Update COVID-19 Hari Ini 20 Agustus 2022: Kasus Positif Tambah 4.922, Ini Sebaran Terbanyak

Kasus COVID-19 masih mengalami kenaikan. Hari ini, Sabtu 20 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 4.922.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Agu 2022, 18:25 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 18:25 WIB
FOTO: Puskesmas Cinere Tes PCR Warga yang Pernah Berhubungan dengan Pasien COVID-19
Paramedis membawa seorang anak saat testing PCR kepada warga yang pernah berhubungan dengan pasien positif COVID-19 di Puskesmas Cinere, Depok, Jawa Barat, Kamis (10/6/2021). Testing setelah tracing dilakukan kepada puluhan warga untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 masih mengalami kenaikan. Hari ini, Sabtu 20 Agustus 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 4.922.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.311.608.

Penambahan kasus terbanyak dilaporkan  DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Berikut rinciannya:

- DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.324 kasus positif baru dan 2.258 pasien telah sembuh

- Jawa Barat menyusul dengan penambahan kasus baru sebanyak 994 dan 617 orang dinyatakan telah sembuh.

- Banten melaporkan 511 kasus positif baru dan 409 pasien dinyatakan sembuh.

- Jawa Timur 419 kasus baru dan 384 orang sembuh dari COVID-19.

- Jawa Tengah di peringkat kelima dengan 148 kasus positif baru dan 125 orang telah sembuh.

Provinsi lain menunjukkan penambahan di angka satuan dan puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi tersebut adalah Gorontalo dan Sulawesi Barat.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 4.302 sehingga akumulasinya menjadi 6.101.636.

Sedangkan, kasus meninggal bertambah 22 sehingga akumulasinya menjadi 157.365.

Kasus aktif juga masih mengalami kenaikan dari hari ke hari. Kini penambahannya sebanyak 598 sehingga akumulasinya menjadi 52.607.

Data juga menunjukkan jumlah pemeriksaan spesimen sebanyak 83.135 dan suspek sebanyak 6.092.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Laporan Sebelumnya

Puluhan Anak Penghuni Panti Asuhan di Depok Jalani Isolasi Mandiri
Anak-anak berjemur saat menjalani isolasi mandiri di Panti Asuhan St Fransiskus Asisi, Depok, Jawa Barat, Senin (25/1/2021). Sebanyak 43 penghuni panti asuhan tersebut terkonfirmasi positif covid-19 tanpa gejala dan saat ini dikarantina secara mandiri. (merdeka.com/Arie Basuki)

Di hari sebelumnya, yakni pada Jumat 19 Agustus 2022 pukul 12.00 WIB data harian COVID-19 menunjukkan kasus meninggal karena COVID-19 masih di angka 20-an.

Kemarin tercatat 26 orang meninggal akibat COVID-19. DKI Jakarta melaporkan lima orang meninggal gegara infeksi virus SARS-CoV-2.

Lalu, angka yang sama juga dicatatkan Jawa Tengah pada hari yang sama. Berikut rincian provinsi dengan temuan kasus meninggal pada Jumat:

- DKI Jakarta 5

- Jawa Tengah 5

- Jawa Barat 4

- Bali 4

- Riau 2

- DIY 2

- Jawa Timur 2

- Kalimatan Selatan 1

- Sumatera Utara 1

Dengan tambahan 26 kasus pada hari kemarin maka sudah ada 157.343 orang yang meninggal dunia di RI akibat COVID-19.

Sementara itu, penambahan kasus positif ada 5.163. Akumulasinya menjadi 6.306.686. Kasus positif ada 52.009 pada hari kemarin.

Lalu, kasus sembuh dari infeksi COVID-19 bertambah 5.028. Maka akumulasi kesembuhan di RI menjadi 6.097.334.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Asah Kemampuan Mengelola Risiko Penularan

Wiku Adisasmito
Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito saat memberikan keterangan pers di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta pada Kamis, 28 Juli 2022. (Dok Satgas Penanganan COVID-19)

Sementara, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa dalam menuju endemi COVID-19 semua pihak perlu terus mengasah kemampuan mengelola risiko penularan masing-masing secara kolektif.

“Tugas kita bersama saat ini khususnya menuju endemi COVID-19 yaitu terus mengasah kemampuan mengelola risiko penularan masing-masing secara kolektif,” ujar Wiku dalam konferensi pers Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kamis (18/8/2022).

Hal ini bertujuan untuk mempertebal lapisan proteksi dari berbagai ancaman penularan, lanjutnya.

“Kita sepatutnya banyak melakukan refleksi dari beberapa fenomena seperti kembali terinfeksinya seseorang setelah divaksinasi atau setelah sembuh. Hal ini karena semakin kompleksnya karakteristik virus penyebab COVID-19 yang terus berubah.”

Perubahan karakteristik virus yang kompleks menunjukkan bahwa proteksi yang dibutuhkan juga semakin besar.

Ia pun mengumpamakan, untuk terhindar dari hujan secara sempurna maka memakai payung saja tidak cukup. Begitu pula untuk menjamin tak terpapar sedikit pun dari virus yang masih menyebar di komunitas maka proteksi yang lebih lengkap amat diperlukan.

Modalitas untuk Pulih Lebih Cepat

Tes Usap Pasca Libur Lebaran
Petugas medis melakukan tes usap antigen di pusat perbelanjaan kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (27/05/2021). Pasca libur lebaran, Forkopimda Kabupaten Bekasi melakukan swab tes antigen kepada sekitar 202 pedagang guna mencegah penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Di sisi lain, modalitas untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat di masa COVID-19 dapat dibagi menjadi 2 yakni modalitas kolektif dan individu.

Modalitas kolektif meliputi:

-Kekebalan komunitas dari vaksinasi dan infeksi alamiah.

-Ketersediaan vaksin.

-Ketersediaan pengobatan.

-Kebijakan sektoral  di masa pandemi yang spesifik.

Sedangkan modalitas individu meliputi:

-Budaya perilaku hidup bersih dan sehat dalam berbagai aktivitas.

-Proteksi maksimal oleh populasi berisiko khususnya yang tidak bisa divaksinasi.

Wiku juga menyinggung soal hasil sero survei pada Juli 2022 yang menunjukkan bahwa 98,7 persen masyarakat sudah memiliki antibodi. Namun, perlu digarisbawahi bahwa antibodi pun memiliki jangka waktu.

“Sehingga diperlukan penguat agar keduanya tetap cukup dalam tubuh sehingga vaksinasi booster menjadi penting untuk setiap orang yang memenuhi kriteria yang ditetapkan.”

Vaksinasi tetap dibutuhkan lantaran sejauh ini Indonesia masih menjadi negara dengan penambahan kasus yang cukup tinggi di Asia Tenggara.

Mengutip Weekly Epidemiological Update on COVID-19 Edition 105, jumlah kasus baru tertinggi di Wilayah Asia Tenggara dilaporkan dari:

- India melaporkan 107.732 kasus baru atau 7,8 kasus baru per 100.000 penduduk. Berkurang 14 persen dari minggu lalu.

- Indonesia 37.796 kasus baru atau 13,8 kasus baru per 100.000 atau mirip dengan minggu sebelumnya.

- Thailand 14.816 kasus baru atau 21,2 kasus baru per 100.000 penduduk, berkurang 4 persen dari pekan sebelumnya.

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya