Liputan6.com, Jakarta - Teknologi di dunia kesehatan terus berkembang, salah satu yang paling baru adalah kapsul endoskopi untuk pemeriksaan saluran cerna.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra, kapsul endoskopi adalah prosedur pemeriksaan endoskopi yang dilakukan dengan menggunakan sebuah kapsul.
Baca Juga
Bukan kapsul obat biasa, melainkan kapsul berisi kamera dan lampu kecil yang dapat ditelan oleh pasien. Jangka waktu aktifnya kapsul tersebut bisa mencapai 12 jam di dalam tubuh. Kapsul ini dapat mengambil gambar dari bagian usus termasuk usus halus dan mengirimkannya ke penerima sinyal di luar tubuh untuk dianalisis oleh dokter.
Advertisement
“Prosedur ini biasanya digunakan untuk memeriksa usus halus, karena bagian tersebut adalah bagian yang sulit dijangkau dengan endoskopi konvensional,” ujar Robert dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (13/6/2023).
Lebih lanjut, dokter lulusan subspesialis konsultan gastroenterologi Universitas Indonesia (UI) ini menyebutkan bahwa tujuan utama dari kapsul endoskopi adalah untuk membantu mendiagnosis kelainan pada saluran pencernaan, seperti:
Lesi dan Polip
Kapsul endoskopi dapat membantu dokter dalam menemukan lesi (kerusakan) dan ulserasi (luka terbuka) pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau oleh endoskopi konvensional.
Crohn's Disease dan Colitis Ulseratif (IBD)
Kapsul endoskopi juga dapat membantu dokter dalam mendiagnosis kembali penyakit Crohn, yakni suatu kondisi peradangan kronis pada saluran pencernaan.
Tumor
Kapsul endoskopi dapat membantu menemukan tumor pada saluran pencernaan yang sulit dijangkau pada usus halus.
Nyaman dan Tak Menimbulkan Rasa Sakit
Robert menambahkan, kapsul endoskopi merupakan metode yang nyaman untuk pemeriksaan saluran pencernaan dan tidak menimbulkan rasa sakit.
“Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu sekitar 10 jam atau lebih untuk monitor, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa terutama di bagian usus halus,” jelas Robert.
“Ini memungkinkan pasien melakukan aktivitas normal saat menjalani prosedur, tanpa memerlukan anestesi dan intervensi bedah,” imbuhnya.
Meski aman dan nyaman, penggunaan kapsul endoskopi tetap harus berdasarkan arahan dokter. Pasalnya, seperti prosedur medis lainnya, terdapat risiko dalam penggunaan kapsul endoskopi. Misalnya, masalah pada usus yang tersumbat.
“Oleh karena itu, sebelum melakukan prosedur kapsul endoskopi, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat mengenai kondisi dan risiko yang mungkin terjadi,” imbau Robert.
Advertisement
Prosedur Penggunaan Kapsul Endoskopi
Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan oleh pasien sebelum diberikan kapsul endoskopi yakni:
- Pasien harus berpuasa selama kurang lebih enam jam sebelum prosedur dilakukan.
- Kapsul endoskopi ditelan oleh pasien dan akan melewati saluran pencernaan dan bekerja mengambil gambar dari bagian dalam usus pasien.
- Beberapa jam kemudian setelah kapsul masuk ke dalam tubuh, pasien akan dimonitor oleh penerima sinyal yang bertugas mengambil gambar.
- Tahap terakhir adalah pembuangan kapsul secara alami saat pasien buang air besar.
“Biasanya pasien dapat mengeluarkan kapsul endoskopi saat buang air besar antara dua sampai tiga hari setelah kapsul tersebut ditelan.”
Teknis Pembacaan Hasil Penggambaran Kapsul Endoskopi
Pembacaan hasil dari kapsul endoskopi akan dilakukan oleh dokter dengan menggunakan komputer.
Komputer berfungsi untuk memproses dan menganalisis gambar yang diambil dari alat penerima sinyal yang diselempangkan pada badan pasien.
Alat penerima sinyal ini akan dihubungkan ke komputer yang dilengkapi dengan perangkat lunak khusus untuk memproses gambar yang diambil oleh kapsul. Dokter akan menilai hasil kapsul endoskopi untuk mencari tanda-tanda kelainan, seperti luka, peradangan, polip, atau tumor.
Hasil kapsul endoskopi yang sudah dianalisis kemudian digunakan dokter untuk menentukan diagnosis yang akurat dan membantu dalam perencanaan pengobatan yang lebih tepat.
Advertisement