Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali merilis data sebaran COVID-19 global. Pada periode 24 April hingga 21 Mei 2023, kasus baru mengalami penambahan hampir 2,3 juta. Sementara kasus kematian baru hampir mencapai 15.000 jiwa.
Jika dibandingkan dengan 28 hari sebelumnya yakni 27 Maret hingga 23 April, kasus positif mengalami penurunan 21 persen dan kasus kematian turun 17 persen.
Baca Juga
Meski secara global kasus positif dan kematian menurun, tapi situasi COVID-19 kali ini cenderung beragam di tingkat regional. Ini dibuktikan dengan kasus positif di Wilayah Afrika dan Pasifik Barat yang mengalami kenaikan. Begitu pula kasus kematian yang mengalami peningkatan di Afrika, Amerika, Asia Tenggara, dan Wilayah Pasifik Barat.
Advertisement
Secara keseluruhan, hingga 21 Mei 2023, lebih dari 766 juta kasus konfirmasi dan lebih dari 6,9 juta kematian telah dilaporkan secara global.
Data Terus Diperbarui
Tren kasus COVID-19 yang dilaporkan saat ini tidak 100 persen sama dengan jumlah sebenarnya dari infeksi global dan infeksi ulang.
"Oleh sebab itu, data harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat beberapa negara secara bertahap mengubah strategi pengujian COVID-19. Ini membuat jumlah tes yang dilakukan menjadi lebih rendah. Akibatnya, jumlah kasus yang terdeteksi pun lebih rendah," mengutip COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 144 yang dipublikasikan pada 25 Mei 2023.
Selain itu, data dari minggu-minggu sebelumnya terus diperbarui untuk memperbaiki data yang ada terkait kasus baru dan kematian dari berbagai negara.
Laporan ini tidak lengkap, tapi ada rincian soal update COVID-19 di tingkat regional dan di tingkat negara.
Kasus Positif COVID-19 di Tingkat Regional
Di tingkat regional, jumlah kasus positif selama 28 hari terakhir mengalami penurunan di empat dari enam wilayah WHO. Keempat wilayah itu adalah:
- Wilayah Mediterania Timur melaporkan penurunan kasus positif 48 persen dibanding periode sebelumnya.
- Wilayah Eropa kasus barunya turun 45 persen.
- Wilayah Amerika melaporkan penurunan kasus baru sebanyak 41 persen.
- Wilayah Asia Tenggara kasus barunya turun 31 persen dibanding 28 hari sebelumnya.
Sementara, kasus positif meningkat di dua wilayah WHO yakni:
- Wilayah Afrika kasus barunya naik 11 persen dibanding periode sebelumnya.
- Wilayah Pasifik Barat mengalami penambahan kasus baru 38 persen.
Advertisement
Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Tingkat Regional
Sedangkan, jumlah kasus kematian 28 hari terakhir dilaporkan meningkat di empat wilayah WHO yakni:
- Wilayah Afrika kasus kematiannya bertambah 6 persen dibanding periode sebelumnya.
- Wilayah Amerika mengalami penambahan kasus kematian baru 21 persen.
- Wilayah Asia Tenggara melaporkan penambahan kasus kematian baru sebanyak 61 persen.
- Wilayah Pasifik Barat penambahan kasus barunya sebanyak 9 persen.
Sementara, kasus kematian menurun di dua wilayah WHO yakni:
- Wilayah Mediterania Timur mengalami penurunan kasus meninggal sebanyak 63 persen dibanding periode sebelumnya.
- Wilayah Eropa kasus meninggalnya turun 44 persen.
Kasus COVID-19 di Tingkat Negara
Di tingkat negara, jumlah kasus positif tertinggi selama 28 hari terakhir dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Republik Korea melaporkan 462.726 kasus baru atau bertambah 52 persen.
- Amerika Serikat kasus barunya sebanyak 256.909 atau turun 47 persen.
- Jepang melaporkan 164.367 kasus baru atau turun 24 persen dibanding periode sebelumnya.
- Brasil di periode ini melaporkan 146.105 kasus baru, turun 28 persen.
- Australia melaporkan 125.992 kasus baru atau bertambah 49 persen dibanding 28 hari sebelumnya.
Kasus Kematian Tertinggi di Tingkat Negara
Sedangkan, angka kematian tertinggi akibat COVID-19 selama 28 hari ini dilaporkan dari negara-negara berikut:
- Amerika Serikat melaporkan 4.135 kematian baru atau turun 31 persen dibanding periode sebelumnya.
- Brasil kali ini melaporkan 1.206 kasus meninggal atau turun 7 persen.
- Prancis kasus kematiannya 810 atau turun 1 persen dibanding 28 hari terakhir.
- Spanyol melaporkan 745 kematian baru atau bertambah 92 persen.
- Federasi Rusia kasus kematiannya 663 atau turun 33 persen.
Advertisement