Liputan6.com, Jakarta Tak hanya sesekali wanita menjadi sasaran empuk untuk disalahkan saat upaya melakukan program hamil (promil) tidak kunjung berhasil. Entah itu lantaran disebut tidak cukup subur hingga dianggap mandul.
Padahal, masalah kesuburan tidak hanya dapat dialami oleh wanita, melainkan juga pria. Itulah mengapa penting bagi pasangan suami istri yang hendak melakukan promil untuk sama-sama melakukan tes kesuburan.
Baca Juga
Tes kesuburan untuk pria sendiri dapat dilakukan lewat beberapa cara. Seperti dengan pemeriksaan fisik, analisis sperma, pemeriksaan daah, pencitraan melalui USG, dan pemeriksaan genetik.
Advertisement
Dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fertilitas endokrinologi reproduksi, Shanty Olivia Jasirwan, mengungkapkan bahwa tes kesuburan boleh dilakukan salah satunya saat pasangan sudah berhubungan seksual teratur tanpa alat kontrasepsi, namun belum juga dikaruniai anak.
Serta, pemeriksaan fisik lengkap untuk pria dibutuhkan jika tidak ada kondisi medis lain yang mungkin memengaruhi kesuburan.
Struktur yang diperiksa dalam hal ini meliputi penis, skrotum, testis, epididimis, spermatic cord, vas deferens, prostat, vesikula seminalis, maupun kelenjar cowper.
Mengukur Kualitas Sperma
Analisis sperma menjadi tahapan penting selanjutnya yang bisa dilakukan. Cara satu ini dapat dilakukan untuk mengukur gangguan produksi sperma atau kualitas sperma yang mungkin menyebabkan gangguan kesuburan.
"Parameter utama yang dilihat adalah konsentrasi, pergerakan atau motilitas sperma, dan morfologi sperma. Selain dari parameter lainnya," ujar Shanty di IVF Centre RS Pondok Indah seperti dikutip dari laman Antara, Selasa (12/6/2023).
Cek Testosteron dalam Darah Jadi Salah Satu Bagian dalam Tes Kesuburan Pria
Lebih lanjut, tes kesuburan yang perlu dilakukan oleh pria adalah pemeriksaan darah. Khususnya untuk mengukur kadar FSH dan testosteron dalam darah.
FSH yang dimaksud berperan untuk spermatogenesis atau proses pembentukan sel sperma. Testosteron itulah yang berperan dalam spermatogenesis dan stimulasi libido pada pria.
Selain melakukan serangkaian tes di atas, tes kesuburan pada pria dilanjutkan dengan pencitraan lewat USG yang tak kalah pentingnya.
Â
Advertisement
Pencitraan USG untuk Deteksi Gangguan Kesuburan pada Pria
Penciptaan lewat USG dimaksudkan untuk mencari tahu gejala gangguan kesuburan dengan lebih mendalam.
Serta, tes USG testis dapat bermanfaat untuk mendeteksi kelainan kongenital dan kelainan obstruktif yang menghambat transportasi sperma.
USG testis satu ini dapat dilakukan bersamaan dengan analisis sperma. Hal tersebut lantaran USG testis turut bisa digunakan untuk mengetahui kelainan pada sistem reproduksi pria termasuk pada testis dan epididimis.
Pemeriksaan Genetik dalam Tes Kesuburan Pria
Tes kesuburan terakhir yang bisa dilakukan oleh pria adalah pemeriksaan genetik. Pemeriksaan genetik dianjurkan bagi pria yang sel spermanya kurang dan tidak menunjukkan adanya bukti penyumbatan pada tes-tes sebelumnya.
Pengujian genetik ini dapat membantu mengidentifikasi fragmentasi DNA, kerusakan kromosom, atau kemungkinan penyakit genetik yang dapat diwariskan pada calon keturunan nantinya.
Â
Â
Advertisement