Jalan Kaki Setiap Hari Bikin Jantung, Paru-Paru, dan Tulang Belakang Anda Happy

Inilah sederet manfaat jalan kaki untuk jantung, paru, dan tulang belakang

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 13 Jul 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 15:00 WIB
jalan kaki
Ilustrasi Jalan Kaki yang Tidak Bermanfaat untuk Jantung dan Paru tapi Juga Kesehatan Tulang Belakang (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Masyarakat kembali diingatkan pentingnya rutin melakukan jalan kaki setiap hari. Selain gampang untuk dilakukan oleh semua kalangan, rutin mengerjakan aktivitas fisik satu ini akan memeroleh segudang keuntungan.

Selama ini kita sering mendengar bahwa jalan kaki adalah olahraga sederhana yang dapat menyehatkan jantung. Namun, tahukah Anda bahwa berjalan baik juga bermanfaat untuk mencegah masalah tulang belakang?

"Jadi, jalan kaki bukan hanya untuk menyehatkan jantung dan paru-paru, tapi juga memberi manfaat yang baik untuk tulang belakang," kata Consultan Orthopaedic & Spine Surgeon di ALTY Orthopaedic Hospital, Kuala Lumpur, belum lama ini.

ALTY Orthopaedic Hospital adalah rumah sakit khusus ortopedi pertama di Malaysia. ALTY --- yang merupakan singkatan dari Adding Life to Years --- digagas oleh delapan pakar spesialis ortopedi dengan jam terbang yang bilang digabung lebih dari ratusan tahun.

Wong lalu menjelaskan alasan jalan kaki bagus untuk tulang belakang. Menurut pria yang memiliki kualifikasi Fellow of the Royal College of Surgeons of Edinburgh (FRCS), United Kingdom, saat tubuh pada posisi tegak berdiri dan berjalan, postur tubuh akan menunjang tulang belakang pada posisi terbaik.

Dengan catatan selama berjalan tidak membungkuk atau terlalu mencodongkan dada.

"Saat jalan kaki, badan tegak dan kaki berjalan. Ini membuat tulang belakang pada posisi yang tepat dan karena itu, tulang belakang bisa terjaga dengan baik kualitasnya," Wong menambahkan.

 

Manfaat Lain Berjalan Kaki

Kantor Bisa WFO 100 Persen, Kawasan Thamrin Ramai Pekerja
Pejalan kaki menyeberang di zebra cross di kawasan Jalan Mh Thamrin, Jakarta, Rabu (25/5/2022). Kawasan Jabodetabek memberlakukan PPKM Level 1 mulai 24 Mei selama dua pekan mendatang. Selama kebijakan berlaku, karyawan di perusahaan sektor non esensial diperbolehkan bekerja dari kantor atau work from office (WFO) dengan kapasitas 100 persen. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sederet fakta itu yang rasa-rasanya menjadi sayang apabila sejak muda sudah malas jalan kaki. Wong justru menyarankan kaum muda untuk memperbanyak jalan kaki, yang diimbangi dengan jalan cepat.

Sebab, kata dia, rutin berjalan kaki memungkinkan tulang belakang terjaga kesehatannya.

"Terlalu lama duduk atau bermalas-malasan malah akan meningkatkan risiko masalah tulang belakang," kata Wong.

Di kesempatan yang sama, Consultant Orthopaedic, Arhtritis, and Sport Surgeon di ALTY Orthopaedic Hospital, Kuala Lumpur, Assoc Prof (C) dr Ruslan Nazaruddin, mengatakan, terbiasa jalan kaki sejak muda mencegah mengalami sakit lutut yang mesti dioperasi saat berusia tua.

Secara umum, lanjut Ruslan, melakukan olahraga setiap hari adalah kiat menjauh dari penyakit yang berkaitan dengan ortopedi. Baik itu masalah tulang belakang atau sakit lutut.

"Penyakit itu dicegahnya waktu di umur macam kalian (muda -red.). Artinya, exercise itu penting karena dapat menguatkan otot-otot," ujar Ruslan.

"Bila sudah kuat, (otot) bisa menahan (tulang)," dia menambahkan.

 

Jalan Kaki dan Olahraga untuk Mencegah Tulang Turun Lebih Cepat

[Fimela] Jalan Kaki Seribu Langkah
Ilustrasi Jalan Kaki yang Tidak Bermanfaat untuk Jantung dan Paru tapi Juga Kesehatan Tulang Belakang | unsplash.com

Terlebih, lanjut Ruslan, saat wanita memasuki umur 45 tahun ke atas yang tulangnya mulai turun. Untuk mencegah tulang rutun lebih cepat, Ruslan menyarankan agar membiasakan untuk olahraga.

"Kalau tidak ada exercise (olahraga), turunnya lebih cepat. Kalau biasa exercise, proses menurunnya jadi melambat," kata Ruslan yang juga Chairman ALTY Orthopaedic Hospital.

Ruslan tidak menyarankan berlari karena dapat merusak lutut. Sebaiknya, jalan kaki atau jalan cepat atau naik sepeda atau berenang.

"Misal mau olahraga aerobik (yang gerakannya cepat), itu sebenarnya buat lutut enggak bagus, tapi enggak papa, nanti akan datang ke saya," kata Ruslan sambil berkelakar.

"Futsal pun sebenarnya enggak bagus tapi kalau ada, silakan. Nanti kalau lutut rusak, datanglah ke saya," dia menekankan.

 

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19, Yuk Tetap Taat Protokol Kesehatan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya