Liputan6.com, Jakarta - Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tahun 2025, peringatan ini kembali menjadi momentum penting untuk merefleksikan perjuangan panjang perempuan dalam meraih kesetaraan dan pemberdayaan.
Tema utama yang diusung PBB pada peringatan IWD 2025 adalah 'Untuk Semua Perempuan dan Anak Perempuan: Hak, Kesetaraan, Pemberdayaan'.
Advertisement
Baca Juga
Peringatan ini bukan hanya seremonial belaka, tetapi juga sebuah panggilan untuk terus memperjuangkan hak-hak perempuan yang belum terpenuhi. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan, "Hak-hak perempuan adalah hak asasi manusia." Ini menekankan betapa pentingnya kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan untuk kemajuan seluruh masyarakat.
Advertisement
Berbagai kegiatan dan acara diselenggarakan di seluruh dunia untuk memperingati Hari Perempuan Internasional 2025. Dari demonstrasi, refleksi, seminar, hingga kampanye media sosial, semua bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan memperjuangkan hak-hak perempuan.
Berikut beberapa fakta terkait peringatan Hari Perempuan Internasional 2025, seperti dikutip dari berbagai sumber:
Tema dan Tujuan Peringatan IWD 2025
Tema resmi PBB untuk Hari Perempuan Internasional 2025, "Untuk SEMUA perempuan dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan," menunjukkan fokus pada inklusivitas dan pemberdayaan. Tujuannya adalah memastikan semua perempuan dan anak perempuan mendapatkan hak dan kesempatan yang sama tanpa terkecuali.
Peringatan IWD 2025 juga bertepatan dengan Komisi ke-69 PBB tentang Status Perempuan. Komisi ini akan meninjau dan menilai implementasi Deklarasi dan Platform Aksi Beijing, serta hasil sesi khusus ke-23 Majelis Umum. Ini menunjukkan komitmen global untuk mencapai kesetaraan gender.
Beberapa organisasi lain juga mengusung tema serupa, menekankan percepatan aksi untuk kesetaraan gender atau 'Accelerate Action'. Hal ini menunjukkan adanya sinergi dan upaya bersama dalam memperjuangkan hak-hak perempuan di seluruh dunia.
Advertisement
Penganggaran Responsif Gender: Kunci Efisiensi dan Kesetaraan
Head of Programmes UN Women Indonesia, Dwi Yuliawati Faiz, memberikan perspektif menarik tentang penganggaran responsif gender. Ia menjelaskan, "Ada yang menarik sebenarnya kalau kita lihat, karena ketika kami mengimplementasikan penganggaran responsif gender, satu hal yang jadi jangkarnya adalah efisiensi."
Lebih lanjut, Dwi menjelaskan bahwa penganggaran responsif gender memastikan agar anggaran, berapa pun jumlahnya, tepat sasaran dan memprioritaskan kesetaraan gender. Ini menunjukkan bahwa efisiensi dan kesetaraan gender saling berkaitan dan dapat dicapai secara bersamaan.
Memastikan penganggaran tepat sasaran, menurut Dwi, merupakan landasan efisiensi. Dengan demikian, investasi untuk kesetaraan gender tidak hanya berkeadilan, tetapi juga efektif dan berdampak.
Sejarah dan Perkembangan Hari Perempuan Internasional
Sejarah Hari Perempuan Internasional berakar dari demonstrasi perempuan di New York City pada 1908. Mereka menuntut upah layak dan hak pilih, menunjukkan perjuangan panjang yang telah dilalui perempuan untuk mendapatkan hak-hak mereka.
Perjuangan ini berlanjut hingga akhirnya PBB secara resmi memperingati IWD sejak 1975, menjadikan tanggal 8 Maret sebagai hari yang diakui global. Ini menandai pengakuan internasional atas pentingnya perjuangan dan hak-hak perempuan.
Setiap tahun, Hari Perempuan Internasional diperingati dengan berbagai cara, dari demonstrasi dan refleksi hingga acara-acara komunitas lokal. Hal ini menunjukkan betapa luasnya jangkauan dan dampak peringatan ini di seluruh dunia.
Advertisement
Akselerasi Aksi untuk Kesetaraan Gender
Dengan laju kemajuan saat ini, diperkirakan kesetaraan gender baru akan tercapai pada tahun 2158 jika tidak ada tindakan nyata yang diambil. Ini merupakan tantangan besar yang membutuhkan aksi nyata dan kolaborasi dari semua pihak.
Oleh karena itu, IWD 2025 menjadi momentum penting untuk mempercepat aksi menuju kesetaraan gender. Berbagai program pemberdayaan perempuan, seperti pelatihan keterampilan, dukungan kesehatan, dan akses ke sumber daya ekonomi, diluncurkan untuk mendukung perempuan mencapai potensi penuh mereka.
Penting untuk melibatkan semua elemen masyarakat dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Hanya dengan kerja sama dan komitmen bersama, kita dapat menciptakan dunia yang lebih adil dan setara bagi semua perempuan dan anak perempuan.
