Liputan6.com, Jakarta Seiring timbulnya tsunami COVID-19 di India, muncul pula sekitar 9.000 kasus mukormikosis yang akhir-akhir ini disebut infeksi jamur hitam.
Mukormikosis adalah infeksi yang disebabkan jamur golongan mucoemycetes. Jamur ini biasanya tumbuh di tanah atau bahan organik seperti daun. Spora atau elemen dari jamur dapat terhirup dan menimbulkan masalah kesehatan bagi orang dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Baca Juga
Pada orang yang memiliki sistem imun yang kuat, elemen jamur yang terhirup ke dalam saluran napas dapat dilenyapkan oleh imunitas tubuh. Sememtara itu, jika terdapat faktor risiko seperti diabetes atau immunoparalysis maka dapat terjadi reaksi peradangan serius atau infeksi yang menimbulkan keluhan serta gejala.
Advertisement
Menurut dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi (paru) dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Anna Rozaliyani, mukormikosis termasuk dalam golongan penyakit langka tapi berbahaya.
“Mukormikosis termasuk penyakit langka tapi berbahaya. Potensi kematian sangat besar, angka kematian bervariasi antara 46 hingga 96 persen tergantung pada kondisi penyakit pasien, jenis jamur, dan bagian tubuh yang terkena," kata Anna dalam seminar daring PDPI, Kamis (3/6/2021).
Di Indonesia juga ada kasus mukormikosis tapi memang ditemukan sebelum pandemi COVID-19. Jumlahnya tidak banyak, jika dikumpulkan dari seluruh Indonesia selama satu tahun itu tidak sampai 50 kasus, tapi walau terlihat sangat sedikit, penyakit ini sangat fatal.
Simak Video Berikut Ini
Berpotensi Menyerang Berbagai Sitem Organ
Anna juga menerangkan bahwa mukormikosis berpotensi menyerang berbagai sistem organ yang mengakibatkan munculnya beragam gejala klinis yang berkembang cepat.
“Salah satu kekhasan jamur ini adalah cepatnya perkembangan gejala. Gejala klinisnya berkembang dengan cepat, mungkin bukan hitungan minggu tapi hari ini dengan besok udah beda penampakan klinisnya.”
Tanda klinis klasik mukormikosis adalah timbulnya nekrosis atau kematian jaringan secara cepat akibat invasi jamur yang menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan trombosis (gumpalan darah), serta kelainan jaringan hitam atau black eschar.
Advertisement