Liputan6.com, Jakarta - Desa Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, DIY, memiliki cara sendiri dalam menerapkan layanan kesehatan telemedisin di masa pandemi COVID-19. Kantor Staf Presiden (KSP) menyebutnya telemedisin ala desa. Meski demikian, cara tersebut diakui KSP bisa efektif mencegah penularan COVID-19.
Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo menjelaskan, sistem kerja telemedisin yang digunakan Desa Bambanglipuro mengandalkan call center dan akun resmi media sosial tingkat kelurahan.
Baca Juga
"Masyarakat yang merasa punya gejala COVID-19 atau hasil antigen atau PCR yang menunjukkan positif, bisa menghubungi call center atau akun media tingkat kelurahan," ujarnya, dilansir Antara.
Advertisement
Masyarakat yang bergejala kemudian akan didampingi petugas puskesmas untuk dites antigen maupun PCR secara gratis. Individu yang terdeteksi positif COVID-19 akan diberikan obat sesuai kebutuhan yang dialami.
Mengutip pernyataan Kepala Puskesmas Bambanglipuro dr Tarsisius Glory, Abraham mengatakan, obat juga akan diantar gratis dan bisa tiba dalam hitungan jam.
Contoh Nyata Gotong Royong
Diakui Abraham, telemedisin ala desa memang tidak secanggih layanan kesehatan daring terkemuka yang mengandalkan aplikasi. Namun dengan upaya bersama hasil partisipasi masyarakat, tenaga kesehatan, satgas penanganan COVID-19 tingkat desa/kelurahan, RT/RW setempat, terbukti efektif mencegah terjadinya transmisi lokal varian Omicron dan mengurangi keterisian tempat tidur rumah sakit.
"Dari telemedisin ala desa itu, puskesmas, kelurahan, babinsa, bhabinkamtibmas, kepala desa, hingga RT/RW saling terlibat memastikan penemuan kasus dan pemberian obat bisa cepat," kata Abraham.
Menurutnya hal itu contoh nyata gotong royong di tingkat desa dalam menghadapi Omicron.
Abraham berharap, kelurahan/desa lain bisa mengadaptasi telemedisin desa di Bambanglipuro agar penularan COVID-19, terutama varian Omicron bisa, dicegah.
"Kita butuh kerja keras dan kerja sama antara pusat dan daerah, terutama di tingkat-tingkat dewa. Jika ini terbangun, kita pasti bisa melewati Omicron."
Advertisement