Kelezatan Nasi Telur Kecap Siram Minyak Jelantah Memang Tiada Tanding, Tapi Hati-Hati Bahayanya

Lezatnya nasi telur kecap siram minyak jelantah tersimpan ancaman serius bagi kesehatan yang menyantapnya. Tidak ada salahnya untuk waspada.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 16 Sep 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2024, 07:00 WIB
Nikmatnya Nasi Telur Kecap Siram Minyak Jelantah, Tapi Hati-Hati Bahaya Kesehatan yang Mengintai! (Dok: Cookpad @aqmarinavp)
Nasi Telur Kecap dengan Minyak Jelantah Memang Menggoda, tapi Tahukah Kamu bahwa Minyak Bekas Ini Bisa Menimbulkan Bahaya Serius bagi Kesehatan? (Dok: Cookpad @aqmarinavp)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak dari kita yang gemar menikmati hidangan sederhana berupa nasi telur kecap yang disiram dengan minyak jelantah bekas menggoreng. Bayangkan, nasi putih hangat, telur goreng dengan kuning telur setengah matang, disiram kecap manis, dan ditambah minyak jelantah yang gurih. Rasanya semakin sempurna jika ditambah dengan kerupuk putih yang renyah.

Sensasi nikmatnya memang susah untuk ditolak, apalagi bagi mereka yang ingin makan praktis dan murah. Namun, di balik kenikmatan tersebut, ada bahaya yang mungkin mengintai kesehatan kamu.

Apa Bahaya Dari Minyak Jelantah?

Minyak jelantah, atau minyak yang sudah digunakan berulang kali untuk menggoreng, sering menjadi kunci rasa gurih yang khas. Namun, tahukah kamu bahwa minyak ini menyimpan risiko bagi kesehatan?

Menurut Guru Besar IPB University dan auditor senior LPPOM MUI, Prof Dr Ir Sedarnawati Yasni M.Agr, pemakaian ulang minyak dengan suhu lebih dari 170 s.d 200 derajat Celcius memicu terbentuknya zat karsinogenik, senyawa berbahaya penyebab kanker.

Mengapa tidak disarankan untuk menggunakan minyak jelantah berulang kali? Karena pemanasan minyak yang berulang-ulang mengubah struktur lemak tak jenuh menjadi lemak trans, yang dikenal sebagai biang kerok penyakit berbahaya, seperti dikutip dari situs LPPOM MUI pada Senin, 16 September 2024.

Sedarnawati mengatakan bahwa minyak jelantah juga bisa menjadi sarang radikal bebas. Ketika makanan digoreng menggunakan minyak bekas, radikal bebas yang ada ikut masuk ke dalam tubuh dan menyerang sel-sel organ, memperbesar risiko kanker dan masalah serius lainnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa Dampak Negatif dari Minyak Jelantah?

Nikmatnya Nasi Telur Kecap Siram Minyak Jelantah, Tapi Hati-Hati Bahaya Kesehatan yang Mengintai! (Foto: Cookpad)
Nasi Telur Kecap dengan Minyak Jelantah Memang Menggoda, tapi Tahukah Kamu bahwa Minyak Bekas Ini Bisa Menimbulkan Bahaya Serius bagi Kesehatan? (Foto: Cookpad)

Penumpukan lemak di pembuluh darah akibat minyak jelantah juga bisa memicu obesitas, diabetes, hingga penyakit jantung. Menurut penelitian dari University of the Basque Country di Spanyol, minyak bekas mengandung senyawa aldehida organik yang bisa berubah menjadi karsinogen dalam tubuh. Hasilnya? Risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson ikut meningkat.

Jadi, meski tampak sepele, menggunakan minyak jelantah berulang kali ternyata membawa ancaman besar bagi kesehatan.

 


Apakah Sehat Makan Telur Setiap Hari?

Nasi Telur Kecap dengan Minyak Jelantah Memang Menggoda, tapi Tahukah Kamu bahwa Minyak Bekas Ini Bisa Menimbulkan Bahaya Serius bagi Kesehatan? (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)
Nasi Telur Kecap dengan Minyak Jelantah Memang Menggoda, tapi Tahukah Kamu bahwa Minyak Bekas Ini Bisa Menimbulkan Bahaya Serius bagi Kesehatan? (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Menurut artikel Health yang telah ditinjau secara medis oleh Suzanne Fisher RD, kebanyakan orang dewasa sehat sebenarnya bisa menikmati 1 s.d 2 butir telur setiap hari, atau hingga 7 butir telur per minggu.

Telur layak dijuluki sebagai 'superfood' yang kaya manfaat. Berdasarkan informasi di Mayo Clinic Health System, telur tinggi protein, vitamin, mineral, dengan kalori dan lemak jenuh yang relatif rendah.

Telur juga merupakan sumber vitamin A, D, B12, dan kolin, nutrisi yang penting dalam banyak tahap metabolisme. Namun, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Apakah Telur Bikin Kolesterol Naik?

Penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dalam telur tidak buruk bagi tubuh manusia, dibandingkan sumber kolesterol lainnya. Sayangnya, telur sering disantap bersama makanan tinggi garam, lemak jenuh, dan kolesterol, minyak, mentega, dan tak jarang dengan tambahan keju. Hati-hati, makanan ini bisa meningkatkan risiko penyakit jantung jika dikonsumsi berlebihan.

 


Bagaimana Cara Memasak Telur untuk Menjaga Nutrisinya?

Menurut artikel Healtline yang telah ditinjau secara medis oleh Natalie Olsen RD LD, penelitian mengungkap bahwa memasak telur dapat mengurangi kandungan vitamin A hingga 17 s.d 20 persen.

Begitu juga dengan antioksidan yang bisa berkurang enam s.d 18 persen, tergantung dari metode memasaknya, seperti digoreng, direbus, atau dimasak dengan microwave.

Menariknya, semakin lama memasak, semakin banyak nutrisi yang hilang. Telur yang dipanggang selama 40 menit bisa kehilangan hingga 61 persen vitamin D, sedangkan telur yang digoreng atau direbus sebentar hanya kehilangan sekitar 18 persen.

Namun, jangan khawatir. Meskipun nutrisi berkurang saat dimasak, telur tetap menjadi sumber vitamin dan antioksidan yang kaya.

 


Jenis Lemak Apa Saja yang Terkandung dalam Telur?

Telur kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi penting, termasuk kolesterol yang sering jadi bahan perdebatan. Satu butir telur mengandung sekitar 207 miligram kolesterol, yaitu 69 persen dari batas harian yang direkomendasikan oleh Dietary Guidelines for Americans, seperti dikutip dari Eating Well pada Senin, 16 September 2024.

Lalu, bagaimana dengan lemak jenuh? Tubuh kita memang membutuhkan lemak jenuh, tapi kebanyakan orang justru berlebihan mengonsumsi lemak tak sehat, seperti yang ada pada makanan olahan tinggi gula. Solusinya? Nikmati telur secukupnya, padukan dengan protein nabati atau rendah lemak, dan jauhi lemak jenuh berlebihan.

Apakah Telur Baik untuk Jantung?

Telur kaya kalium, folat, dan vitamin B yang baik untuk kesehatan jantung. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi hingga dua butir telur sehari bahkan bisa membantu menjaga kesehatan jantung. Kuncinya adalah moderasi. Makan telur tiap hari aman asal diimbangi dengan pola makan sehat.

 


Bagaimana Cara Membuang Minyak Jelantah dengan Benar?

Minyak jelantah, atau minyak goreng bekas, hampir selalu ada di setiap rumah tangga. Terutama karena banyak orang yang suka memasak dengan cara digoreng. Namun, tahukah kamu bahwa membuangnya sembarangan bisa merusak lingkungan?

Begini cara membuang minyak jelantah yang aman dan benar, seperti dikutip dari situs Waste4Change.

1. Simpan Minyak Goreng Bekas dengan Benar

Pastikan minyak sisa disimpan dalam wadah tertutup rapat, seperti botol atau toples, dan letakkan di tempat yang sejuk dan kering. Hindari menaruhnya dekat dengan oven, microwave, atau kulkas, karena panas bisa membuat minyak bocor dan menimbulkan kekacauan.

2. Manfaatkan Program Pengelolaan Limbah

Jika kamu sudah mengumpulkan banyak minyak goreng bekas, cek apakah kotamu memiliki program daur ulang UCO. Bagi yang tinggal di Jabodetabek, kamu bisa memanfaatkan layanan Waste4Change melalui program Send Your Waste. Kirim minyak bekas dalam wadah aman dan pastikan layanan pengiriman bisa mengangkut cairan.

3. Jangan Buang ke Wastafel atau Tanah

Apakah boleh membuang minyak goreng bekas ke wastafel? Ingat, membuang minyak goreng ke wastafel bisa menyumbat saluran air dan merusak pipa. Bahkan, jika dibuang ke tanah, minyak ini dapat mencemari lingkungan. Jadi, jangan pernah buang sembarangan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya