Liputan6.com, Jakarta Demam tifoid atau yang lebih dikenal dengan sebutan tipes jadi penyakit yang tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Dokter spesialis penyakit dalam Suzy Maria mengungkapkan bahwa tipes merupakan penyakit endemik di Indonesia. Selama ini, banyak orang Indonesia maupun seluruh dunia yang sudah terkena demam tifoid.
"Penyakit ini ada di mana-mana, di seluruh dunia, di Afrika, di India juga ada. Kejadiannya juga bisa terjadi sepanjang tahun, tidak dipengaruhi musim. Di Indonesia kurang lebih 51 sampai 148 dari 100.000 orang per tahun itu terkena penyakit ini," ujar Suzy dalam acara peluncuran kampanye #SantapAman untuk menyambut Hari Kesehatan Nasional, Kamis (11/11/2021).
Baca Juga
Penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah asupan yang dikonsumsi sehari-hari. Itulah mengapa penyakit ini juga sering disebut dengan food borne disease, dimana kuman bisa menumpang masuk dalam tubuh melalui makanan dan minuman.
Advertisement
Terlebih, Suzy pun menyampaikan bahwa penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi ini bisa menular. Penularan bisa terjadi lewat makanan atau minuman yang tercemar dari kotoran penderita atau pembawa (carrier).
"Kalau seandainya sampai terjadi komplikasi berat, itu juga bisa menyebabkan kebocoran di saluran cerna. Jadi bocor di ususnya atau bisa juga menyebarkan zat-zat beracun sampai ke otak, hingga orangnya gak sadar," kata Suzy.
"Jadi penyakit ini mungkin orang suka berpikir hanya demam-demam sedikit, dokter bilang gejala tipes. Itu sebenarnya gak se-simple itu. Ada potensi bahaya kalau seandainya pengobatannya tidak kuat, komplikasinya sangat fatal bisa sampai kematian," tambahnya.
Suzy menjelaskan, kasus kematian akibat demam tifoid pun sempat terjadi di Indonesia. Bukan hanya terpapar dalam teori, namun juga faktanya memang kematian akibat demam tifoid pernah terjadi.
Ragam gejala yang berpotensi muncul
Dalam kesempatan yang sama, Suzy juga menjelaskan terkait gejala-gejala apa saja yang mungkin muncul jika seseorang terkena demam tifoid. Berikut diantaranya.
- Demam meningkat dan bertahap setiap harinya (mencapai 39-40 derajat celcius)
- Nyeri otot
- Sakit kepala
- Sakit perut
- Merasa tidak enak badan
- Kelelahan dan lemas
- Berkeringat
- Batuk kering
- Penurunan berat badan
- Pembesaran pada ginjal dan hati
- Kehilangan nafsu makanan
- Diare (pada anak), kontisipasi atau sembelit (pada dewasa)
- Muncul ruam pada kulit berupa bintik kecil berwarna merah muda
- LinglungÂ
Advertisement