Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan mudik Lebaran 2022 menjadi salah satu ujian bagi Indonesia ketika mengarahkan situasi pandemi menjadi endemi COVID-19.
Bila ingin menuju endemi maka meski terjadi peningkatan mobilitas pada mudik Lebaran 2022 ini, angka penularan serta kasus harus serendah mungkin.
Baca Juga
"Jadi kenapa tadi kami sampaikan mudik ini adalah salah satu ujian kita? Karena kalau kita mau menuju posisi yang kita sebut sebagai endemi, kita harus konsisten. Penularannya tetap rendah, angka positif tetap rendah, kasus juga lebih sedikit, kasus kematian juga rendah," kata Nadia mengutip Antara.
Advertisement
Seperti diketauui, pemerintah melakukan relaksasi pada mudik Lebaran 2022 dengan menambahkan satu syarat lagi yakni sudah divaksin booster. Pelaku perjalanan yang telah divaksinasi tiga kali yang bebas tes PCR dan antigen. Sementara yang baru satu kali vaksin harus tes PCR dan yang sudah dua kali vakksin COVID-19 mesti melakukan tes antigen sebelum melakukan perjalanan mudik.
Hal ini dilakukan demi menekan risiko kenaikan kasus COVID-19. Seperti diketahui, peningkatan mobilitas bakal diiringi dengan kenaikan kasus.
"Kenapa? Karena tadi, jumlah mobilitas yang tinggi. Kenapa mobilitas yang tinggi? Karena kita tahu tadi, kecenderungan peningkatan kasus selalu terjadi pada mobilitas yang tinggi," ujar Nadia dalam Diskusi Dialektika Demokrasi bertema "Balada Booster dan Mudik Lebaran".
Seiring usaha menekan terus penularan COVID-19 pada rentang waktu tertentu serta supaya situasi endemi mungkin terjadi setelah Ramadhan dan mudik Lebaran 2022, maka itu pentingnya dilakukan suntikan dosis ketiga vaksin COVID-19.
"Sebenarnya kan kemarin kita sudah bebas dosis kedua full, sudah tidak perlu PCR sama antigen, karena jumlah orang yang mobilitas itu kita lihat cukup dengan proteksi dua dosis. Tapi karena kita bayangkan 80 juta yang akan bermobilisasi, maka harus menaikkan proteksinya. Makanya vaksin penguat kami dorong kedepannya," ujar Nadia.
Stok Vaksin Booster Dipastikan Aman
Dalam kesempatan yang sama Nadia juga mengatakan bahwa Kemenkes memastikan stok vaksin booster atau ketiga COVID-19 tetap aman.
"Yang ingin kami pastikan bahwa dari Kementerian Kesehatan satu kita memastikan ketersediaan vaksin. Jadi kalaupun ada daerah yang mungkin sudah mulai menipis, tapi kami yakinkan bahwa kami akan segera me-refill (isi ulang) dan mendistribusikan," kata wanita yang juga Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan itu.
Nadia juga mengatakan bahwa agar vaksinasi booster dilakukan jauh-jauh hari sebelum mudik.
"Jangan sampai di tengah jalan merasakan efek samping demam, mual, ya kan enggak enak banget. Padahal kita mau enjoy (menikmati) kalau mudik berkumpul dengan keluarga," ujar Nadia.
Wanita berkacamata ini juga mengingatkan bahwa bukan hanya pemudik yang sudah dibooster tapi juga mereka yang ada di kampung halaman. Nadia meminta agar orang-orang di rumah tujuan pemudik biasanya orangtua maupun kakek dan nenek juga sudah divaksin dosis ketiga COVID-19.
"Kalau kita kumpul pasti ada orang tua kan, pasti ada orang yang punya darah tinggi, ada orang punya sakit jantung, ada orang punya sakit ginjal. Nah ini yang harus kita lindungi karena kita kumpul sama-sama," kata dia.
Advertisement
Laju Vaksinasi Booster Meningkat Usai Jadi Syarat Mudik
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, laju vaksinasi booster naik tajam usai pemerintah menyampaikan bahwa hal tersebut menjadi syarat mudik Lebaran 2022.
Di seluruh Pulau Jawa dan Bali terlihat peningkatan signifikan masyarakat yang ingin mendapatkan vaksin penguat.
"Sejak diumumkan sebagai salah satu syarat mudik Idulfitri tahun ini, laju vaksinasi harian untuk vaksin booster di seluruh Provinsi Jawa dan Bali mengalami tanda-tanda peningkatan yang cukup tinggi," ungkap Luhut saat konferensi pers usai Rapat Terbatas di Kantor Presiden Jakarta pada Senin, 4 April 2022.
Salah satu upaya memaksimalkan capaian vaksinasi COVID-19 dosis kedua dan booster, Pemerintah meminta secara khusus kepada seluruh Forkompimda seluruh Jawa dan Bali agar
"Untuk itu, Pemerintah akan terus menjaga momentum baik ini dan terus mendorong kemudahan masyarakat dalam menjangkau gerai-gerai vaksinasi. Pemerintah juga akan melakukan pelaksanaan vaksinasi yang dilakukan saat selesai tarawih," terang Luhut.
 Capaian vaksinasi booster secara nasional per 4 April 2022 mencapai 11,55 persen.