Parasetamol Trending di Twitter, Si Obat Pereda Nyeri Ringan hingga Sedang

Umumnya, efek parasetamol bisa bertahan mulai dari empat hingga enam jam setelah dikonsumsi.

oleh Diviya Agatha diperbarui 13 Okt 2022, 11:50 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2022, 11:50 WIB
Ilustrasi obat | pexels.com
Ilustrasi obat parasetamol | pexels.com

Liputan6.com, Jakarta Kata parasetamol masuk dalam kolom trending di Twitter. Lebih dari enam ribu cuitan dibuat oleh warganet yang saling bertukar pendapat terkait parasetamol, obat yang namanya sudah mendunia dan tak asing lagi bagi ratusan juta orang.

Bahasannya berputar soal kegunaan, cara kerja, efek samping, hingga candaan tentang parasetamol. Hal ini nampaknya dipicu oleh temuan puluhan anak di Gambia yang meninggal dunia usai mengonsumsi obat batuk, yang didalamnya mengandung parasetamol.

Dari enam ribu cuitan, tak sedikit yang percaya dan merasakan manfaat dari parasetamol. Bagaimana tidak? Parasetamol telah bertahun-tahun jadi solusi jutaan umat manusia saat tengah merasa tidak enak badan.

Temuan adanya parasetamol dalam obat batuk yang dikonsumsi anak-anak di Gambia dan meninggal dunia pun membuat warganet pun gempar dan khawatir. Lalu sebenarnya, apa sih parasetamol itu? Bagaimanakah cara kerja dan manfaat parasetamol yang sesungguhnya?

Seperti yang sudah diketahui, parasetamol berfungsi sebagai obat nyeri ringan hingga sedang. Biasanya digunakan untuk sakit kepala, nyeri menstruasi, sakit gigi, sakit punggung, pilek, dan menurunkan demam.

Parasetamol biasanya dikonsumsi lewat tablet maupun sirup. Petunjuk penggunaannya bergantung sesuai arahan yang tertera pada produk, dan kebanyakan menganjurkan untuk mengonsumsi parasetamol tiga hingga empat kali dalam sehari.

Mengutip WebMD pada Kamis (13/10/2022), obat nyeri seperti parasetamol bekerja paling baik jika digunakan langsung saat nyeri terjadi. Jika gejala sudah memburuk, obatnya mungkin tak lagi bekerja maksimal.

Cara Kerja Parasetamol

Cara Kerja Parasetamol
Ilustrasi Obat-obatan Credit: unsplash.com/James

Berdasarkan keterangan pada laman Healthdirect Australia, dosis parasetamol yang direkomendasikan untuk orang dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas tidak lebih dari 1g setiap 4 hingga 6 jam sekali. Sehingga totalnya adalah 4g dalam satu hari.

Hingga kini, cara kerja parasetamol untuk mengurangi rasa sakit dan demam belum sepenuhnya dapat dipahami. Namun, parasetamol dapat mulai mengurangi rasa sakit dan menurunkan suhu tinggi dalam waktu 30 menit setelah dikonsumsi.

Efeknya parasetamol dapat bertahan mulai dari empat hingga enam jam setelah dikonsumsi. Itulah mengapa biasanya Anda dianjurkan untuk mengonsumsi parasetamol sebanyak tiga hingga empat kali sehari, setelah empat hingga enam jam.

Sedangkan mengutip laman National Health Service (NHS) UK, parasetamol dapat bekerja dengan memblokir senyawa kimia atau menghalangi pelepasan bahan kimia di otak yang bekerja untuk memberikan rasa sakit.

Parasetamol juga bekerja mengurangi demam dengan memengaruhi senyawa kimia di area otak yang dapat mengatur suhu pada tubuh manusia. Itulah mengapa parasetamol dipercaya dapat meredakan demam.

Siapa yang Boleh dan Tidak Mengonsumsi Parasetamol?

Menimbulkan Sakit Kepala
Ilustrasi Sakit Kepala Credit: freepik.com

Umumnya, parasetamol dapat dikonsumsi dalam begitu beberapa kondisi dengan aman. Termasuk pada ibu hamil, ibu menyusui, anak di atas usia dua bulan dengan dosis rendah.

"Jika Anda tidak yakin apakah Anda dapat mengonsumsi parasetamol, periksa anjuran penggunaan yang disertakan atau mintalah nasehat apoteker atau dokter Anda," tulis keterangan dalam laman NHS.

Akan tetapi, ada beberapa kondisi pula yang mengharuskan Anda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi parasetamol. Siapa sajakah yang perlu melakukan hal ini? Berikut diantaranya.

- Memiliki masalah hati atau ginjal

- Memiliki masalah dengan alkohol, seperti penyalahgunaan alkohol jangka panjang

- Underweight

- Sedang mengonsumsi obat lain

- Pernah mengalami alergi parasetamol sebelumnya

Keamanan Parasetamol untuk Anak

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi Bayi Credit: pexels.com/pixabay

Parasetamol sendiri menjadi obat yang direkomendasikan untuk anak-anak jika tengah merasakan sakit atau demam. Biasanya, dokter akan menyarankan pemberian parasetamol bila anak demam setelah vaksinasi.

Namun, Anda tidak perlu memberikan pada anak sebelum vaksinasi untuk mengurangi risiko demam. Hal tersebut lantaran parasetamol dapat bekerja setelah seseorang merasakan rasa sakit lebih dulu.

"Jika anak Anda memiliki suhu tinggi dan ini membuat mereka tidak nyaman, parasetamol dapat diberikan untuk membantu meringankan ketidaknyamanan tersebut," tulis keterangan pada laman Healthdirect Australia.

Pada bayi terutama yang berusia kurang dari satu bulan, penggunaan parasetamol wajib meminta saran dokter. 

Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 5 Gejala Sakit Kepala Akibat Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya