Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini bencana gempa bumi mengguncang Jawa Timur (Jatim). Desa Kaliuling merupakan desa yang terdampak paling parah di Kabupaten Lumajang, Jatim.
Mengingat potensi bencana yang dapat terjadi kembali, Wakil Bupati Kabupaten Lumajang, Indah Amperawati berharap mitigasi bencana bagi perempuan dan anak dapat segera direalisasikan.
Baca Juga
Sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga mengatakan bahwa keteranpilan mitigasi bagi perempuan dan anak sangat diperlukan. Hal ini akan direalisasikan melalui pelatihan dengan koordinasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Advertisement
“Satu harapan kami adalah adanya program mitigasi bencana bagi perempuan dan anak. Biasanya kami melakukan pelatihan untuk kesiapsiagaan bencana, tapi tidak pernah secara khusus melakukan pelatihan itu bagi perempuan dan anak,” kata Indah mengutip keterangan pers KemenPPPA, Jumat (30/4/2021).
“Kami harapkan dukungan Menteri PPPA, adanya program ini sangat penting bagi kesiapsiagaan bencana bagi para perempuan dan anak,” tambahnya.
Simak Video Berikut Ini
Pemberdayaan Perempuan Penyintas Bencana
Dalam kunjungan pada perempuan dan anak terdampak bencana di Pos Ramah Perempuan dan Anak, Desa Kepatihan, Kabupaten Malang, Bintang memastikan perempuan dan anak mendapat layanan psikososial untuk pemulihan traumanya.
Selain itu, ia juga memastikan perempuan dan ibu-ibu penyintas bencana akan mendapat dukungan bagi pemberdayaan ekonomi.
“Nantinya, pemberdayaan perempuan penyintas bencana menjadi langkah-langkah yang akan kami lakukan sebagai upaya pemulihan pasca bencana, bersama Pemerintah Daerah melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,” ujar Bintang.
Ia menambahkan, jenis pelatihan pemberdayaan ekonomi perempuan yang diberikan nantinya harus disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah tersebut. Seluruh pihak juga diharapkan dapat ikut serta berkolaborasi untuk mendukung pemberdayaan bagi perempuan penyintas bencana.
“Tentu pelatihan pemberdayaan kepada mereka akan diberikan sesuai dengan keinginan mereka. Kami akan koordinasikan dengan Kementerian/Lembaga, tak terlepas juga kami menggandeng dunia usaha, contohnya dengan organisasi Pemimpin Perempuan Pengusaha Indonesia PPPI.”
Di samping relawan, KemenPPPA juga ada mitra-mitra yang turut membantu seperti PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga), Forum PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak), Forum Anak, dan PATBM (Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat).
“Tentu ke depan, kami juga harapkan seluruh elemen ikut bersinergi dan berkolaborasi mengatasi ini bersama-sama,” tutupnya.
Advertisement