Liputan6.com, Jakarta - Kelahiran dianggap prematur jika bayi lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu. Sekitar 1 dari 10 bayi di Amerika Serikat (AS) lahir prematur. Kelahiran prematur diidentifikasi dengan jumlah minggu kehamilan.
Dokter obgyn dari Owatonna, Minnesota, Erica Berven menulis, komplikasi kelahiran prematur meliputi otak dan paru-paru yang belum berkembang, gangguan pencernaan dan hati, serta infeksi.
Baca Juga
Kelahiran prematur juga dapat memengaruhi bayi dalam jangka panjang. Beberapa efek jangka panjang yang paling umum termasuk gangguan neurologis, seperti cerebral palsy atau masalah medis kronis, misal penyakit paru-paru.
Advertisement
Faktor Risiko Kelahiran Prematur
Faktor risiko kelahiran prematur, antara lain:
- Kelahiran prematur sebelumnya
- Kehamilan dengan anak kembar, kembar tiga, atau kelipatan lainnya
- Merokok atau penggunaan obat terlarang
- Memiliki tekanan darah tinggi
- Mengidap diabetes gestasional
- Mengalami stres kronis
- Kehamilan dengan jarak kurang dari enam bulan
- Masalah struktural atau fungsional pada rahim, leher rahim, atau plasenta
- Infeksi rahim atau ginjal
- Kelebihan atau kekurangan berat badan
“Faktor sosial dan ekonomi yang kompleks juga terkait dengan persalinan prematur. Kesenjangan layanan kesehatan dapat menimbulkan hambatan dalam mendapatkan perawatan selama kehamilan, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur,” tulis Erica, dikutip dari situs Mayo Clinic Health System pada 15 Desember 2023.
Memantau kesehatan Anda dan bayi
Tim perawatan kesehatan Anda dapat memutuskan untuk menginduksi persalinan sebelum tanggal jatuh tempo jika diperlukan demi keselamatan Anda dan bayi Anda.
Tim perawatan Anda akan memantau Anda dan bayi Anda dengan cermat selama kunjungan prenatal untuk melacak kesehatan Anda dan kesehatan bayi.
Tindakan pencegahan yang harus dilakukan selama kehamilan untuk menghindari kelahiran prematur, yakni:
- Makan sehat
- Mendapatkan banyak istirahat
- Mengikuti panduan kenaikan berat badan
- Menghindari alkohol dan merokok
Mengikuti langkah-langkah di atas bersama dengan panduan lain dari tim perawatan kesehatan Anda, membantu memastikan hasil terbaik untuk Anda dan bayi Anda.
Mengidentifikasi faktor risiko yang dapat dimodifikasi melalui perubahan gaya hidup dapat mengurangi kemungkinan kelahiran prematur. Mengetahui tanda-tanda persalinan prematur sangat penting untuk memulai perawatan yang tepat sesegera mungkin.
Advertisement
Tanda Persalinan Prematur
Tanda-tanda persalinan prematur, antara lain:
- Kontraksi yang tidak dapat diredakan dengan istirahat atau minum air
- Pendarahan vagina
- Kram, perasaan yang mirip dengan kram menstruasi
- Peningkatan atau perubahan keputihan
- Tekanan panggul, atau perasaan bahwa bayi mendorong ke bawah
- Sakit punggung
Komplikasi Bayi Lahir Prematur
Kelahiran prematur dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk gangguan pernapasan, suhu tubuh rendah, komplikasi jantung (ductus arteriosus persisten), perdarahan otak, dan anemia.
Sementara itu, masalah kesehatan jangka panjang yang bisa muncul pada bayi prematur seperti kerusakan otak, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran hingga gangguan mental misalnya ADHD.
Dengan penanganan yang tepat dan perawatan yang sesuai, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik dan dapat tumbuh dengan sehat.
Dikutip dari informasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, penting untuk mendapatkan perawatan medis yang berkualitas dan melakukan tindakan pencegahan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.