Orangtua Perlu Perhatikan 3 Hal Ini Saat Memastikan Keamanan Pangan untuk Anak

Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya.

oleh Tim Health diperbarui 05 Jun 2024, 10:11 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2024, 10:01 WIB
Ilustrasi anak susah makan
Ilustrasi anak susah makan. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Anak (IDAI) menekankan tiga hal dalam memastikan keamanan pangan bagi anak guna mencegah penyakit. Ketiga hal tersebut meliputi persiapan produksi (preparation), penyimpanan (storage), hingga penyajian (serving).

"Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya,” kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI dr. Moretta Damayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring dalam rangka Hari Keamanan Pangan Seduniadi Jakarta, Selasa, dilansir ANTARA.

Setiap bahan makanan, jelas Moretta, wajib dipastikan bersih dan terhindar dari bakteri, virus, parasit hingga protozoa sebelum diolah jadi makanan jadi.

Penyimpanan bahan-bahan makanan juga perlu diperhatikan agar terhindar dari paparan racun, pestisida, logam berat. Selain itu perlu juga memperhatikan suhu penyimpanan.

Sementara dalam aspek penyajian, perlu dipastikan bahwa peralatan yang digunakan ketika proses memasak bebas dari kotoran maupun kontaminasi kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (foog grade).

"Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak,” ujarnya.

Lebih lanjut, Moretta menyampaikan bahwa diare menjadi penyakit yang paling sering dialami anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman.

 

Ada 1,7 Miliar Kasus Diare pada Anak Akibat Makanan Terkontaminasi

Lebih lanjut, Moretta menyampaikan bahwa diare menjadi penyakit yang paling sering dialami anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman.

Secara global, terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahun. IDAI mencatat, jutaan anak di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit diare yang berhubungan erat terhadap makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit seperti daging, ayam, ikan, hingga susu.

Karenanya, edukasi mengenai keamanan pangan penting diketahui oleh orangtua agar anak-anak tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit.

“Kontaminasi makanan ini memiliki peranan yang sangat besar sekali terhadap terjadi penyakit diare. Bahkan orang tua yang tidak cuci tangan kemudian memberi makan anak itu tetap memiliki risiko kontaminasi bakteri secara langsung,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya