Liputan6.com, Jakarta Pasangan yang mendambakan kehadiran buah hati perlu mengetahui tentang In Vitro Fertilization (IVF).
IVF adalah salah satu teknik dalam perawatan kesuburan modern yang menawarkan harapan baru bagi pasangan yang kesulitan untuk memiliki anak.
Baca Juga
Prosedur ini melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, kemudian ditanamkan kembali ke rahim wanita.
Advertisement
Menurut dokter kandungan ahli fertilitas RS Siloam Lippo Village Karawaci Christofani Ekapatria, In Vitro Fertilization adalah teknik reproduksi berbantu yang dirancang untuk membantu pasangan menghadapi masalah kesuburan.
“Dalam prosedur ini, sel telur diambil dari ovarium wanita dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk membentuk embrio,” kata Christofani dalam keterangan pers, Jumat (30/8/2024).
Embrio yang berhasil berkembang kemudian ditanamkan ke dalam rahim wanita dengan harapan bahwa embrio tersebut akan menempel dan berkembang menjadi kehamilan yang sehat.
IVF sering kali menjadi pilihan ketika metode kesuburan lainnya tidak berhasil atau ketika ada kondisi medis yang menghalangi kehamilan alami. Selama proses IVF, beberapa siklus hormon digunakan untuk merangsang ovarium agar menghasilkan lebih banyak sel telur, yang kemudian diambil melalui prosedur minor di bawah anestesi.
Sperma yang digunakan bisa berasal dari pasangan, tergantung pada situasi. Setelah pembuahan di laboratorium, embrio dipantau selama beberapa hari untuk memastikan kualitasnya sebelum transfer dilakukan. IVF dapat melibatkan berbagai teknik tambahan, seperti pemilihan embrio terbaik, pengujian genetik, atau penggunaan telur atau sperma, untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.
Apa Bedanya IVF dengan Inseminasi Intrauterin?
Ketika pasangan sedang berusaha untuk program kehamilan, mereka sering kali mempertimbangkan berbagai teknik reproduksi berbantu untuk meningkatkan peluang hamil.
Dua metode yang dapat digunakan adalah Inseminasi Intrauterin (IUI) dan In Vitro Fertilization (IVF). Meskipun keduanya bertujuan untuk mengatasi masalah kesuburan dan memfasilitasi kehamilan, pendekatan keduanya berbeda secara signifikan dalam cara dan tingkat intervensi yang terlibat.
“Memahami perbedaan antara IUI dan IVF dapat membantu pasangan dalam memilih metode yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan mereka,” kata Christofani.
IUI melibatkan penempatan sperma yang telah diproses dan dikonsentrasi langsung ke dalam rahim wanita pada saat ovulasi, dengan tujuan meningkatkan kemungkinan sperma bertemu dengan sel telur secara alami. Proses ini relatif sederhana dan sering digunakan ketika ada masalah dengan kualitas sperma atau gangguan ovulasi ringan.
Sebaliknya, IVF adalah prosedur yang lebih kompleks yang memerlukan stimulasi ovarium untuk menghasilkan banyak sel telur, yang kemudian diambil secara langsung dari ovarium dan dipertemukan dengan sperma di laboratorium untuk pembuahan. Embrio yang terbentuk kemudian ditanamkan kembali ke dalam rahim.
Advertisement
Apa Keunggulan IVF?
Dalam keterangan yang sama, dokter kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di Siloam Sriwijaya Palembang, Moh Airul Chakra Alibasya mengatakan, IVF biasanya menjadi pilihan ketika IUI tidak berhasil. IVF juga jadi pilihan jika ada kondisi kesuburan yang lebih serius, seperti saluran telur yang tersumbat atau masalah genetik.
“Dengan kata lain, IUI bekerja lebih pada meningkatkan peluang kehamilan dengan metode yang kurang invasif, sedangkan IVF menawarkan solusi lebih menyeluruh dengan teknologi laboratorium untuk membantu proses pembuahan dan implantasi,” kata Airul.
Beberapa keunggulan utama IVF antara lain:
Pengendalian Penuh atas Pembuahan
IVF memungkinkan dokter untuk mengendalikan dan memantau setiap tahap pembuahan dan perkembangan embrio di laboratorium, meningkatkan peluang sukses.
Penggunaan Teknologi Canggih
IVF memungkinkan penggunaan teknologi mutakhir, seperti Preimplantation Genetic Testing (PGT), yang dapat meningkatkan peluang keberhasilan dan mengurangi risiko kelainan genetik.
Pilihan untuk Pasangan dengan Masalah Kesuburan Kompleks
IVF sering digunakan ketika metode yang lebih sederhana seperti IUI tidak berhasil dan dapat membantu pasangan dengan berbagai masalah kesuburan, termasuk gangguan genetik atau masalah struktural pada rahim.
Bagaimana Proses Konsultasi Awal IVF?
Proses konsultasi awal IVF melibatkan beberapa langkah penting termasuk:
Evaluasi Medis
Pasangan yang tertarik menjalani IVF akan menjalani evaluasi menyeluruh, termasuk pemeriksaan riwayat medis dan tes diagnostik. Termasuk tes hormon, USG transvaginal, dan analisis sperma.
Evaluasi mendalam ini dilakukan untuk menentukan penyebab masalah kesuburan.
Penyusunan Rencana Pengobatan
Berdasarkan hasil evaluasi, dokter akan menyusun rencana pengobatan yang disesuaikan dengan kondisi spesifik pasangan. Rencana ini mencakup jadwal stimulasi ovarium, pengambilan sel telur, dan transfer embrio.
Informasi dan Konseling
Pasangan akan mendapatkan informasi lengkap tentang prosedur IVF, termasuk kemungkinan risiko dan komplikasi. Konseling psikologis juga ditawarkan untuk membantu pasangan mempersiapkan proses ini secara emosional.
Advertisement