Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan ( BPOM ) RI mengusulkan untuk melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama untuk mencari solusi terkait dengan terbatasnya stok vaksin meningitis di berbagai daerah.
"Bisa dengan masuk jalur khusus vaksin meningitis di luar jenis vaksin yang sudah ada (yang sudah dapat izin edar di Indonesia) untuk memenuhi kebutuhan jemaah umroh. Artinya kita mencari jenis yang lain untuk percepatan," kata Kepala BPOM Penny Lukito saat sesi tanya jawab dengan Komisi IX DPR RI, pada Selasa, 27 September 2022.
Baca Juga
"Kami nanti bisa minta Deputi I untuk mencari sumber vaksin meningitis lain di internasional," lanjut Penny.Saat ini di Indonesia terdapat empat merek vaksin meningitis yang sudah mendapatkan izin edar dari BPOM. Namun, dari data yang dimiliki BPOM stok vaksin meningitis hanya ada sedikit.
Advertisement
Berikut rincian vaksin meningitis yang sudah mendapat nomor izin edar dari BPOM di Indonesia:
1. Vaksin meningitis merek Formening yang dikirim PT Mersifarma
Penny menjelaskan bahwa BPOM sudah mengeluarkan nomor izin edar untuk Formening.
"Kalau sudah dapat nomor izin edar artinya sudah clear ya tapi ada masalah akses untuk vaksin ini," kata Penny.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan bahwa PT Mersifarma belum bisa melakukan impor karena adanya inspeksi Good Manufacturing Practice (GMP) oleh otoritas badan setempat.
2. Vaksin meningitis Menivax di Biofarma
Vaksin Menivax sudah memiliki izin edar dari BPOM sejak bulan Agustus lalu. BPOM juga suah mengelaurkan surat impor sehingga Biofarma bisa mengadopsi dari China.
"Berdasarkan komunikasi kami dengan Biofarma, mereka tidak siap dengan permintaan vaksin menigitis sehingga tidak bisa menyiapkan jauh-jauh hari," kata Penny.
Data yang Penny miliki, Biofarma rencananya bakal melakukan impor Menivax secara bertahap pada Oktober hingga Januari 2023 dengan total 675 dosis.
"Jadi, baru mulai bulan depan (impor)," tutur Penny.
3. Vaksin meningitis Menveo dari PT Glaxo
Vaksin ini sudah mendapatkan nomor izin edar dari BPOM. Namun, vaksin meningitis Menveo sudah lama tidak beredar di Indonesia.
"Produsen bilang butuh waktu enam bulan untuk produksi vaksin Menveo," tutur Penny.
4. Vaksin meningitis Menactra dari PT Aventis Pharma
Penny menjelaskan bahwa perusahaan ini mengadopsi vaksin meningitis terakhir kali pada 11 Juli 2022 sebanyak 6.600 box. Saat ini, berdasarkan data yang dimiliki BPOM tinggal 66 vial vaksin meningitis.
Rencananya, PT Aventis Pharma akan menyediakan stok sebanyak 5.400 viallagi pada akhir Oktober 2022.
Advertisement
BPOM Urus Soal Izin Edar Vaksin Meningitis, Kemenkes Urus Pengadaan
Penny menegaskan bahwa BPOM sudah memiliki potensi untuk memberikan izin edar untuk vaksin meningitis yang aman untuk masyarakat. Mengenai pengadaan, Penny mengatakan hal itu berada di ranah Kementerian Kesehatan.
"Kami hanya mengatur mengenai izin edar, mengenai pengadaan itu ada di Kementerian Kesehatan," tutur wanita berkaca mata itu.
Namun, Penny mengatakan dengan duduk bersama antara BPOM, Kemenkes, dan Kementerian Agama bisa dicari solusi bersama untuk mengatasi kelangkaan vaksin meningitis yang tengah dicari masyarakat yang mau pergi umroh.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, mengatakan keterbatasan stok vaksin karena perusahaan belum dapat memenuhi pemesanan pemerintah maupin swasta.
Guna mengatasi kekelangkaan di berbagai wilayah, Nadia mengatakan bahwa sudah diupayakan relokasi dari provinsi yang banyak stok vaksin meningitis ke yang wilayah yang langka.
Selain itu, Kemenkes juga sudah berkoordinasi dengan perusahaan yang mengadopsi vaksin meningitis untuk mengatasi masalah kekelangkaan.
"Sudah melakukan koordinasi dan mendesak Biofarma dan Mersifarma untuk segera memenuhi pemesanan," kata Nadia menjawab pertanyaan Liputan6.com pada Selasa, 27 September 2022 sore.
Akhir September Sudah Ada Stok Vaksin Meningitis
Kabar baik di tengah kelangkaan vaksin meningitis adalah kehadiran stok baru di akhir September 2022.
"Akhir September ini sudah ada pengiriman baru," tutur Nadia.
Lalu, jemaah yang akan berangkat umroh dalam waktu dekat akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksin meningitis.
"Sudah didata jemaah umroh yang dalam waktu dekat berangkat, akan diprioritaskan vaksinasinya," kata Nadia.
Nadia juga menjelaskan kelangkaaan terjadi karena pabrik vaksin meningitis selama pandemi mengalami lockdown sehingga belum maksimal dalam kapasitas produksi.
"Sementara kebutuhan vaksin untuk berangkat umroh naik signifikan karena kebijakan umroh dipermudah pemerintah Arab Saudi," kata Nadia.
Advertisement