Air Hujan Bisa Bikin Sakit? Ketahui Lebih Dalam Penyebab Sakit Setelah Kehujanan

Liputan6.com, Jakarta - Ada kesalahpahaman umum bahwa kehujanan dapat membuat Anda masuk angin. Hujan itu sendiri sebenarnya tidak dapat membuat Anda sakit. Namun, jika membiarkan tubuh basah dan kedinginan dalam waktu yang lama dapat menurunkan suhu tubuh Anda sehingga memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Hal inilah yang membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena virus flu atau pilek.

Terjebak di tengah hujan lebat atau kehujanan, tidak membuat Anda sakit karena hujan tidak menularkan virus. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), virus yang menyebabkan pilek dan flu menyebar melalui cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Dilansir dari Health pada Jumat, 22 Maret 2024, meskipun Anda tidak dapat masuk angin saat hujan, Anda dapat merasa kedinginan yang menurunkan suhu tubuh dan melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda. Sistem kekebalan tubuh membantu melawan virus. Penelitian yang diterbitkan di Elsevier pada tahun 2020 telah menemukan bahwa penurunan suhu tubuh dapat menurunkan respons kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, Anda mungkin lebih rentan terkena virus jika Anda merasa kedinginan selama kehujanan atau setelahnya.

Beberapa penelitian baru telah menyoroti bahwa respons imun yang melemah saat Anda kedinginan mungkin ada hubungannya dengan penurunan kekebalan hidung Anda. Pada dasarnya, kedinginan menyebabkan pembuluh darah hidung menyempit, yang kemudian dapat mencegah sel darah putih mencapai selaput lendir dan membantu Anda melawan kuman.

Berada di luar ruangan dalam suhu dingin, dengan atau tanpa hujan, dapat menyebabkan hipotermia yaitu kondisi dimana suhu tubuh sangat rendah. Hipotermia terjadi ketika Anda menghabiskan waktu terlalu lama di suhu dingin, dan tubuh Anda mulai kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkan hal ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Suhu tubuh rata-rata biasanya sekitar 37°C, sedangkan hipotermia menurunkan suhu tubuh di bawah 35°C. Gejala hipotermia meliputi:

• Menggigil
• Kelelahan
• Kebingungan
• Kehilangan koordinasi
• Kehilangan memori
• Bicara tidak jelas
• Mengantuk

Hipotermia dapat memengaruhi fungsi otak, sehingga orang mungkin tidak menyadari bahwa mereka berada dalam keadaan darurat medis. Jika seseorang mengalami gejala hipotermia setelah kehujanan, segera cari bantuan medis.

Kenakan topi atau tudung kedap air untuk membantu mencegah hujan mengenai rambut dan wajah Anda. Hal ini tidak hanya akan membantu Anda melihat dengan lebih baik saat hujan deras, tetapi juga membantu Anda tetap hangat dan kering.

Meskipun rambut basah tidak akan membuat Anda sakit, namun rambut basah dapat membuat Anda merasa kedinginan. Anda juga akan kehilangan panas melalui kepala saat cuaca dingin. Mengenakan topi dapat membantu menahan panas.

Selain itu, saat  Anda kehujanan, kenakan jas hujan yang tahan air agar Anda tetap kering. Carilah jas hujan dengan lapisan anti air yang tahan lama yang dapat menolak air tetapi tidak mengurangi sirkulasi udara.

Setelah Anda kehujanan, segera lepaskan pakaian basah Anda. Duduk dengan pakaian basah akan membuat kulit Anda kedinginan dan menurunkan suhu tubuh Anda. Jika Anda sedang dalam perjalanan, siapkan handuk cadangan dan pakaian kering di dalam mobil sehingga Anda tidak perlu duduk dengan pakaian yang basah. Jangan lupa untuk mengganti sepatu dan kaus kaki Anda juga

Minum minuman hangat juga dapat membantu menghangatkan tubuh saat Anda merasa kedinginan. Cokelat panas atau semangkuk sup juga dapat membantu menghangatkan tubuh Anda dari dalam begitu Anda tiba di rumah.

Karena kedinginan di tengah hujan dapat membuat Anda lebih rentan terhadap penyakit, maka dari itu menjaga tubuh tetap hangat dan kering adalah cara terbaik untuk menghindari sakit.