Kenapa Sih Makanan Rumah Sakit Sering Terasa Hambar dan Nggak Enak? Ini Jawaban Pakar Gizi

Sering ada anggapan makanan di rumah sakit cenderung tidak enak dan hambar.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 10 Sep 2022, 20:45 WIB
Diterbitkan 10 Sep 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi makanan rumah sakit. Image by ai subarasiki from Pixabay
Ilustrasi makanan rumah sakit. Image by ai subarasiki from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta Sering ada anggapan makanan di rumah sakit cenderung tidak enak, hambar bahkan tidak menggungah selera. Sebenarnya apa penyebabnya?

Dokter Spesialis Gizi Klinik Konsultan Nutrisi pada Kelainan Metabolisme Gizi RS Pondok Indah - Puri Indah Ida Gunawan mengatakan kemungkinan pasien kehilangan indera perasa saat sakit bisa saja karena biasanya terapi obat-obatan terkadang memiliki efek samping.

"Terapi obat obatan kadang-kadang juga bisa membuat pasien menjadi ada rasa mual, kemudian rasanya lidahnya pahit, lalu menimbulkan rasa yang tidak nyaman. Semua itu pastinya bisa berkolaborasi berakumulasi sehingga menyebabkan pasien itu mengalami kehilangan nafsu makan. Jadi yang paling sering terjadi pada pasien yang dirawat di rumah sakit, salah satunya seperti itu," jelas Ida dalam pesan singkat, Sabtu (10/9/2022).

Menurut Ida, makanan pasien di rumah sakit, seharusnya seyogyanya memang harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi pasien.

"Kenapa? Karena kebutuhan nutrisi setiap orang itu tidak sama. Apalagi dalam kondisi tidak sehat ya, jadi dikenal sebagai pasien, pastinya mempunyai kebutuhan nutrisi yang sangat personal atau individual. Makanya harus diatur," jelasnya.

Meski begitu, Ida tidak setuju bila makanan sehat disebut tidak lezat. "Harusnya makanan yang sehat juga menjadi makanan yang menggugah selera dan rasanya juga enak."

"Yang jadi masalah enak itu sangat relatif. Sering sekali kita yang sehat senengnya adalah jajan atau makan di luar. Semua makanan yang biasanya “di luar” ya, yang dijual di luar yang katanya “enak”," ujarnya.

 

 

Makanan Rumah Sakit Disesuaikan dengan Standar Gizi Kemenkes

Biasanya, kata Ida, makanan yang disebut enak itu mempunyai rasa yang cukup tajam. "Artinya di situ kaya akan garam kaya akan gula dan kaya akan lemak."

"Nah kalau pasien di rumah sakit maka kita memberikan sesuai dengan standar yang diajurkan oleh Kemenkes. Baik kadar gulanya, kadar garamnya, maupun kadar lemaknya makanya dikenal sebagai diet yang seimbang," jelasnya.

 

Pasien di Rumah Sakit Boleh Konsumsi Makanan Kaya Rempah

Ida mengatakan, makanan khas Indonesia yang kaya akan rempah seperti soto sering kali ada di menu rumah sakit. Namun tentunya dengan penyesuaian rasa.

"Tentu saja kalau untuk soto rempah rempah, kemudian rawon banyak sekali ada di dalam menu rumah sakit. Namun jumlah bumbu yang dimasukkan, misalnya, kadar garamnya, kemudian kadar gulanya kadar minyaknya itu disesuaikan dengan kebutuhan pasien saat itu," katanya.

"Tapi kalau menggunakan rempah misalnya menggunakan kunyit bumbu dapur, bawang merah, bawang putih, kemiri atau jahe. Selama tidak ada kontra indikasi maka boleh untuk diberikan, asal jumlahnya sesuai dengan takaran yang kita butuhkan," pungkasnya.

Infografis Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4
Infografis Aturan di Tempat Makan, dari PSBB, sampai PPKM Level 3 - 4. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya