ChatGPT Bisa Buat Jadwal dan Program Olahraga Teratur, Apa Kata Personal Trainer?

Saat ini banyak orang yang menyusun jadwal dan program olahraga dengan bantuan ChatGPT. Bagaimana tanggapan personal trainer?

oleh Chelsea Anastasia diperbarui 20 Jun 2023, 19:00 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi High Plank
ChatGPT Bisa Mengatur Olahraga, Personal Trainer Turut Berkomentar. (Photo by Marta Wave on Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran teknologi artificial intelligence (AI) seperti ChatGPT mempermudah banyak orang dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kesehatan dan kebugaran.

Maka, saat ini banyak orang yang menyusun jadwal dan program olahraga dengan bantuan ChatGPT.

Alih-alih membayar jasa personal trainer atau pelatih pribadi, mereka menggunakan ChatGPT untuk konsultasi olahraga karena praktis dan gratis.

Menyadari hal ini, seorang personal trainer bersertifikat asal New York Amerika Serikat (AS), Jill Goodtree, turut mengetes ChatGPT untuk memberikan jenis olahraga yang spesifik.

Ia meminta ChatGPT untuk memberi rekomendasi latihan bagian atas tubuh untuk hipertrofi atau pertumbuhan otot. Hasilnya, chatbot itu menyarankan tiga set latihan tubuh bagian atas, seperti push-up dan bicep curl.

ChatGPT Memberi Rekomendasi yang Kurang Lengkap

Menurut Goodtree, latihan yang disarankan ChatGPT tersebut tidak cukup dan efektif untuk kebanyakan orang dalam membangun massa otot.

“Gratis tidak selalu lebih baik, terutama jika menyangkut kesehatan dan kesejahteraan Anda. Anda hanya memiliki satu tubuh,” kata Goodtree kepada NBC.

Ungkapan Goodtree juga disetujui oleh seorang pelatih pribadi selama 25 tahun, Daniel Lucas.

“ChatGPT kurang spesifik. ChatGPT menyertakan peregangan selama lima hingga 10 menit untuk pendinginan setelah setiap sesi, tetapi tidak menentukan otot mana yang akan diregangkan,” katanya.

Lebih lanjut, Lucas juga memperingatkan bahwa meregangkan otot yang salah justru malah bisa membuat otot lemah.

“Misalnya, ChatGPT memberi saran delapan hingga 12 pengulangan plank. Padahal, plank harus diukur dengan waktu yang dibatasi (set time), bukan pengulangan,” ujarnya.

Banyak Pengguna ChatGPT Masih Butuh Personal Trainer

Ilustrasi menggunakan ChatGPT OpenAI di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)
Ilustrasi menggunakan ChatGPT OpenAI di smartphone (Liputan6.com/Giovani Dio Prasasti)

Berbeda dengan tanggapan pelatih lainnya, seorang pelatih nutrisi sekaligus kebugaran, Thomas McGee, mengungkap bahwa ChatGPT justru bisa membantu para pelatih pribadi.

“Saya mencoba cari tahu, bagaimana cara memanfaatkan perubahan teknologi ini, yang menurut saya luar biasa, tetapi membantu memandunya untuk memberikan rencana yang lebih terpersonalisasi kepada klien saya?” ungkapnya.

Meski begitu, McGee menuturkan, tak bisa dimungkiri bahwa personal trainer tetap dibutuhkan.

“Yang saya temukan, banyak orang menggunakan ChatGPT, kemudian mereka tidak mendapatkan hasil yang mereka inginkan,” McGee membeberkan.

“Lalu, mereka kembali kepada saya dan berkata, 'Hei, saya butuh lebih banyak bantuan.' Di situlah mereka akhirnya tetap bekerja sama dengan saya,” lanjutnya.

Tak Ada yang Bisa Menggantikan Koneksi Antar Manusia

Tyara Veroosta
Apabila ingin memilih fitness sebagai olahraga rutin, maka bisa menjadikan personal trainer untuk konsultasi. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Goodtree mengatakan, pengguna ChatGPT juga harus bijak dan membaca keterangan dari chatbot itu.

“Seperti semua tanggapan yang saya dapatkan, di sana (ChatGPT) selalu dikatakan ‘berkonsultasi dengan dokter atau profesional bersertifikat sebelum melakukan aktivitas kebugaran apa pun’,” kata Goodtree.

Lebih lanjut, Lucas juga memperingatkan, sesuatu yang jika hilang tak dapat digantikan oleh ChatGPT adalah koneksi antar manusia.

“Tidak ada pengganti untuk kontak manusia dan energi manusia,” kata Lucas.

“Dalam setiap interaksi dengan manusia, Anda dapat memberi atau menerima energi. Dan itu tak dapat terjadi melalui kecerdasan buatan,” tutupnya.

Mengenal ChatGPT

TripAdvisor Berjibaku Atasi Ulasan Palsu Buntut Munculnya ChatGPT
Ilustrasi menulis review di ChatGPT. (dok. Glenn Carstens/Unsplash)

ChatGPT adalah model pengolahan bahasa alami yang sangat canggih yang dikembangkan oleh OpenAI, mengutip Regional Liputan6.com. Dibuat untuk dapat memahami bahasa manusia, ChatGPT dioperasikan dengan teknik deep learning.

ChatGPT juga menggunakan algoritma neural network yang sangat kompleks. Alhasil, ChatGPT dapat mempelajari pola bahasa manusia, lalu menghasilkan teks yang sangat mirip dengan teks manusia.

Hal ini membuatnya sangat berguna untuk banyak aplikasi, seperti chatbot, alat penulis otomatis, dan mesin terjemahan.

ChatGPT juga terkenal karena kemampuannya meniru gaya penulisan dan pemilihan kata tertentu dengan sesuai konteks.

Kendati demikian, perlu diingat bahwa ChatGPT masih memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa manusia. Oleh sebab itu, terkadang ChatGPT dapat memberi jawaban yang tidak relevan dan tidak reliabel.

Infografis Journal
Olahraga Dapat Memperbaiki Mood Seseorang (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya