Liputan6.com, Jakarta Gelombang panas atau heatwave yang parah telah melanda sebagian besar Asia. Gelombang panas ini bahkan menyebabkan kematian dan penutupan sekolah di India.
Ahli iklim dan sejarawan cuaca Maximiliano Herrera menggambarkan suhu tinggi yang tidak biasa sebagai "Gelombang panas April terburuk dalam sejarah Asia,” mengutip The Guardian, Rabu 26 April 2023.
Baca Juga
Dalam beberapa tahun terakhir, India menjadi sangat rentan terhadap panas ekstrem. Dan para ahli khawatir tahun ini bisa menjadi lebih buruk.
Advertisement
Gelombang panas April telah menghantam beberapa negara bagian India, dengan departemen meteorologi minggu ini mengeluarkan peringatan oranye tentang gelombang panas yang parah di beberapa bagian. Seperti di Bihar, Jharkhand, Odisha, Andhra Pradesh dan Benggala Barat.
Peringatan dikeluarkan lantaran negara-negara bagian ini memiliki proporsi pekerja dan buruh pedesaan yang tinggi yang dipaksa untuk bekerja di luar ruangan, bahkan saat suhu melonjak.
Enam kota di utara dan timur India mencatat suhu di atas 44C sementara ibu kota, Delhi, mencatat 40,4C pada Selasa, 16 April 2023.
Menelan Korban Jiwa
Suhu tinggi di India telah mendorong penutupan sekolah di beberapa negara bagian. Bahkan, 13 orang meninggal dan delapan lainnya menerima perawatan medis akibat sengatan matahari.
Para korban mengalami dampak gelombang panas setelah menghadiri acara penghargaan yang diadakan di luar ruangan di negara bagian Maharashtra.
Penutupan Sekolah
Menteri utama Benggala Barat, Mamata Banerjee, menutup semua sekolah di negara bagian itu karena kekhawatiran akan panas yang parah. Ia juga mendesak lembaga pendidikan swasta untuk mengambil tindakan yang sama.
Tindakan ini dilakukan setelah anak-anak sempat mengalami gangguan kesehatan seperti sakit kepala akibat panas, katanya, menurut media setempat.
Gelombang Panas di China
Gelombang panas 2023 juga memecahkan rekor suhu di beberapa negara seperti China.
Di China, media lokal melaporkan bahwa rekor suhu untuk bulan April telah diamati di banyak lokasi. Termasuk Chengdu, Zhejiang, Nanjing, Hangzhou, dan area lain di wilayah delta Sungai Yangtze.
Advertisement
Gelombang Panas di Negara Lain
Suhu panas yang tidak biasa juga telah dilaporkan di Asia Tenggara dalam beberapa hari terakhir. Termasuk di Luang Prabang, Laos, yang mencatat 42,7C pada sekitar pertengahan April. Ini adalah suhu tertinggi dalam sejarah di Laos, menurut Herrera. Ibu kota Laos, Vientiane juga mencatat 41,4C pada Sabtu, 15 April 2023.
Di Thailand, stasiun pemantauan pemerintah di Tak di barat laut negara itu mencatat 45,4C pada hari Sabtu, 15 April 2023. Memecahkan rekor tertinggi sebelumnya yaitu 44,6C yang dicapai di Mae Hong Son pada 28 April 2016.
Di antara negara-negara di atas, Bangladesh menjadi negara yang sangat terdampak oleh krisis iklim. Suhu panas melonjak di atas 40C di ibu kota, Dhaka, pada Sabtu. Ini adalah hari terpanas dalam 58 tahun terakhir. Bahkan menyebabkan permukaan jalan (aspal) mencair.
Seorang pejabat dari Kementerian Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Perubahan Iklim Bangladesh mengatakan, jika panas tidak mereda, mereka akan mengumumkan darurat suhu di daerah tertentu.
Potensi Kekeringan dan Gagal Panen
Cuaca panas yang tidak biasa juga mendorong peringatan kesehatan di Thailand. Di mana departemen kesehatan setempat memperingatkan risiko sengatan panas. Terutama bagi orang yang berolahraga atau bekerja berjam-jam di luar, seperti pekerja bangunan dan petani.
Ada kekhawatiran suhu tinggi dapat berlanjut di Thailand melebihi bulan-bulan musim panas yang biasa. Hal ini bisa menyebabkan kekeringan dan potensi gagal panen.
Selain Thailand, Herrera juga menyebutkan negara lain yang terkena dampak gelombang panas. Termasuk Kalewa di Myanmar barat laut, yang mencapai 44C. Dan Son La di Vietnam barat laut, yang mencapai 38C.
Temperatur juga naik di atas 30C di Jepang, tepatnya di Kota Kumamoto yang mencapai 30,2C. Temperatur yang sangat tidak biasa untuk bulan ini juga tercatat di Asia Tengah, termasuk di Kazakhstan, di mana suhu 33,6C tercatat di Kota Taraz.
Advertisement