Liputan6.com, Jakarta Diabetes merupakan penyakit yang terjadi akibat tingginya kadar gula darah dalam tubuh manusia. Diabetes pun menjadi faktor risiko yang mendukung terjadinya berbagai penyakit hingga kematian.
Salah satu pasien yang tengah berjibaku dengan diabetes hingga hampir meninggal adalah Kurnia Bijaksana. Sejak beberapa hari lalu, Kurnia aktif membagikan ceritanya melawan diabetes di akun media sosial Instagram dan Twitter.
Baca Juga
Kurnia menjelaskan secara rinci terkait diabetes yang hampir membuatnya meninggal dunia pada awal Juli 2022. Terlebih kala itu, dirinya juga tengah terkena demam berdarah dengue (DBD).
Advertisement
"Benar saya awal Juli lalu literally hampir mati. Gula darah 667, kena DBD juga, trombosit 20.000. Darah sudah asam sampai koma," ujar Kurnia melalui salah satu unggahannya dalam akun @mkbijaksana dikutip pada Jumat, 19 Agustus 2022.
Kurnia mengungkapkan bahwa selama ini dirinya merupakan salah satu orang yang menjalankan pola hidup aktif. Ia pun sering olahraga dan tidak terlalu suka makan makanan manis.
Dalam hal minuman, dirinya juga mengaku lebih suka air putih atau teh tawar. Namun, dalam enam hingga 12 bulan belakangan, Kurnia mengaku lalai menjalankan gaya hidupnya.
"Saya akui, memang enam sampai 12 bulan terakhir gaya hidup saya agak lalai. Makan banyak seperti biasa, tapi gym sering ke skip. Kalau perjalanan jauh naik mobil, ngopi. Kopinya kopi yang beli di minimarket, isinya gula doang kan tuh. Banyak pikiran, jadi dikit banget gerak," kata Kurnia.
Tiba-Tiba Turun 7 Kilogram
Lebih lanjut Kurnia mengungkapkan bahwa puncaknya terjadi pada bulan Juni, saat dirinya melakukan road trip ke Bali. Saat melakukan aktivitas tersebut, dirinya banyak mengonsumsi kopi kemasan yang manis.
"Ditambah Bali panas banget. Haus terus tuh, sama minum manis banyak banget. Akhirnya terseranglah gula darahnya," ujar Kurnia.
Usai momentum tersebut, Kurnia mengalami penurunan berat badan yang drastis. Tiba-tiba dirinya kehilangan tujuh kilogram. Badan terasa lemas, makan pun tak bisa masuk karena kerongkongannya menolak. Dirinya juga merasa haus terus-menerus.
"Sampai suatu saat muntah banyak banget. Padahal makan hampir enggak ada. Dibawalah ke IGD. Masuk IGD segala macam, enggak ada yang aneh banget. Tapi pas cek gula darah, BOOM! 500+. Kaget dan shock. Kok bisa? Saya disuruh opname," kata Kurnia.
Saat tengah melakukan opname, Kurnia pun mengalami koma selama lima hari. Ditambah DBD yang dialaminya belum pulih. Dalam kondisi koma, Kurnia ternyata sudah sempat kesulitan untuk bernapas.
Battle against diabetes, a threadDari IG saya pic.twitter.com/mmWMNumq8C
— Kurnia BijAKSAna (@mkbijaksana) August 15, 2022
Advertisement
Alami Koma Selama 5 Hari
Kurnia menjelaskan, selain gula darah yang sempat naik hingga 667 mg/dL, dirinya kesulitan bernapas dan merasa gelisah tak karuan. Ia juga mengigau dan berlaku layaknya anak kecil.
"Nafas sempat sesak dan dikasih oksigen. Gelisah enggak jelas, sampai infus dicabut sendiri. Ngigau enggak jelas, mulai dari berlaku kayak bocah, sampai teriak-teriak enggak jelas," ujar Kurnia.
"Yang paling bikin khawatir keluarga, pas kontrol dokter sempat marah ke perawat karena kondisi parah gini dibiarin. Ngigau dzikir, sampai bilang mau pulang, minta maaf, manggil alm ibu saya," tambahnya.
Kurnia menjelaskan, saat dirinya sadar dari koma, ia pun masih kesulitan untuk jalan. Dokter pun memberikan terapi insulin hingga gula darahnya stabil menjadi 150-200 mg/dL.
"Dari dokter enggak ada pantangan apa-apa. Tapi makan dijaga dan gula darah dimonitor terus. Sempat depresi karena banyak yang bilang diabetes enggak bisa sembuh, harus bergantung sama obat seumur hidup. Kecenderungan kemungkinan komplikasi semakin lama, semakin besar," kata Kurnia.
Diabetes Bukan Hukuman Mati
Saat dihubungi Health Liputan6.com, Kurnia pun memberikan pesan pada masyarakat terkait diabetes. Menurutnya, diabetes bukanlah hukuman mati walau belum ditemukan obatnya.
"Diabetes Tipe 2 bukanlah hukuman mati, walaupun sampai sekarang belum ditemukan obatnya. Namun dengan perubahan gaya hidup secara drastis, kita bisa mengontrolnya dan menikmati hidup sehat lebih lama," ujar Kurnia melalui pesan singkat.
Kini, Kurnia tidak menjalankan jenis diet apapun. Dirinya hanya rutin berolahraga dan mengontrol asupan makanan. Ia pun telah menghentikan konsumsi minuman manis dan mengurangi nasi.
Kurnia mengungkapkan bahwa penting untuk tetap berhati-hati pada siapapun yang menawarkan herbal atau obat-obatan yang mengklaim bisa menyembuhkan diabetes.
"Satu lagi, selalu hati-hati terhadap yang menawarkan herbal atau obat-obat yang mengklaim bisa menyembuhkan diabetes. Lakukan tinjauan mendalam biar tidak termakan sekedar testimoni orang," kata Kurnia.
Advertisement