Jadi Inspirasi, Gadis 7 Tahun Ini Berhasil Berpuasa Ramadhan Sehari Penuh

Seorang gadis muda berumur 7 tahun ini bagikan kisah inspiratif berhasil berpuasa sehari penuh.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Apr 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023, 07:00 WIB
Mishelle (kanan) dan adiknya Maezah (kiri). Source: Khaleej Times)
Mishelle (kanan) dan adiknya Maezah (kiri). Source: Khaleej Times)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang gadis kecil bernama Mishelle yang baru berusia 7 tahun mengaku bahwa puasa ternyata jauh lebih mudah daripada yang dia kira. Gadis India ini menjajal berpuasa penuh di Ramadhan tahun ini dan dia sangat bangga karena berhasil melakukannya.

Meskipun puasa tidak wajib bagi anak-anak, banyak dari mereka yang ikut berpuasa bersama orang tua dan keluarganya selama bulan suci Ramadan.

Untuk mempersiapkan diri berpuasa penuh, Mishelle menyantap Mutton Pulao (hidangan yang terbuat dari dagng kambing yang umum dikonsumsi di India Utara dan India Selatan) saat sahur.

"Saya ingin memastikan bahwa dia makan cukup protein dan karbohidrat," ucap ibu Mishelle, Mehnaz kepada Khaleej Times.

Mishelle mengawali hari berpuasanya dengan pergi sekolah. "Saya pergi ke sekolah hari ini," katanya.

"Waktu berlalu cukup cepat. Selama waktu istirahat kami semua yang sedang berpuasa pergi ke kelas lain. Kami bermain bersama dan itu sangat menyenangkan."

Namun, menurut Mishelle, waktu serasa berhenti ketika dia kembali ke rumah dari sekolah. "Begitu saya pulang, saya merasa waktu berhenti," akunya.

Kendati demikian, dia berhasil melewatinya dengan baik hingga waktu berbuka tiba.Untuk buka puasa, Mehnaz menyiapkan dosa (crepe beras tradisional India Selatan). Mishelle tidak dapat mengonsumsi gandum, kacang-kacangan, dan produk susu karena pantangan, terangnya.

"Jadi, saya membuat dosa dan kebab. Dia juga meminta limun."


Semangat Berpuasa

Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo by Pablo Merchán Montes on Unsplash)

Gadis muda itu mengatakan dia menikmati berbuka puasa bersama keluarganya. "Saya bersemangat untuk memberi tahu sepupu saya yang lebih tua tentang bagaimana saya berpuasa penuh."

Meskipun paruh kedua hari itu sulit, Mishelle mengatakan dia sangat menantikan puasa berikutnya setidaknya selama setengah bulan. "Selama beberapa tahun terakhir, saya berpuasa setengah hari," tuturnya.

"Pengalaman ini sangat membantu saya hari ini. Saya ingin berpuasa besok dan kemudian untuk beberapa hari lagi. Mungkin saya bisa berpuasa selama 15 hari."

Setelah Mishelle telah menyelesaikan puasa pertamanya, adik perempuannya Maezah sangat bersemangat untuk mencoba berpuasa. Anak berusia 5 tahun itu mengatakan dia yakin dia juga bisa berpuasa. "Saya juga suka berpuasa," katanya.

"Aku akan bangun untuk sahur dan berpuasa seperti kakak."

Tidak hanya Mishelle, ada juga kakak beradik asal Uni Emirat Arab yang semangat menjalankan puasa pertamanya. Thani yang berusia 9 tahun dan Humaid yang berusia 8 tahun berhasil berpuasa sehari penuh di Ramadhan kali ini.


Menyukai Ramadhan

Thani dan Humaid belajar berpuasa penuh. (Source: Khaleej Times)
Thani dan Humaid belajar berpuasa penuh. (Source: Khaleej Times)

Kedua bocah itu berkata menyukai Ramadhan. "Kami suka bulan Ramadhan dan menghabiskan waktu bersama keluarga," ujar Thani.

"Kami senang bangun untuk sahur bersama orangtua kami dan kemudian pergi ke masjid bersama baba (ayah). Saya pikir yang paling saya sukai dari Ramadhan adalah suasana masjid. Suasananya indah."

Sebelum belajar berpuasa sehari penuh pada Ramadhan kali ini, kedua bocah laki-laki ini sudah menjalankan puasa setengah hari di tahun sebelumnya. "Tahun lalu, mereka bangun untuk sahur dan akan berpuasa sampai shalat zuhur," kata ibunya, Maryam.

Ini adalah kali pertama mereka libur saat Ramadhan. Jadi keduanya bersemangat untuk mencoba berpuasa sehari penuh.

Meskipun umat Islam tidak diwajibkan untuk berpuasa selama Ramadhan sampai mencapai pubertas, banyak anak-anak yang terinspirasi oleh keluarga dan lingkungannya untuk ikut berpuasa di usia yang masih muda.

Guna memastikan Thani dan Humaid kuat berpuasa dan tidak kehabisan energi, Maryam menyiapkan makanan yang mengenyangkan untuk sahur. "Saya memberinya nasi karena mengenyangkan," ujarnya.

Sebagai asupan protein, Maryam memberinya daging ayam. "Daging sapi terlalu asin dan akan cenderung membuat mereka haus jadi saya berusaha menghindarinya," jelasnya.


Menu Makan Sehat

Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa
Ilustrasi makan bersama keluarga, buka puasa. (Photo Copyright by Freepik)

Maryam dan suaminya biasanya makan sup, pisang, kurma, dan yoghurt untuk sahur. Ia juga selalu menyiapkan menu buka puasa yang sehat. "Kami biasanya makan salad dan sup untuk berbuka puasa," katanya.

"Kami juga biasanya makan samosa. Kemarin, saya mencoba menggorengnya dengan air fryer agar lebih sehat, tetapi mereka tidak memakannya. Jadi saya rasa saya akan kembali menggoreng samosa dengan minyak."

Gorengan memang sudah menjadi dari menu berbuka puasa di seluruh wilayah Timur Tengah dan India. Samosa, gorengan berbentuk segitiga yang diisi dengan kentang, ayam, daging, atau keju, adalah salah satu camilan favorit.

Buka Puasa Bersama

Untuk merayakan puasa pertama Thani dan Humaid, mereka berkumpul bersama di rumah kakek neneknya. Keduanya sangat gembira dapat berbuka bersama keluarga besar dan bertemu sepupunya.

"Kami bisa bertemu sepupu kami dan bermain dengan mereka," ucap Humaid. "Kami suka buka puasa di rumah kakek nenek."

 

(Adelina Wahyu Martanti)

infografis journal
infografis Kebiasaan Saat Puasa Ramadan di Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya