Dokter Jiwa: Kecanduan Judi Online Setara dengan Penggunaan Zat Adiktif

Seseorang sudah mengalami kecanduan judi termasuk judi online itu setara dengan penggunaan zat adiktif.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Jul 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 13:00 WIB
Judi Slot Online
Ilustrasi judi slot online.

Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis kedokteran jiwa Nova Riyanti Yusuf mengatakan bahwa ketika seseorang sudah mengalami kecanduan judi termasuk judi online itu setara dengan penggunaan zat adiktif.

“Gangguan perjudian dimasukkan dalam kategori yang sama dengan penggunaan zat. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan banyak kesamaan antara gangguan perjudian dan penggunaan zat,” kata psikiater yang akrab disapa Noriyu itu.

Gangguan perjudian adalah kondisi ketika perilaku judi sudah menjadi candu dan mengganggu kehidupan sehari-hari seseorang.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Edisi Kelima (DSM-5) seseorang memiliki kriteria gangguan perjudian salah satu cirinya adalah merasa gelisah dan mudah tersinggung saat mencoba mengurangi atau berhenti bermain judi.

Pada orang yang memiliki masalah uang, biasanya malah menggunakan semakin banyak uang untuk berjudi.

“Kecanduan judi pun bisa berdampak luas, terutama karena berkaitan dengan uang. Salah satu kriteria diagnostiknya adalah penggunaan uang yang semakin banyak untuk berjudi, terutama judi online,” kata Noriyu mengutip keterangan dari Kementerian Kesehatan RI.

Gagal Berhenti Berjudi Berulang Kali

Kriteria diagnostik lain dari gangguan perjudian yakni gagal ketika berhenti untuk judi yang sudah dilakukan berulang kali. 

Hal ini sejalan dengan informasi International Classification of Diseases (ICD) WHO, individu dengan gangguan perjudian sering melakukan upaya yang gagal dalam mengendalikan atau mengurangi perilaku bermain judi secara signifikan.

 

Pertaruhkan Jumlah Uang Makin Besar untuk Atasi Bosan

Individu dengan gangguan perjudian dapat meningkatkan jumlah uang yang dipertaruhkan dari waktu ke waktu untuk mempertahankan atau melampaui kesenangan atau menghindari kebosanan.

“Seseorang yang mengalami gambling disorder dapat menunjukkan gangguan substansial dalam pola makan, tidur, olahraga, dan perilaku terkait kesehatan lainnya yang berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental,” lanjut Noriyu.

 

Sembunyikan Masalah dari Pasangan atau Keluarga

Noriyu juga mengungkapkan bahwa seseorang dengan gangguan perjudian juga kerap menyembunyikan kerugian akibat berjudi dari orang yang dicintai seperti keluarga atau pasangan. Lalu, berusaha mendapatkan uang untuk membayar utang.

Hal ini tentu bisa merusak hubungan orang tersebut dengan keluarga atau pasangan. 

Penyebab Seseorang Kecanduan Judi Online

Mengenai penyebab seseorang mengalami gangguan perjudian Noriyu mengatakan ada banyak aspek. Bisa respons terhadap perasaan depresi, kecemasan, kebosanan, atau kesepian.

Informasi dari ICD WHO juga menyebutkan bahwa gangguan perjudian biasanya terjadi bersamaan dengan gangguan akibat penggunaan zat (disorders due to substance use), gangguan suasana hati (mood disorder), gangguan kecemasan atau gangguan terkait ketakutan (anxiety or fear-related disorders), dan gangguan kepribadian (personality disorder).

Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya