Keseruan Muda-Mudi Peserta PIRN XX Lakukan Penelitian Bak Ahli Profesional

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menggelar Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB)

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Jul 2022, 15:57 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2022, 12:00 WIB
Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX)
Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Liputan6.com, Mataram - Para peserta Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) tampak antusias mengikuti pengarahan terkait penelitian yang akan dikembangkan.

Para peserta dibagi dalam beberapa kelompok dan didampingi oleh instruktur (coach) dari pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang juga sebagai penyelenggara ajang ini.

Pada Rabu, 13 Juli 2022, para peserta yang terdiri dari siswa SMA dan guru diarahkan untuk melakukan penelitian di laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat.

Penelitian yang dilakukan para peserta ini terkait hal-hal yang ada di lingkungan sekitar seperti kualitas air laut, hewan, dan tumbuhan.

Sebelumnya, peserta telah mengambil sampel penelitian. Misalnya, sampel air diambil dari perairan Gili Trawangan dan Gili Meno.

Tahap penelitian yang dilakukan para siswa dan guru adalah pengambilan sampel sesuai dengan topik penelitian yang ditentukan oleh masing-masing kelompok.

Jumlah peserta yang melakukan pengambilan sampel sebanyak 175 orang terdiri dari kelompok siswa SMP, SMA dan guru di bidang Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi. Adapun topik penelitian yang diambil oleh para peserta terdiri dari  31 judul penelitian.

 

Tahapan Kegiatan Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX)

Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX)
Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Salah satu instruktur peneliti, Muhammad Firdaus menceritakan tahapan yang dilalui para peserta selama mengikuti Pekan PIRN XX. Seluruh peserta dibekali materi yang mendukung pelaksanaan penelitian sesuai dengan bidangnya masing-masing.

"Hari pertama peserta diberikan materi terkait metodologi ilmiah, sharing pengalaman riset, dan pembagian kelompok serta penentuan topik riset," ujar Firdaus.

Setelah terbentuk kelompok dan topik yang akan diteliti, lanjut Firdaus, peserta menyusun rencana penelitian (idea concept paper)  dan dilanjutkan dengan pengambilan sampel.

Pada hari ketiga atau hari ini, Rabu, 13 Juli 2022, dilaksanakan analisis sampel di laboratorium FMIPA Universitas Mataram yang dilanjutkan dengan pengolahan data, interpretasi data, dan penulisan laporan serta menyusun bahan presentasi untuk dikumpulkan dan dievaluasi.

Menurut Firdaus, pengambilan sampel merupakan tahapan penting dalam setiap penelitian. Oleh sebab itu, setiap kelompok peserta harus mengumpulkan sampel yang dibutuhkan untuk dianalisis guna mendapatkan hasil sesuai dengan topik penelitian. 

Contohnya pada pengambilan sampel untuk topik penelitian analisis kualitas air laut di Gili Meno terhadap adanya aktivitas pariwisata.

"Peserta mengambil sampel air laut di titik tertentu yang ada aktivitas pariwisata kemudian membandingkan sampel air laut di titik yang jauh dari aktivitas pariwisata," ujar Firdaus.

 

Analisis Laboratorium

Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)
Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Selanjutnya ia merinci, dari sampel yang didapat kemudian dilakukan analisis di laboratorium.

Instruktur penelitian kemudian mengarahkan peserta untuk menuliskan sampel apa saja yang dimiliki, parameter apa saja yang digunakan, dan pengulangan pengukurannya berapa kali.

Bak ahli, para peserta pun mulai melakukan penelitian dengan sigap dan cekatan.

Apabila didapatkan data dari sampel yang ada aktivitas pariwisata dan menunjukkan adanya kandungan nutrien, amoniak, nitrit nitrat fosfat lebih tinggi maka dimungkinkan ada indikasi pencemaran terhadap air laut.

Berdasarkan hasil analisis tersebut maka sebaiknya pada laporan dibuatkan rekomendasi, seperti dilakukan perbaikan sistem drainase, jadi limbahnya tidak langsung dibuang ke laut.

Salah satu peserta dari MAN Insan Cendekia, Bengkulu, Dwi Juliani, mengatakan, topik penelitian diambil beserta kelompoknya terkait kualitas air bersih yang dikonsumsi masyarakat.

Penelitian ini bertujuan agar masyarakat mengetahui apakah air yang ada di sekitar Gili Meno ini layak untuk dikonsumsi atau tidak. 

 

Terkait PIRN XX

Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)
Geliat Pekan Pemuda Inovasi dan Riset Nasional (PIRN XX) yang Berlangsung di Laboratorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat. (Foto: Ade Nasihudin Al Ansori/Liputan6.com)

Pekan PIRN XX sendiri merupakan kegiatan ilmiah yang berorientasi pada pengenalan riset yang mencakup ilmu pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu pengetahuan teknik atau teknik rekayasa.

Sebelumnya, Plt. Deputi Sumber Daya Manusia Iptek, Edy Giri Rachman Putera mengatakan, kegiatan ini terselenggara berkat kerja sama antara Direktorat Manajemen Talenta, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan pemerintah daerah Provinsi NTB. Kerja sama juga dibangun dengan media massa dan pihak-pihak yang mempunyai kepedulian untuk mengembangkan budaya riset khususnya bagi remaja.

Kegiatan PIRN yang awalnya bernama Pekan Ilmiah Remaja ini kata Edy Giri sempat terhenti karena adanya pandemi COVID-19.

"Program pembinaan ilmiah ini sempat terhenti di tahun 2020 dikarenakan pandemi COVID-19, dan pada tahun 2021 diselenggarakan tapi secara daring, dan akhirnya PIRN XX ini dapat diselenggarakan secara luring di tahun 2022 di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Edy Giri pada pembukaan PIRN XX di Mataram, Senin (11/07).

Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Cara Lindungi Diri dan Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya