6 Efek Samping Sabu pada Kesehatan, Rusak Mental Hingga Fungsi Organ

Kenikmatan yang dirasakan akibat menggunakan sabu bersifat semu. Dibandingkan hal tersebut, sabu-sabu bahkan memiliki dampak buruk yang lebih banyak.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 07 Sep 2021, 14:29 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2021, 14:29 WIB
6 Efek Samping Sabu pada Kesehatan, Rusak Mental Hingga Fungsi Organ
(Foto: Badan Narkotika Nasional Provinsi DI Yogyakarta)

Liputan6.com, Jakarta Kasus narkoba kembali menjerat publik figur tanah air. Masih hangat diperbincangkan adalah penangkapan seorang komika di kediamannya. Saat ditangkap yang bersangkutan masih dalam keadaan pengaruh narkoba dan kedapatan menyimpan beberapa klip sabu.

Setelah diperiksa dan ditetapkan sebagai tersangka, yang bersangkutan kemudian mendapatkan rehabilitasi karena dinilai sebagai korban penyalahgunaan narkoba.

Dari survei Badan Narkotika Nasional (BNN) beberapa tahun silam, sabu menduduki peringkat kedua sebagai narkoba yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Efek sabu dapat dirasakan dengan berbagai cara, misalnya dikonsumsi lewat mulut, dihirup, dihisap dalam bentuk rokok, hingga dilarutkan untuk disuntikkan ke dalam tubuh. 

Narkoba yang punya nama lain metamfetamin ini berbentuk kristal mirip gula dan berpengaruh kuat terhadap saraf. Saat saraf pusat “kena”, efek sabu yang dirasakan penggunanya adalah peningkatan fokus, mood, dan rasa percaya diri selama beberapa saat.

Kenikmatan yang dirasakan akibat menggunakan sabu bersifat semu. Dibandingkan hal tersebut, narkoba jenis ini bahkan memiliki dampak buruk yang lebih banyak. Dikutip dari KlikDokter, berikut ini adalah beberapa efek bahaya sabu bagi kesehatan.

1. Bikin Kecanduan

Segala sesuatu yang membuat candu sangat tidak baik bagi kesehatan dan harus dihindari. Efek candu disebabkan oleh saraf otak yang terpengaruh zat tertentu. Otak akan mengeluarkan dopamin (hormon pengendali emosi), terutama di area yang berhubungan dengan reward. Efek inilah yang akhirnya membuat pengguna ingin memakai sabu terus-menerus. 

2. Turunkan Tingkat Kesejahteraan Ekonomi

Karena kecanduan itulah, pengguna sabu akan terus-menerus berusaha untuk mendapatkan benda terlarang, sekalipun harganya sangat mahal dan menguras tabungan. Hal ini pada akhirnya bisa menurunkan tingkat kesejahteraan ekonomi penggunanya. Karena narkoba juga pengguna bisa terjerat hutang tinggi bahkan berisiko menimbulkan tindak kriminal lain.

Efek Buruk Konsumsi Sabu

Pelabuhan Tikus Marak, Polda Riau Sita 232,46 Kg Sabu Senilai Rp 230 M
Ilustrasi Sabu-sabu, Foto: pixabay.com

3. Berisiko Terkena Infeksi Berbahaya 

Salah satu cara untuk mendapatkan efek sabu adalah dengan menyuntikkannya. Di sisi lain, hal ini juga akan meningkatkan risiko terkena penyakit infeksi berbahaya, seperti hepatitis A atau hepatitis C hingga HIV/AIDS. Infeksi terakhir tentu yang paling berbahaya dan perlu diwaspadai. 

4. Dampak Buruk Jangka Pendek dan Panjang 

Dampak buruk penggunaan sabu bisa langsung dirasakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, diantaranya nafsu makan berkurang, berat badan menurun drastis, insomnia, memicu perilaku hiperaktif, napas lebih cepat dan pendek-pendek, detak jantung lebih cepat dan tidak teratur hingga tekanan darah dan suhu tubuh meningkat 

Jika kristal berbahaya ini terus-menerus dimasukkan ke dalam tubuh, efek jangka panjang yang bisa timbul adalah gizi buruk, kerusakan gigi, kelainan struktur dan fungsi otak, kehilangan memori (amnesia), kebingungan (linglung), gatal parah hingga timbul luka karena terus-menerus digaruk.

 

5. Merusak Kesehatan Mental 

Tidak hanya mengganggu kinerja saraf dan fungsi organ-organ penting di dalam tubuh, efek samping sabu lainnya yang bisa dirasakan adalah kesehatan mental jadi menurun. Ketika seseorang sudah ketergantungan, sejumlah masalah psikis yang bisa timbul sebagai dampak buruk sabu adalah gangguan kecemasan, paranoid, tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi sering berlaku kasar dan agresif. Jika tidak ada yang menahan, hal ini bisa berujung pada tindak kejahatan

Efek sabu seperti lingkaran setan, gangguan yang disebutkan di atas bisa terjadi ketika penggunanya menghentikan pemakaian sabu secara mendadak atau menurunkan dosisnya secara drastis (sakau). Mereka berpikir bahwa sabu bisa membantu mengatasi masalah mental. Padahal, sabu merupakan biang kerok munculnya gangguan mental tersebut. 

6. Kerusakan Fungsi Organ yang Berujung Kematian

Ada kalanya pengguna sabu merasa dosis yang biasa tidak mempan lagi di tubuh mereka. Alhasil, mereka menelan banyak obat terlarang tersebut demi mendapatkan efek yang maksimal, sekalipun berisiko overdosis. Overdosis sabu dapat menyebabkan serangan jantung, stoke, ataupun gangguan pada organ lain hingga menimbulkan kematian. Jika sedari awal pecandu sudah memiliki masalah kesehatan, efek samping sabu yang satu ini bisa dialami lebih cepat.

Bahaya sabu bagi kesehatan tidak bisa dipungkiri lagi. Oleh karena itu, tak perlu mengikuti jejak artis yang terbukti bersalah menggunakan narkoba. Masih banyak cara lain yang lebih sehat jika Anda ingin mencari kebahagiaan, ketenangan, dan fokus. 

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya