4 Keunggulan Kapsul Endoskopi untuk Periksa Saluran Cerna, Tidak Sakit dan Hasilnya Akurat

Kapsul endoskopi adalah salah satu teknologi terbaru yang digunakan di dunia kesehatan untuk pemeriksaan saluran cerna termasuk usus halus.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 14 Jun 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2023, 08:00 WIB
kapsul endoskopi
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra, menjelaskan soal kapsul endoskopi. Foto: Dok. RS Siloam Lippo Village.

Liputan6.com, Jakarta - Kapsul endoskopi adalah salah satu teknologi terbaru yang digunakan di dunia kesehatan untuk pemeriksaan saluran cerna termasuk usus halus.

Dalam prosedur ini, pasien akan menelan kapsul endoskopi yakni alat berbentuk kapsul yang dilengkapi kamera dan lampu kecil. Alat ini dapat membantu dokter untuk melihat kondisi usus pasien melalui layar komputer.

Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra mengatakan bahwa prosedur kapsul endoskopi memiliki setidaknya empat keunggulan. Keempat keunggulan itu adalah:

Non-invasif

Kapsul endoskopi adalah prosedur non-invasif yang nyaman dan tidak memerlukan anestesi atau intervensi bedah. Non-invasif artinya tidak memerlukan sayatan pada kulit ketika melancarkan prosedur penanganan penyakit.

“Prosedur ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit dan memakan waktu sekitar 10 jam atau lebih untuk monitor, tergantung pada bagian tubuh yang diperiksa terutama di bagian usus halus,” jelas Robert dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (13/6/2023).

“Ini memungkinkan pasien melakukan aktivitas normal saat menjalani prosedur, tanpa memerlukan anestesi dan intervensi bedah,” imbuhnya.

Menghindari Risiko Infeksi

Keunggulan kedua, prosedur kapsul endoskopi tidak memerlukan alat yang dimasukkan ke dalam tubuh kemudian dikeluarkan kembali di hari atau jam yang sama melalui jalan masuk yang sama pula. Sehingga, dapat menghindarkan risiko infeksi.

Kapsul endoskopi ditelan dan masuk ke saluran pencernaan kemudian akan dikeluarkan secara alami melalui anus saat buang air besar. Biasanya, kapsul ini akan dikeluarkan dari tubuh setelah dua hingga tiga hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Keunggulan Berikutnya

Kapsul Endoskopi, Teknologi Baru untuk Diagnosis Penyebab dan Penyakit dalam Usus Halus
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra, menjelaskan soal kapsul endoskopi. Foto: Dok. RS Siloam Lippo Village.

Keunggulan kapsul endoskopi berikutnya adalah:

Hasil yang Akurat

Kapsul endoskopi dapat mengambil gambar dari bagian yang sulit dijangkau oleh endoskopi konvensional dengan akurat.

Biasanya, endoskopi konvensional yang menggunakan kamera dengan selang kecil tidak bisa sampai pada usus halus. Sedangkan, kapsul endoskopi dapat menjangkau bagian tersebut.

Efek Samping Sementara

Efek samping dari penggunaan kapsul endoskopi tergantung pada kondisi pasien. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah timbulnya rasa mual, muntah, atau sulit buang air besar. Namun, efek samping ini sifatnya hanya sementara.


Risiko Penggunaan Kapsul Endoskopi

kapsul endoskopi
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra, menjelaskan soal kapsul endoskopi. (Photo created by pikisuperstar on www.freepik.com)

Meski terbukti aman dan nyaman, tapi seperti prosedur medis lainnya, penggunaan kapsul endoskopi juga memiliki risiko tersendiri. Salah satunya masalah usus yang tersumbat.

“Oleh karena itu, sebelum melakukan prosedur kapsul endoskopi, pasien sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mendapatkan informasi yang lebih tepat mengenai kondisi dan risiko yang mungkin terjadi,” kata Robert.

Dia menambahkan, pada pasien dengan riwayat sakit jantung atau memiliki implan tertentu di dalam tubuh, maka sebaiknya beritahukan dokter terlebih dahulu sebelum menjalani prosedur kapsul endoskopi.

“Meskipun kapsul endoskopi adalah prosedur yang relatif aman, namun beberapa faktor klinis harus diperhatikan sebelum melakukan prosedur ini,” ucap Robert.


Bagi Pasien Penyakit Jantung

kapsul endoskopi bagi pasien penyakit jantung
Dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi hepatologi RS Siloam Lippo Village Tjahjadi Robert Tedjasaputra, menjelaskan soal kapsul endoskopi bagi pasien penyakit jantung. Credit: unsplash.com/Emily

Pasien dengan fungsi jantung yang menurun atau memiliki riwayat serangan jantung diwajibkan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis jantung sebelum menjalani prosedur kapsul endoskopi.

Selain itu, beberapa tipe implan seperti pacemaker atau defibrillator dapat terpengaruh oleh medan elektromagnetik yang digunakan selama prosedur ini. Sehingga, dokter harus memastikan bahwa implan tersebut tidak akan terpengaruh selama prosedur.

Sejauh ini, jumlah orang Indonesia yang mengenal kapsul endoskopi mungkin tidak terlalu banyak. Pasalnya, sebagian besar orang lebih terbiasa dengan pemeriksaan endoskopi biasa atau pemeriksaan medis lainnya, kata Robert.

“Namun, kini semakin banyak dokter di Indonesia yang menggunakan teknologi kapsul endoskopi seperti RS Siloam untuk membantu diagnosis lebih akurat dan merencanakan pengobatan yang tepat,” pungkasnya.

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya