3 Jenis Obat Terapi COVID-19 yang Diburu Pemerintah, Apa Saja?

Pandemi COVID-19 butuh penanganan maksimal. Ketersediaan obat terapi COVID-19 menjadi salah satu hal penting yang harus dipenuhi di tengah melonjaknya kasus positif di Tanah Air.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2021, 10:10 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi obat COVID-19
Photo by freestocks on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 butuh penanganan maksimal. Ketersediaan obat terapi COVID-19 menjadi salah satu hal penting yang harus dipenuhi di tengah melonjaknya kasus positif di Tanah Air.

Demi menjamin ketersediaan obat COVID-19, pemerintah akan melakukan impor sejumlah obat. Ada 3 jenis obat sedang diburu agar stoknya tetap aman di Indonesia. Obat-obat itu adalah Remdesivir, Actemra, dan Gammaraas.

Upaya ini disampaikan Wakil Menteri Kesehatan dr Dante Saksono Harbuwono dalam Konferensi Pers secara virtual, Sabtu (17/7).

“Kami menyadari bahwa ada obat-obat impor yang memang secara global pasokannya sangat ketat, dan obat-obat tersebut antara lain remdesivir, actemra, gammaraas,” kata Dante seperti dikutip dari situs sehatnegeriku.

 

Video Pilihan Berikut Ini:

Diimpor dari 4 Negara

 

Ketiga jenis obat tersebut diimpor dari tempat berbeda. Menurut Dante Remdesivir diimpor dari India, Pakistan, dan Cina. Upaya impor ini dilakukan bersama bersama dengan Kementerian Luar Negeri agar India bisa membuka kembali ekspornya.

“Sudah mulai masuk (Remdesivir) sekitar 50 ribu vial dan nanti akan bertambah lagi menjadi 50 ribu vial lagi per minggu. Kami juga sudah membuka akses ke Cina supaya obat-obat yang mirip dengan remdesivir bisa masuk ke Indonesia,” katanya.

Sementara obat Actemra, akan diimpor dari Swiss. Pemerintah Indonesia sudah berkomunikasi langsung dengan produsennya, Roche. Actemra dianggap obat terapi COVID-19 yang cukup sulit didapatkan.

Untuk obat Gammaraas, 30 ribu vial sudah diimpor dari Cina. Namun masih butuh stok lebih banyak lagi untuk mencukupi kebutuhan di Indonesia.

Stok Obat

Untuk obat-obat yang stok nya dikategorikan masih cukup dan kelihatan masih jarang untuk masyarakat, lanjut dr. Dante, sudah dilakukan pertemuan dengan Gabungan Perusahaan Farmasi supaya distribusi obat itu menjadi semakin lebih merata di seluruh tanah air.

Meskipun stok obat aman, ia tetap menekankan masyarakat untuk disiplin protokol kesehatan, memakai masker dan menghindari kerumunan, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.

Infografis

Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19
Infografis Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya