Tanggap Bencana Erupsi Gunung Semeru, IDAI Siagakan Relawan Dokter Spesialis Anak

Erupsi Gunung Semeru Jawa Timur membawa dampak bagi banyak penduduk termasuk anak-anak.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 06 Des 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 15:00 WIB
Pencarian dan Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru
Tim SAR mencari korban menyusul letusan gunung berapi dari Gunung Semeru i desa Sumberwuluh, Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021). Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), jumlah korban meninggal sampai Minggu sore berjumlah 14 orang. (ADEK BERRY/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Erupsi Gunung Semeru Jawa Timur membawa dampak bagi banyak penduduk termasuk anak-anak.

Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengirimkan sejumlah dokter spesialis anak yang tergabung dalam Satgas Bencana IDAI untuk membantu para tenaga kesehatan di wilayah bencana.

Ketua Umum IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan, tim relawan Satgas Bencana IDAI dan anggota IDAI di wilayah terdekat sudah melakukan penyisiran awal. Ini dilakukan untuk memetakan kondisi kesehatan serta melakukan pelayanan kesehatan bagi korban bencana erupsi Gunung Semeru, khususnya anak-anak.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat, fasilitas kesehatan setempat, serta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang dan Badan penanganan Bencana di wilayah tersebut agar dapat memaksimalkan potensi bantuan dari Relawan Satgas Bencana IDAI,” kata Piprim mengutip keterangan pers, Senin (6/12/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

RSUD Lumajang Terima Banyak Korban Letusan Gunung Semeru


Kegiatan Penyisiran

Tim Satgas Bencana IDAI dibagi menjadi dua ke area terdampak di Lumajang yaitu di wilayah Kecamatan Pronojiwo dan kecamatan Candipuro.

Ketua Satgas Bencana IDAI Dr Kurniawan Taufiq Kadafi, SpA(K) yang memimpin penyisiran di Kecamatan Pronojiwo memaparkan bahwa alur rujukan korban bencana di wilayah tersebut akan dibantu oleh Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Kota Malang.

Dari penyisiran di empat titik pengungsian yaitu Kantor Desa Oro-Oro Ombo, SDN 2 dan SDN 4 Oro-Oro Ombo, serta Masjid Oro-Oro Ombo belum ditemukan korban dewasa dan anak yang mengalami luka bakar. Keempat titik pengungsian tersebut menampung pengungsi dari desa terdampak yaitu Desa Supit Urang.

Dalam penyisiran awal di wilayah Kecamatan Pronojiwo tersebut, Kadafi bersama anggota IDAI Malang dr Daendy Nova SpA juga membagikan 2,500 masker medis melalui puskesmas setempat.

Bantuan ini diberikan langsung ke posko kesehatan seraya melakukan pengecekan kesehatan pada pengungsi di wilayah tersebut.


Hasil Penyisiran

Berdasarkan hasil penyisiran, Kadafi mencatat bahwa wilayah tersebut saat ini membutuhkan bantuan air bersih dikarenakan pemadaman listrik sehingga warga kesulitan mengakses air bersih.

Selain itu bantuan pembalut wanita dan selimut untuk semua usia juga dibutuhkan. Sementara dari sisi makanan, Khadafi merekomendasikan bagi masyarakat yang hendak memberikan bantuan sebaiknya tidak dominan memberikan mi instan karena membutuhkan air bersih yang mana masih menjadi kendala utama di wilayah tersebut.

Dapur umum darurat yang dibangun di SDN 02 Oro-Oro Ombo saat ini menjadi titik utama distribusi makanan siap makan bagi para pengungsi.

 

 


Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru

Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya