Liputan6.com, Jakarta - Pasien diabetes alias diabetesi yang menjalani diet khusus mungkin bertanya-tanya, bolehkah makan keju? Apa keju dapat meningkatkan gula darah?
Beberapa ahli nutrisi terpecah tentang keju dan susu dalam diet diabetes. Namun ilmu pengetahuan menunjukkan boleh saja makan keju jika menderita diabetes. Tapi, beberapa jenis keju lebih baik daripada yang lainnya.  Jadi jenis keju apa yang boleh dikonsumsi diabetesi?
Baca Juga
Orang yang hidup dengan diabetes harus memperhatikan indeks glikemik (GI) dan kandungan karbohidrat makanannya. GI adalah skala bernomor mulai dari 0 sampai 100 yang mewakili seberapa cepat makanan tertentu menyebabkan gula darah meningkat. Semakin tinggi angkanya, semakin cepat makanan itu meningkatkan gula darah.
Advertisement
Makanan dengan GI tinggi cenderung tinggi karbohidratnya. Untungnya, sebagian besar keju mengandung sedikit atau tidak mengandung karbohidrat sama sekali dan skala GInya berperingkat rendah.Â
Menurut Harvard T.H. Chan School of Public Health, ini menjadi kabar baik bagi diabetesi yang menyukai keju. Karena makanan yang GI rendah terbukti membantu mengelola diabetes tipe 2 dan mempertahankan berat badan yang sehat, faktor risiko diabetes yang signifikan. Namun, GI bukan satu-satunya hal yang harus Anda perhitungkan.Â
"Keju adalah sumber protein dan lemak yang bagus, keduanya dapat membantu memperlambat pencernaan karbohidrat dan menyebabkan peningkatan yang lebih stabil, dan menurunkan gula darah," kata Kelsey Lorencz, RDN, ahli gizi terdaftar dan penasihat nutrisi untuk Fin vs. Fin, dikutip dari Eating Well.
Â
Â
Â
Memilih Keju untuk Diabetesi
Ketika harus memilih keju daripada yang lain, itu semua tentang kesehatan jantung. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit jantung daripada orang yang tidak menderita diabetes.Â
"Kesehatan jantung sangat penting bagi penderita diabetes, karena kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah dan meningkatkan risiko penyakit jantung," kata Lorencz.Â
Lorencz bilang, keju rendah lemak seperti Swiss, mozzarella, provolone, dan ricotta adalah pilihan yang lebih baik untuk penderita diabetes.
Cara terbaik untuk memasukkan keju ke dalam makanan diabetesi yakni dengan menggabungkan keju rendah lemak jenuh dan rendah sodium bersama makanan sehat, seperti buah dan biji-bijian.Â
Â
Â
Advertisement
Dampak Keju
Keju berdampak minimal pada gula darah diabetesi, sehingga dapat dipasangkan dengan makanan berkarbohidrat tinggi untuk keseimbangan yang baik. Namun, keju harus dikonsumsi dalam jumlah sedang karena lebih tinggi kalori.
Menggabungkan makanan GI tinggi dengan keju dapat membantu mengatur gula darah dan mencegah lonjakan.Â
"Keju rendah lemak yang dipasangkan dengan karbohidrat seperti apel atau kerupuk menjadi camilan seimbang yang bisa membuat Anda kenyang dan mengatur pencernaan karbohidrat untuk energi berkelanjutan dan gula darah seimbang," saran Lorencz.    ReplyReply allForward