Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pasien Penyakit Jantung Lakukan Hubungan Seksual, Memangnya Aman?

Apakah penyakit jantung dapat memengaruhi kehidupan seks dan apakah melakukan seks aman bagi pasien penyakit jantung?

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 31 Agu 2024, 19:00 WIB
Diterbitkan 31 Agu 2024, 19:00 WIB
Pasien Penyakit Jantung Lakukan Hubungan Seksual, Memangnya Aman?
Pasien Penyakit Jantung Lakukan Hubungan Seksual, Memangnya Aman?. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Pasien penyakit jantung umumnya perlu membatasi berbagai hal agar kesehatan jantungnya tetap terjaga. Mulai dari menghindari kegiatan berat hingga beberapa makanan yang bisa memperparah kondisi.

Tak sedikit pasien penyakit jantung yang mempertanyakan kepada dokter soal hal apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan. Di antara banyaknya pertanyaan yang muncul, ada pula yang menyinggung soal seks.

Apakah penyakit jantung dapat memengaruhi kehidupan seks dan apakah melakukan seks aman bagi pasien penyakit jantung?

Menurut American Heart Association (AHA), berhubungan seks mungkin aman jika penyakit jantung yang diidap sudah stabil.

Kejadian kardiovaskular seperti serangan jantung atau nyeri dada akibat penyakit jantung (angina) jarang terjadi saat melakukan aktivitas seksual, karena aktivitas seksual biasanya berlangsung dalam waktu singkat.

“Jika Anda menderita angina tidak stabil atau gejalanya parah, Anda harus diperiksa, diobati, dan distabilkan sebelum berhubungan seks,” mengutip tulisan yang ditinjau ulang oleh Wakil Presiden Senior, Sains, Kedokteran dan Kesehatan American Heart Association, Radhika Rajgopal Singh, Ph.D., dalam Heart.org, Sabtu (31/8/2024).

Penelitian lebih lanjut diperlukan mengenai aktivitas seksual pada kondisi kardiovaskular tertentu, khususnya yang berkaitan dengan wanita dan orang dewasa yang lebih tua.

Pasien Jantung Tak Perlu Malu Bertanya Soal Seks

American Heart Association mengingatkan, tak perlu malu untuk memulai percakapan dengan ahli kesehatan tentang penyakit jantung dan kehidupan seks.

Pasien disarankan untuk diskusi dengan dokternya tentang berbagai hal termasuk yang berhubungan dengan kehidupan seks, seperti:

Mintalah ahli kesehatan untuk melakukan evaluasi kesehatan sebelum melanjutkan aktivitas seksual.

Jika pernah mengalami gagal jantung atau serangan jantung, rehabilitasi jantung dan aktivitas fisik secara teratur dapat mengurangi risiko komplikasi terkait aktivitas seksual.

Jika pasien adalah seorang wanita yang berpikir untuk memulai kontrasepsi atau hamil, pastikan untuk berbicara dengan ahli kesehatan terlebih dahulu.

Jika pasien jantung mengalami disfungsi seksual, tanyakan kepada ahli kesehatan untuk mengetahui apakah hal itu mungkin terkait dengan penyakit jantung atau kecemasan, depresi, atau faktor lainnya.

Jangan Lewatkan Obat Jantung Karena Takut Pengaruhi Performa Seks

AHA juga mengingatkan untuk tidak melewatkan pengobatan yang dapat memperbaiki gejala kardiovaskular hanya karena khawatir obat tersebut dapat memengaruhi gairah atau fungsi seks.

“Kesehatan jantung Anda harus diutamakan.”

Obat untuk mengatasi disfungsi ereksi umumnya aman, meski tidak boleh digunakan jika sedang menjalani terapi nitrat untuk nyeri dada akibat penyakit arteri koroner. Terapi nitrat juga tidak boleh diberikan 24-48 jam setelah penggunaan obat disfungsi ereksi (tergantung obat yang digunakan).

Jika pasien adalah seorang wanita pascamenopause yang menderita penyakit jantung, akan bermanfaat jika menggunakan estrogen yang disuntikkan secara topikal atau vagina untuk pengobatan nyeri saat berhubungan seksual.

Mengenal Penyakit Jantung

Penyakit jantung adalah salah satu dari sekian banyak masalah kardiovaskular. Penyakit ini mencakup banyak masalah, banyak di antaranya berhubungan dengan aterosklerosis.

Aterosklerosis adalah suatu kondisi yang berkembang ketika suatu zat yang disebut plak menumpuk di dinding arteri. Penumpukan ini mempersempit arteri, sehingga menyulitkan darah mengalir. Jika bekuan darah terbentuk, aliran darah dapat terhambat. Hal ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

Serangan jantung terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian jantung tersumbat oleh bekuan darah. Jika gumpalan ini memutus aliran darah sepenuhnya, bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut mulai mati.

Kebanyakan orang selamat dari serangan jantung pertama mereka dan kembali ke kehidupan normal, menikmati tahun-tahun yang lebih produktif. Namun, mengalami serangan jantung adalah pertanda bahwa seseorang perlu melakukan beberapa perubahan.

Obat-obatan dan perubahan gaya hidup yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan mungkin berbeda-beda, tergantung pada seberapa parah kerusakan jantung dan sejauh mana penyakit jantung dapat menyebabkan serangan jantung.

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya