Liputan6.com, Jakarta - Membudayaka membaca ditumbuhkan dari keluarga. Peran orangtua amat penting untuk menarik minat anak dalam membaca buku sejak dini.
Dokter spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Dr. dr. Hesti Lestari, Sp.A(K) mengatakan, selain sekolah sebagai institusi yang mengajarkan membaca, keluarga juga akan memberi penekanan pada hal-hal penting pada skill literasi di awal kehidupannya.
Baca Juga
“Kemampuan literasi dasar yang awal ini penting untuk dapat memberi inisiatif membaca secara mandiri pada anak,” jelas Hesti dalam acara Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) yang digelar secara daring pada Kamis, 7 Desember 2023.
Advertisement
Anak menghabiskan 89 persen waktunya di rumah daripada sekolah. Maka dari itu keluarga menjadi lini pertama yang akan mengenalkan kebiasaan membaca.
Hal tersebut tentu bakal berguna untuk anak dalam pembelajaran akademis. Bahkan, Hesti mengungkap, semakin banyak paparan waktu membaca, hal itu berkolerasi dengan prestasi akademik.
Manfaat Ortu Membaca Bareng Anak: Ikatan Emosi Makin Kuat
Manfaat orangtua mengajarkan membaca bukan cuma bermanfaat dalam kemampuan literasi anak. Hal ini juga akan menumbuhkan ikatan secara emosional antara orangtua dan anak. Kedepannya pun ini berguna dalam perkembangan sosial emosional anak.
“Sehingga akan seimbang ya, anak juga punya kehidupan sosial selain membaca buku,” kata Hesti.
Namun sayangnya, saat ini sangat sulit bagi beberapa orangtua untuk mengenalkan kebiasaan membaca pada anak. Tentu hal ini tak lepas dari pengaruh teknologi yang membuat anak cenderung malas membaca buku dan memilih ponsel.
Faktor yang Menurunkan Minat Baca
Hesti menuturkan beberapa faktor utama yang membuat anak rendah literasi, salah satunya tentu saja teknologi.
“Penggunaan teknologi yang tidak bijak dengan memberikan saat belum sesuai usia anak, menjadi faktor lain mereka enggan membaca buku,” ujar Hesti pada kesempatan tersebut.
Selain itu, menurunnya minat baca dikarenakan masih ada beberapa anak di Indonesia yang buta huruf. Sementara itu, infrastruktur seperti perpustakaan juga masih belum merata di seluruh daerah. Padahal ini yang seharusnya menjadi pendukung anak untuk meningkatkan minat membaca.
Advertisement
Manfaat Membiasakan Membaca Sejak Dini
Bagi Hesti, tidak ada istilah terlalu dini untuk memulai kebiasaan membaca pada anak. Manfaat membaca sejak dini mampu meningkatkan intelligence quotient (IQ) anak sebanyak enam poin.
“Namun, anak yang tidak diajak membaca cenderung mengalami keterlambatan di kelas,” ungkap Hesti pada kesempatan tersebut.
Kemudian manfaat lainnya dari membaca sejak dini juga diungkapkan oleh Hesti. Menurutnya hal ini akan meningkatkan pengetahuan, empati, dan daya konsentrasi anak.
Tips Bagi Orangtua yang Ingin Membiasakan Anak Membaca
Hesti menyarankan agar orangtua berikan anak buku dengan warna kontras saat usia nol sampai tiga bulan. Lain halnya ketika usia enam sampai sembilan bulan.
Pada usia tersebut orangtua dianjurkan agar memilih dan membacakan buku satu gambar per halaman. Selain itu sertakan dengan ekspresi wajah dan gerakan tangan yang mendukung.
“Tujuannya agar anak mengerti kalimat sederhana,” kata Hesti.
Usia selanjutnya Hesti juga menjelaskan sebagai berikut:
- Satu tahun, sudah mulai ajak anak membaca buku sampai dua kalimat.
- Usia dua hingga lima tahun, buku yang mengajarkan anak moral kehidupan.
- Lima sampai delapan tahun, suguhkan buku tentang satu karakter utama.
- Delapan sampai 12 tahun, beri buku dengan cerita lebih kompleks. Tak lebih dari seratus sampai 150 halaman.
- Pada usia remaja anak akan mulai terbiasa, sehingga biarkan mereka pilih buku dengan genre bervariasi.
Advertisement