Liputan6.com, Jakarta - Infeksi saluran pernapasan atau respiratory tract infections adalah infeksi yang menyerang saluran pernapasan manusia. Infeksi ini bisa disebabkan oleh bakteri atau virus. Berdasarkan lokasinya, infeksi saluran pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.
Infeksi saluran pernapasan atas (Upper Respiratory Infection/URI) memengaruhi saluran hidung dan tenggorokan. Infeksi saluran pernapasan atas terjadi ketika virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, biasanya melalui mulut atau hidung.
Baca Juga
Infeksi saluran pernapasan ini dapat menular ke orang lain melalui sentuhan atau bersin atau batuk. Perawatannya biasanya sederhana, kecuali jika seseorang juga memiliki kondisi pernapasan kronis seperti asma.
Advertisement
Ruang tertutup tempat orang-orang berkumpul, misal ruang kelas, kantor, dan rumah dapat menjadi area berisiko tinggi untuk penyebaran infeksi saluran pernapasan atas, sebagaimana dilansir dari Medical News Today, Senin (28/8/2023).
Biasanya infeksi saluran pernapasan atas berlangsung selama 7-10 hari, dan terkadang hingga 3 minggu. Dalam beberapa kasus, infeksi ini berkembang menjadi masalah yang lebih serius berupa infeksi sinus atau pneumonia.
Gejala umum
Adapun gejala umum infeksi saluran pernapasan, antara lain:
- batuk
- ketidaknyamanan pada saluran hidung
- demam ringan
- kelebihan lendir
- hidung tersumbat
- nyeri atau tekanan pada wajah
- hidung meler
- tenggorokan yang gatal atau sakit
- bersin
Gejala Lain Infeksi Saluran Pernapasan
Gejala lain infeksi saluran pernapasan dapat meliputi:
- nyeri
- sakit kepala
- Hiposmia atau hilangnya indera penciuman
- mata gatal
Rata-rata gejala infeksi saluran pernapasan mulai timbul 1-3 hari setelah seseorang melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi dan kemudian berlangsung selama 7-10 hari.
Jenis-jenis Infeksi Saluran Pernapasan Atas
Ada beberapa jenis infeksi saluran pernapasan atas dan dokter mengklasifikasikannya sesuai dengan bagian saluran pernapasan yang paling sering terkena.
1. Flu biasa
Banyak virus yang dapat menyebabkan flu dan pilek. Gejalanya dapat meliputi:
- hidung tersumbat atau berair
- sakit tenggorokan
- sakit kepala
- nyeri otot
- batuk dan bersin
- perubahan rasa dan bau
- demam
- tekanan di telinga dan wajah
Gejala-gejala ini biasanya hilang dengan perawatan di rumah setelah 10-14 hari.
2. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada sinus dan mungkin berasal dari infeksi di bagian lain dari sistem pernapasan. Peradangan ini dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir dan penyumbatan sinus.
Beberapa gejala sinusitis adalah:
- rasa nyeri di sekitar mata, pipi, atau dahi
- tekanan dan nyeri pada sinus
- keluarnya cairan dari hidung
- hidung tersumbat
- berkurangnya indra penciuman
- demam
Seseorang harus menghubungi dokter jika gejalanya berlangsung selama lebih dari 10 hari tanpa perbaikan.
Advertisement
Laringitis dan Faringitis
3. Laringitis
Laringitis adalah peradangan pada pita suara, yang juga dikenal sebagai laring. Beberapa gejala yang umum meliputi:
- suara serak atau kehilangan suara
- batuk yang terus-menerus dan iritasi di tenggorokan
- sakit tenggorokan
Gejala-gejala ini biasanya berlangsung sekitar 7-10 hari.
4. Faringitis
Faringitis adalah peradangan pada selaput lendir yang melapisi faring atau bagian belakang tenggorokan. Hal ini sering terjadi pada infeksi saluran pernapasan atas.
Beberapa gejala umum faringitis adalah:
- tenggorokan yang sakit atau gatal
- peradangan
- demam
- sakit kepala
- kesulitan menelan
- Dokter mungkin menemukan adanya borok pada dinding tenggorokan
Gejala yang lebih serius meliputi:
- demam tinggi
- gangguan pernapasan yang parah
- kesulitan menelan
Bagaimana Pengobatan/Perawatan Infeksi Saluran Pernapasan Atas?
- Beristirahat yang cukup
- Lakukan kompres hangat pada daerah wajah agar pernafasan lebih nyaman dan mengurangi kongesti.
- Salah satu cara aman untuk mengurangi gejala adalah dengan menghirup uap dan berkumur air garam. Irigasi dengan salin dapat meningkatkan kemampuan mukosa nasal melawan agen infeksius.
- Perbanyak minum untuk menggantikan kehilangan cairan bila tidak ada kontra indikasi.
- Analgesik dapat diberikan untuk membantu mengurangi demam dan nyeri.
Pemberian obat-obatan bertujuan untuk mengurangi gejala infeksi saluran pernapasan. Beberapa jenis obat yang biasanya diberikan adalah:
- Obat penurun demam
- Antibiotik, untuk menangani infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri
- Antihistamin, untuk mengurangi pengeluaran lendir dari hidung dan rasa gatal di tenggorokan
- Obat antitusif, untuk mengurangi batuk
- Dekongestan, untuk meredakan hidung tersumbat
- Kortikosteroid, untuk mengurangi peradangan di saluran napas dan mengurangi pembengkakan pada pipa bronkus
Advertisement
Perawatan di RS dengan Gejala Berat
Perawatan di rumah sakit dengan pemantauan intensif bisa dilakukan oleh dokter jika gejala memberat, atau muncul keluhan berupa:
- Sesak napas
- Penurunan kesadaran
- Adanya tanda-tanda syok
- Gangguan pernapasan makin parah sehingga pasien memerlukan oksigen tambahan atau alat bantu napas lainnya
Operasi
Meski jarang dilakukan, operasi dapat dilakukan jika seseorang menderita infeksi sinus (sinusitis) yang parah, penyumbatan jalan napas, atau abses peritonsil, yaitu terbentuknya kumpulan nanah atau abses di belakang tenggorokan.
Merujuk informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), berikut ini upaya yang sebaiknya kita lakukan apabila kita yang sakit dan tidak ingin menularkan ke orang yang kita sayangi:
Jalankan Etika Batuk dengan benar
- Jauhkan wajah dari orang lain ketika batuk atau bersin
- Gunakan masker
- Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam bila tidak ada tisu
- Tutup mulut dan hidung dengan tisu
- Jangan lupa buang ke tempat sampah
- Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir atau alcohol handrub