Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 masih berlanjut. Hari ini, Rabu 26 Oktober 2022 pukul 12.00 data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan penambahan kasus baru sebanyak 3.048.
Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.478.720.
Baca Juga
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 1.458 sehingga akumulasinya menjadi 6.298.740.
Advertisement
Sayangnya, kasus meninggal juga masih menunjukkan penambahan yang tinggi yakni 24 jiwa sehingga akumulasinya menjadi 158.499.
Provinsi dengan sumbangan kasus meninggal terbanyak adalah Jawa Tengah dengan 5 orang wafat. Sulawesi Selatan menyusul dengan kematian 4 orang. Diikuti DKI Jakarta dan Jawa Timur yang sama-sama melaporkan 3 kematian.
Kasus aktif pun mengalami penambahan sebanyak 1.566 sehingga akumulasinya menjadi 21.481.
Jumlah spesimen hari ini sebanyak 58.969 dan suspek sebanyak 4.751.
5 Provinsi Penyumbang Kasus Terbanyak
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta hari ini melaporkan 1.066 kasus positif baru dan 475 orang sembuh.
- Jawa Barat 428 kasus konfirmasi baru dan 173 orang dinyatakan sembuh.
- Jawa Timur di peringkat ketiga dengan 372 kasus baru dan 304 orang sembuh dari COVID-19.
- Banten 266 kasus positif baru dan 67 sembuh.
- Jawa Tengah melaporkan 199 kasus baru dan 144 sembuh.
Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus baru di angka satuan hingga puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo dan maluku.
Laporan Sebelumnya
Di hari sebelumnya, yakni pada Selasa 25 Oktober 2022 penambahan kasus positif tercatat sebanyak 3.008.
Angka ini tercatat pukul 12.00 WIB kemarin dan membuat akumulasi kasus positif COVID-19 di Tanah Air menjadi 6.475.672.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 1.757 sehingga akumulasinya menjadi 6.297.282.
Sayangnya, kasus meninggal juga masih tinggi. Kemarin penambahannya sebanyak 21 sehingga akumulasinya menjadi 158.475.
Kasus aktif juga mengalami peningkatan sebanyak 1.230 sehingga totalnya menjadi 19.915.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 69.498 dan suspek sebanyak 4.772.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus baru terbanyak. Kelima provinsi itu secara berurutan adalah DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah.
- DKI Jakarta menunjukkan penambahan kasus yang tinggi yakni sebanyak 889 dan sembuh 490. Sehingga, provinsi ini menjadi penyumbang kasus terbanyak di Indonesia seperti hari-hari sebelumnya.
- Jawa Timur menyusul dengan 461 kasus positif baru dan 239 orang sembuh.
- Jawa Barat di peringkat ketiga dengan 437 kasus konfirmasi baru dan 267 orang sembuh dari COVID-19.
- Banten melaporkan 250 kasus baru dan 227 orang sembuh.
- Jawa Tengah 226 kasus positif baru dan 153 orang telah sembuh.
Provinsi lain menunjukkan penambahan kasus di angka satuan hingga puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Gorontalo dan Maluku.
Advertisement
Perkembangan Vaksin Buatan Indonesia
Mengingat COVID-19 belum usai, maka upaya perlindungan masyarakat dengan vaksin pun masih digencarkan. Salah satu vaksin yang tengah dikembangkan sebagai vaksin asli buatan indonesia adalah Indovac.
Menurut Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir, Indovac sudah ada di fase akhir uji klinis booster dewasa dan sudah mulai melakukan uji klinis untuk remaja usia 11 hingga 17 tahun.
“Mudah-mudahan untuk booster dewasa karena laporan uji klinis sudah kita masukkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan, InshaAllah kita bisa dapatkan Oktober ini sehingga program booster menggunakan Indovac ini bisa dilakukan. Tapi untuk remaja prosesnya masih lanjut,” kata Honesti dalam jumpa pers di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/10/2022).
Namun seperti diketahui, saat ini Omicron subvarian XBB sudah masuk di Indonesia. Lantas, apakah Indovac efektif untuk melawan subarian baru ini?
Terkait hal ini, Honesti menjelaskan, Indovac yang sedang dikembangkan sudah diuji untuk varian Wuhan (varian awal) dan varian Delta. Sedangkan, khasiat untuk varian Omicron sedang dalam proses.
“Sedang dalam proses, nanti kita lihat. Tapi sejauh ini yang bisa disampaikan, terhadap varian Wuhan dan Delta tuh masih menunjukkan hasil yang sangat bagus.”
Kemampuan Melawan Omicron
Untuk khasiat pada varian baru, maka perlu waktu untuk mengujinya. Pihaknya akan mengikuti arahan pemerintah, jika diminta membuat vaksin yang baik untuk menghadang varian baru maka akan dilakukan sesuai permintaan.
“Jadi, strain virus yang kita dapat itu kita kembangbiakkan. Ternyata cara mengembangbiakkan strain Wuhan dan Delta itu beda lagi dengan Omicron.”
Honesti menambahkan, varian Omicron lebih pintar dari varian sebelumnya dan lebih susah dalam prosesnya.
“Jadi nambah lagi nih tantangan kita, bagaimana mengembangbiakkan, dipanen, dan dibikin formulasinya. Saya tiap minggu belajar sama teman-teman. Virusnya dikasih makan, makanannya air, alkohol, metanol dan komposisinya harus pas.”
Semua ini melalui berbagai proses percobaan dan mencari mana formulasi yang paling baik. Jadi, lanjutnya, untuk melakukan suatu proses pengembangan vaksin itu memang luar biasa sulitnya.
Dalam kesempatan yang sama, peneliti vaksin Indovac, Rini mengatakan bahwa ia dan timnya telah melakukan pengujian Indovac terhadap varian Omicron.
“Kami men-challenge-nya (uji netralisasi) dengan Omicron dan Alhamdulillah hasilnya bagus dan mudah-mudahan nanti akan kami rilis,” kata Rini.
“Kelihatan sih peningkatannya setelah vaksinasi jauh (lebih baik).”
Advertisement