Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 dosis keempat atau booster kedua. Momentum tersebut berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis, 24 November 2022.
Ternyata, orang nomor satu di Indonesia ini menggunakan Indonesia Vaccine atau IndoVac untuk booster keduanya. Jokowi secara bangga mengungkapkan bahwa vaksin yang digunakan olehnya 100 persen merupakan produk dalam negeri.
Baca Juga
"Saya tadi baru saja divaksin booster, vaksin penguat," ujar Jokowi kepada rekan media usai melaksanakan vaksin booster kedua ditulis Jumat, (25/11/2022).
Advertisement
"Kemudian vaksin yang dipakai pada pagi hari ini yaitu vaksin IndoVac, produk 100 persen dalam negeri," tambahnya.
Vaksin IndoVac memang telah menjadi salah satu kebanggaan bagi Indonesia. Sejak awal proses produksi, vaksin satu ini telah mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
Lalu, apa sajakah yang perlu diketahui soal vaksin IndoVac? Mengutip laman Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, berikut fakta seputar vaksin IndoVac.
1. Sudah Dapat EUA
Pada 24 September 2022 lalu, vaksin IndoVac secara resmi telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) atau izin penggunaan darurat dari pihak BPOM. Dengan begitu, vaksin IndoVac pun boleh digunakan oleh masyarakat dengan aman.
Hal tersebut lantaran dengan adanya EUA, BPOM telah melakukan evaluasi untuk aspek khasiat, keamanan, dan mutu yang mengacu pada standar evaluasi vaksin COVID-19 yang berlaku secara internasional.
BPOM pun telah melakukan evaluasi untuk memenuhi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) untuk vaksin IndoVac.
2. Dikembangkan oleh PT Bio Farma
Vaksin IndoVac sendiri merupakan vaksin dengan kandungan zat aktif rekombinan Receptor-Binding Domain (RBD) protein S virus SARS-Cov-2. Produksinya dilakukan oleh PT Bio Farma yang bekerja sama dengan Baylor College of Medicine, Amerika Serikat.
Vaksin IndoVac pun menjadi vaksin COVID-19 pertama yang diproduksi secara lokal di dalam negeri. Proses produksi vaksin IndoVac dari hulu ke hilir dilakukan di Indonesia.
3. Diberikan 2 Dosis untuk Vaksinasi Primer
Tak berhenti pada dua fakta di atas, vaksin IndoVac diketahui akan diberikan dalam dua dosis suntikan (25 μg/dosis) dengan interval 28 hari.
Efikasi untuk vaksin satu ini mengacu pada hasil imuno bridging pada uji klinik fase 3 yang menunjukkan antibodi netralisasi vaksin yang non-inferior dengan vaksin protein subunit pembanding (92,5 persen vs 87,09 persen).
4. Efek Samping Ringan
Berdasarkan hasil uji klinik vaksin IndoVac, dilaporkan efek samping yang ditimbulkan usai melakukan suntikan bersifat ringan. Efek samping yang paling sering dilaporkan berupa nyeri lokal dan nyeri otot.
Advertisement
5. Sudah Dapat Sertifikat Halal
Kepala BPOM RI, Penny K Lukito mengungkapkan bahwa vaksin IndoVac juga telah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikasi halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
6. Dapat Digunakan oleh 18 Tahun Keatas
Bersamaan dengan diterbitkannya EUA vaksin IndoVac, pihak BPOM mengungkapkan bahwa vaksin IndoVac dapat digunakan oleh individu yang berusia 18 tahun ke atas saja.
7. Efektivitas Lebih dari 80 Persen
Dalam virtual class bersama Liputan6.com, dokter spesialis penyakit dalam sekaligus vaksinolog, Dirga Sakti Rambe mengungkapkan bahwa efektivitas atau efikasi vaksin IndoVac ternyata cukup tinggi.
Dirga mengungkapkan bahwa efikasi vaksin IndoVac mencapai lebih dari 80 persen.
8. Diluncurkan Langsung oleh Presiden Jokowi
Melansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, vaksin IndoVac sebelumnya sudah diluncurkan secara langsung oleh Presiden Jokowi di PT Bio Farma, Bandung.
Saat proses peluncuran, Jokowi ditemani oleh  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Direktur Utama PT Biofarma Honesti Basyir.
Advertisement