, untuk mengetahui apakah mereka lebih berbahaya, menyebar lebih cepat, menyebabkan gejala lebih parah, atau menghindari kekebalan yang dibangun karena infeksi atau vaksinasi.

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris

Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Varian Baru Virus Corona Hantui Inggris. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya