Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa beberapa hari terakhir kasus COVID-19 nasional mengalami penurunan.
Namun, seiring menurunnya kasus COVID-19 di Pulau Jawa-Bali, beberapa provinsi di luar Jawa-Bali malah memerlihatkan kenaikan.
Baca Juga
Menurut Budi, kenaikan kasus di luar Pulau Jawa dan Bali dipicu dua penyebab utama, pertama terkait disiplin protokol kesehatan.
Advertisement
“Kalau kita disiplin dengan protokol kesehatan, pakai maskernya benar, rajin cuci tangan, jaga jarak dengan baik, kerumunannya dihindari, itu adalah resep yang paling jitu. Kalau itu dilakukan, bisa mengurangi penularan,” kata Budi dalam konferensi pers Kemenkes, Senin (2/8/2021).
Dan, yang kedua adanya virus Corona varian Delta yang disebut lebih cepat menular ketimbang varian lainnya.
“Kita akui penularan Delta ini cepat sekali, saya bisa sampaikan bahwa itu dua hingga tiga kali lebih menular daripada varian Inggris dan mungkin bisa 5 hingga 6 kali lebih menular dari yang pertama kali ditemukan di Wuhan," ujarnya.
Simal Video Berikut Ini:
Strategi Pertama Hadapi Pandemi
Budi juga menyampaikan, strategi pertama yang perlu dilakukan dalam menangani semua pandemi yang ada di dunia adalah mengurangi laju penularan.
Upaya ini dilakukan agar jumlah orang yang harus dirawat di rumah sakit tidak lebih besar daripada kapasitas rumah sakitnya.
“Karena pandemi itu tidak mungkin cepat selesainya, ada yang 5 tahun, 10 tahun, bahkan ada yang 100 tahun.”
“Jadi tujuan utama penanganan pertama pandemi di masa awal adalah menurunkan jumlah penularan.”
Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 4. Menurut Budi, PPKM Jawa-Bali mampu menurunkan kasus.
“13 hari sejak PPKM Darurat, kasus harian di Jawa-Bali mencapai puncak, kemudian menurun hingga 60 persen terhitung dari 15 Juli hingga 1 Agustus 2021,” tutup Budi.
Advertisement