Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting

Jika kebutuhan energi saat sarapan tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada fungsi memori anak terhadap pelajaran di sekolah.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 12 Sep 2023, 06:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2023, 06:00 WIB
Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting
Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting (Image by yalehealth from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Sarapan adalah hal penting bagi setiap orang termasuk anak-anak. Pasalnya, sarapan merupakan bekal energi agar tubuh siap menjalani aktivitas seharian.

Sayangnya, tak jarang anak-anak tergesa-gesa pergi ke sekolah atau melakukan aktivitas lainnya sehingga tidak sempat sarapan. Padahal, jika kebutuhan energi saat sarapan tidak terpenuhi, maka akan berdampak pada fungsi memori anak terhadap pelajaran di sekolah.

Biasanya, anak kurang bisa berkonsentrasi saat belajar karena otaknya tidak mendapatkan cukup energi. Selain itu, akan mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak.

Data Survei Diet Total (SDT) Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI tahun 2020 menunjukkan, dari 25.000 anak usia 6-12 tahun di 34 provinsi, terdapat 47,7 persen anak belum memenuhi kebutuhan energi minimal saat sarapan. Bahkan, 66,8 persen anak sarapan dengan kualitas gizi rendah atau belum terpenuhi kebutuhan gizinya terutama asupan vitamin dan mineral.

Maka dairi itu, Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia (PERGIZI) mendukung Gerakan Edukasi Gizi dan Makan Bubur Bergizi untuk Pencegahan Stunting (Gema Bugizi Penting). 

Menurut Ketua Umum PERGIZI PANGAN Indonesia Prof. Hardinsyah, ini adalah gerakan yang diusung produsen bubur instan Super Bubur sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat. Program ini juga bertujuan membantu mengatasi masalah stunting dan gizi buruk pada balita dan anak-anak yang tengah menjadi perhatian serius dari pemerintah.

Penurunan Stunting Jadi Tanggung Jawab Bersama

Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting
Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia masih di angka 21,6 persen.

Angka ini masih tinggi, mengingat target prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14 persen. Sementara standard Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di bawah 20 persen.

Penurunan stunting menjadi tanggung jawab semua pihak termasuk industri. Dan atas upaya penurunan stunting dengan melancarkan gerakan sarapan bubur, PERGIZI pun memberi penghargaan bagi pihak pengusung.

“Super Bubur Buryam layak mendapat pengakuan dan penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi sebagai bubur instan yang mudah diperoleh dan terjangkau, mengandung vitamin A, B1, B2, B6 dan B12 serta turut mendukung upaya perbaikan gizi,” kata Hardinsyah dalam keterangan pers Mayora.

Sarapan Bubur di 100 Posyandu, PAUD, dan TK

Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting
Selain Penuhi Bekal Energi, Sarapan Juga Penting untuk Asupan Nutrisi Pencegah Stunting. Credit: freepik.com

Program Gema Bugizi Penting mendapat Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023.

“Penghargaan ini diberikan mengingat Gema Bugizi Penting merupakan Gerakan Edukasi Gizi Seimbang disertai makan bubur bergizi di 100 Posyandu, PAUD dan taman kanak-kanak dalam upaya perbaikan gizi dan cegah stunting,” ujar Hardinsyah.

Hardinsyah berharap, penghargaan seperti ini bisa menjadi motivasi bagi banyak pihak untuk ikut memberikan kontribusi. Bahkan menjadi teladan bagi institusi pemerintahan, kalangan industri, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) bahkan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). 

Melalui program ini, dilakukan sosialisasi pentingnya sarapan dan kudapan sehat dengan bubur, telur, sayur, yang bergizi sebagai salah satu bagian dari pesan gizi seimbang kepada dosen dan mahasiswa, ibu balita, balita (1-4 tahun), kader posyandu, guru PAUD dan TK.

Target Gema Bugizi Penting

Program Gema Bugizi Penting meraih Penghargaan
Program Gema Bugizi Penting mendapat apresiasi dengan meraih Penghargaan Inovasi Program Pangan dan Gizi pada acara International Symposium Food & Nutrition, Expo, and Awards (ISFANEA) 2023. Foto: Mayora.

Selain sosialisasi, kegiatan ini disertai sarapan atau makan kudapan sehat. Ada pula pemantauan status gizi (berat dan tinggi badan) terhadap anak/balita serta ibu sebagai bagian dari perilaku gizi seimbang dan hidup sehat.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2023 meliputi 100 Posyandu, Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi dan Tangerang.

Target utama program ini mencakup 2.500 Ibu-ibu, dan 2.500 balita/anak. Mahasiswa, dosen, kader posyandu, guru PAUD dan TK juga terlibat dalam target tersebut.

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi
Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya