Liputan6.com, Jakarta - Pasien yang datang ke dokter kulit atau estetika zaman sekarang tidak lagi didominasi individu berumur 35 tahun ke atas.
Berdasarkan pengalaman dr Stanley Setiawan SpKK, pasien yang datang melakukan perawatan estetika di tempat praktiknya bahkan ada yang berumur 20 tahunan.
Baca Juga
Stanley pun membagi para pasiennya menjadi tiga kategori, yaitu umur 25 hingga 35 tahun yang disebut kelompok pre-rejuvenation, umur 35 sampai dengan 45 tahun disebut kelompok rejuvenation, dan di atas 45 adalah kelompok restoration.
Advertisement
Umur Beda tapi Masalah Kulit Sama
Meski begitu, lanjut Stanley, ketiga kelompok ini mengalami masalah kulit yang sama, hanya saja dengan derajat berbeda, yaitu 5K.
"5K ini adalah kasar, kusam, kering, kerut, dan kendur," kata Stanley dalam diskusi yang diadakan Interbat Kosmetik belum lama ini.
"5K bisa terjadi karena penurunan elastisitas kulit akibat penurunan kolagen yang menyebabkan hilangnya kekencangan kulit, kulit kasar dan kering," Stanley menambahkan.
Dalam melakukan perawatan, ketiga kelompok disebut Stanley menginginkan penampilan yang lebih baik. Paling banyak adalah keinginan untuk awet muda.
Adapun upaya yang bisa dilakukan dengan memperlambat proses penuaan atau slow down the aging.
Di sisi lain, dengan revolusi teknologi di bidang produk estetika medis, mulai banyak dikembangkan perawatan dengan metode less invasive.
Kapan Proses Penuaan Dimulai?
Di kesempatan yang sama, dr Junivan Lindra MBiomed menambahkan bahwa proses penuaan sudah mulai berjalan dua kali lebih cepat di umur 25 tahun.
Dia menjelaskan bahwa penuaan kulit tidak hanya berlangsung di permukaan kulit tapi sampai lapisan kulit paling bawah.
"Bahkan hingga jaringan pendukung seperti otot dan tulang," katanya
Masalah Kulit Juga Bisa Datang dari Berkurangnya Lemak
Lebih lanjut dia, mengatakan, lemak adalah penyangga kulit yang paling cepat menghilang,"Makanya kulit menjadi kendur.".
Menurut Junivan, skincare saja tidak cukup untuk mengembalikan kualitas kulit.
Dia bilang perlu sejumlah hal yang dapat menjangkau kulit lebih dalam, salah satu contohnya adalah Rich PL dari Interbat Aesthetic.
"Dengan kandungan HA dan polyactiv acid, fungsinya memperbaiki kualitas kulit dari dalam dengan cara meningkatkan produksi kolagen dan elastis," ujarnya.
Advertisement
Peeling dalam Tangani Masalah Kulit
Contoh lainnya, seperti dikatakan dr Hari Darmawan SpKK, adalah peeling. Meski termasuk terapi konvensional, tapi Hari mengatakan bahwa peeling masih relevan untuk diaplikasikan sampai saat ini.
Sebab, kata dia, peeling pun mengandung bahan-bahan aktif yang memiliki sifat melembabkan karena mengandung Hyaluronicacid, stem cell, sebagai antioksidan, dan bahan-bahan eksfoliasi.
"Keunggulan peeling ini adalah mengelupaskan kulit yang mati tanpa bikin kulit tipis atau merah karena kandungan antioksidan akan merangsang pertumbuhan sel kulit baru yang lebih tebal," ujarnya.